Seksi Litbang Paroki Kranji diberi tugas oleh DPH untuk membuat kuesioner dalam rangka menggali informasi terkait kondisi, tantangan dan harapan umat paroki Kranji. Secara khusus, namun tidak terbatas, dalam masa pandemi COVID-19.
Rekapitulasi jawaban responden kuesioner diolah menjadi informasi per Wilayah dan diserahkan kepada pengurus Lingkungan dan Wilayah masing-masing. Informasi ini digunakan sebagai salah satu sumber informasi bagi pengurus Lingkungan dan Wilayah dalam pelaksanaan Rembug Wilayah 2022.
Hasil kuesioner bisa digunakan sebagai dasar pembuatan program karya Wilayah dan Lingkungan. Diharapkan program karya lingkungan dan WIlayah dapat menjawab kebutuhan riil umat sesuai hasil Kuesioner Keluarga.
Target responden Kuesioner Keluarga 2022 adalah umat Katolik Paroki Kranji yang berusia lebih dari 12 tahun dan tinggal di Paroki Kranji. Karena harus menjangkau umat dari segala kalangan dan usia, kuesioner disiapkan secara online melalui Google Form dan offline melalui lembaran cetak.
Karena keterbatasan SDM Seksi Litbang, pengolahan data melibatkan perwakilan dari lingkungan dan wilayah. Dengan demikian waktu bisa lebih cepat dan lingkungan dapat merasa lebih terlibat dan turut bertanggung jawab atas data yang didapatkan. Kendalanya, tidak semua lingkungan memiliki kecakapan yang sama dalam hal pengolahan dan penyajian data hasil kuesioner.
Namun dengan kerja sama yang baik hal itu dapat diatasi dengan adanya saling dukung antara Lingkungan dalam pengolahan dan penyajian data.
Beberapa hal yang dapat dipetik dari hasil olah data pengisian kuesioner, diantaranya:
1. KEBIASAAN PRIBADI DAN KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA
Patut disyukuri kebiasaan doa pribadi dan doa bersama dan makan bersama dalam keluarga masih cukup baik disebagian besar umat paroki. Namun perlu diperhatikan sebagian besar umat yang jarang membaca Kitab Suci.
Ada sebagian umat yang jarang atau bahkan tidak pernah mengikuti misa selama masa Pandemi. Selain karena adanya pembatasan tampak bahwa sebagian besar alasan adalah karena takut tertular virus COVID. Menjadi tantangan bagi paroki untuk mengajak mereka kembali ke gereja setelah pandemi mereda.
Kebersamaan dalam keluarga juga cukup baik bagi sebagian besar Umat Paroki. Beberapa permasalahan keluarga yang dianggap berat dan sangat berat terjadi pada sebagian umat paroki. Khususnya dalam hal ekonomi dan kesehatan. Paroki perlu memberikan perhatian seiur terhadap permasalahan tersebut.
2. MASALAH ORANG MUDA KATOLIK
Semua wilayah menghadapi kenyataan bahwa OMK yang terlibat aktif dalam kegiatan lingkungan sangat kurang. Perlu diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan untuk memetakan masalah, mencari solusi dan menjaring aspirasi OMK.
Perlu dipilih model organisasi yang sesuai untuk OMK. Buku soal organisasi dan Kepemimpinan ditulis oleh BS Mardiatmaja SJ, menyebutkan sekitar 30 tahun lalu menyebutkan. Model kepemimpinan piramida tidak cocok untuk organisasi yang cair seperti OMK. Model Piramida hanya cocok jika memiliki anggota yang banyak dan seksi-seksi yang lengkap. Oleh karena itu, mungkin yang sesuai untuk OMK adalah model kepemimpinan presidium kolegial. Jadi ada ketua 1,2,3. Sekretaris 1,2. Dengan demikian maju tidaknya sebuah OMK menjadi tanggung jawab para ketua. Model ini sesuai juga untuk mempersiapkan estafet selanjutnya. Misalnya untuk ketua 1 yang sudah bekerja, ketua 2 untuk mereka yang kuliah, ketua 3 untuk yang SLTA. Jika perlu ada ketua 4 mewakili mereka yang SLTP.
3. DAMPAK PANDEMI
Banyak umat paroki yang terdampak pandemi dalam berbagai sendi kehidupan. Sebagian umat yang terdampak menyatakan butuh bantuan dari pihak lain dan secara spesifik menyatakan jenis bantuan yang dibutuhkan.
4. KADERISASI PENGURUS SEKSI DI PAROKI
Dari hasil survei tampak bahwa banyak umat yang berminat untukterlibat dalam karya pelayanan gereja. Hal ini bisa berpotensi mengatasi masalah pencarian SDM dan kaderisasi di beberapa Seksi di Paroki, yaitu: Seksi ASAK, Seksi PSE, Seksi Kerasulan Keluarga dan Seksi Santo Yusuf. Tentu hal ini tetap membutuhkan proses seleksi kompetensi lebih lanjut.
5. PENYANTUN ASAK DAN ANAK SANTUN
Terdapat informasi indikasi umat yang membutuhkan bantuan ASAK sekaligus ada banyak umat yang menyatakan bersedia menjadi Penyantun ASAK baik untuk level Lingkungan maupun Paroki.
Infografis hasil pengolahan data kuesioner tersaji dalam slide berikut ini.