Tujuan Penelitian Evaluasi dan menilai efektivitas pelaksanaan KEP di Paroki Kranji
Metode Kuesioner
Periode Kuesioner 12 Mei 2024 - 30 Mei 2024
Target Responden Umat Paroki Kranji
Status Selesai
Apa itu KEP?
Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) adalah program pembinaan dan pelatihan yang dirancang untuk umat Katolik. Tujuan utamanya adalah untuk membekali peserta dengan kemampuan mewartakan Injil kepada orang lain dalam kehidupan sehari-hari menggunakan metode yang efektif, sistematis, dan sederhana.
Program ini dimulai dengan mengajak peserta untuk menerima dan menghayati Kabar Baik melalui relasi pribadi yang lebih dalam dengan Yesus Kristus. Hal ini diharapkan dapat merubah visi, sikap, dan perilaku peserta1. Setelah mengalami perubahan tersebut, peserta diajak untuk mewartakan sukacita yang diperolehnya kepada sesama, menjadi pembawa kabar gembira melalui perkataan dan perubahan hidup yang nyata.
KEP juga menekankan pentingnya komunitas, dimana umat yang sebelumnya tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan gereja, menjadi lebih termotivasi untuk berpartisipasi setelah mengikuti kursus ini. Bagi yang sudah aktif, mereka akan semakin menghayati panggilan mereka sebagai rasul awam.
Materi yang diajarkan dalam KEP mencakup berbagai aspek dari evangelisasi, termasuk bagaimana membangun relasi pribadi dengan Yesus, memahami dan menerima Kabar Baik, serta cara-cara praktis untuk mewartakan Injil2.
Pelaksanaan dan hasilnya harus lebih baik lagi sehingga pelayanan di gereja tidak hanya orang tertentu saja.
SOP masih tumpang tindih, Tim panitia KEP dari Alumni tidak sepenuhnya efektif, perlu pembentukan seksi khusus dari Paroki.
Perlu dukungan Pendanaan.
Kadang kesulitan dlm mencari donatur.
Perlu subsidi dari lingkungan untuk peserta yang tidak mampu.
Biaya tinggi bagi peserta. Permasalahan ini menakutkan bagi bakal calon peserta.
Pihak Paroki membantu lebih dalam hal dana sehingga panitia dan peserta tidak kesulitan dalam pembiayaan Retus.
Tidak ada dukungan dana dari pihak gereja, acara retus yg mengada ada, antara lain peserta diharuskan mencium kaki pengajar.
Untuk pendanaan agar peran serta Paroki ikut terlibat krn selama ini dana KEP berdiri sendiri dan panitia KEP hrs mencari dana utk program tsb. Kedepannya untuk lebih menumbuhkan iman tsb agar dibuka Bina Lanjutan KEP supaya keimanan Katolik semakin berkembang. Harapannya agar di tiap-tiap lingkungan jika mencari kandidat pengurus lingkungan lbh mudah.
Biaya yang harus ditanggung untuk Para peserta yang ikut KEP( kurang lebih Rp 450.000/orang). Begitu pula setelah selesai menjadi peserta, trus menjadi Panitia KEP, masih harus mengikuti lagi rekoleksi Panitia KEP dan menjadi Panitia KEP.
Lebih giat lagi untuk panitia mencari peserta KEP , usahakan supaya peserta ditanggung biayanya oleh lingkungan ybs
Perlu adanya sosialisasi di lingkungan-lingkungan tentang pentingnya kegiatan KEP.
Perlu ada dukungan Romo paroki utk mengajak dan mendorong umat utk mengikuti KEP. Bila perlu para pengurus DP, DPH, KORWIL dn pengurusnya, Ketua Lingkungan dan pengurus yang belum mengikuti KEP, wajib ikut KEP.
Saran saya KEP tetap berlanjut terutama prodiakon ketua lingkungan korwil dan seksi2 wajib ikut.
Seharusnya perekrutan anggota KEP baru dilakukan terhadap umat yg tidak aktif di lingkungan. Dan setelah selesai ikut KEP menjadi aktif di lingkungan dan Gereja. KEP terkesan seperti MLM. Member get member dan memaksa. Sementara lulusan anggota KEP seperti hilang begitu saja dan tidak ada kegiatan lanjutan seperti seminar dll.
Jangan terlalu memaksa untuk mencari peserta diawal banyak tapi karena mengikuti secara terpaksa gugur satu persatu di perjalanan, biar sedikit tapi tetap terus sampai akhir.
Kebanyakan yang jadi panitia KEP selalu terbentur untuk mencari anggota & biaya
Buat yang di paroki perlu penjelasan secara lebih masif maksud KEP
Kasih kesempatan untuk bersaksi bagaimana orang tertarik untuk mempelajari
Cara pembelajaran yang perlu update terbaru
Metoda penyampaian materi dikemas lebih menarik.
Ada Pengajar yang lebih kreatif, inovatif, tegas, lugas, tidak monoton.
Persepsi awal saya dalam mengikut KEP adalah banyak mengupas injil dan menginterpretasikannya akan tetapi ternyata KEP itu prakteknya banyak pembicara awam menceritakan kisah hidupnya saja, dimana Tuhan memiliki rencana dibalik musibah/kejadian dalam hidupnya. Itu membosankan sekali, terlebih apabila memang ingin sharing, sebaiknya sekalian saja semua orang sharing iman.
Setelah mengikuti KEP sebaiknya ikut melayani di Gereja agar iman nya bertumbuh terus.
Mohon lebih dikembangkan dengan mengadakan Bina Lanjutan KEP di Paroki Kranji agar keimanan kita semakin bertumbuh
Mereka yg telah selesai dan lulus KEP diusulkan dilibatkan dalam jajaran pengurus lingkungan ataupun kategorial. Bila tidak kemampuan dan semangatnya akan hilang.