Tujuan Utama Ansos KAJ
Membuka mata umat terhadap kondisi sosial di sekitarnya, seperti kemiskinan, anak putus sekolah, lansia terlantar, difabel, dll.
Mendorong keterlibatan aktif umat dalam mewujudkan kasih dan belarasa Kristiani.
Menjadi dasar perencanaan kegiatan SAPULIDI, yaitu gerakan nyata yang berkelanjutan dan berdampak.
Proses Analisis Sosial
Observasi dan Diskusi
Umat bersama Agen Ansos mengamati kondisi sosial di lingkungan mereka.
Identifikasi Masalah Prioritas
Ada beberapa masalah sosial di sekitar kita, diantaranya:
Lansia terlantar
Anak sulit sekolah
Penyakit kronis/menahun
Pengangguran
Difabel
Wilayah, lingkungan bisa mengacu Data DUPRAS untuk melihat masalah sosial di Lingkungan/wilayah masing-masing.
Perumusan Kegiatan Transformatif
Kegiatan yang dirancang harus:
Berdampak nyata
Berkelanjutan
Sesuai dengan kebutuhan lokal
Melibatkan umat secara aktif
Pelaksanaan dan Evaluasi
Kegiatan dijalankan dan dievaluasi melalui sistem SAPA Lingkungan, lalu dilaporkan sebagai bagian dari Ardas KAJ 2025.
Contoh Kegiatan Hasil Ansos
Pelatihan keterampilan untuk ibu rumah tangga miskin
Pendampingan anak-anak yang kesulitan sekolah
Aksi bersih lingkungan untuk warga lansia
Pemberdayaan difabel melalui komunitas kerja
SMART: spesifik, terukur, realistis, relevan, dan terikat waktu.
Lengkapi dengan indikator-indikator pencapaian sasaran (konkret, empirik/dapat diobservasi, mengandung bukti/evidence).
Efektif mencapai tujuan/sasaran sesuai indikator pencapaiannya.
Dapat berupa suatu/sejumlah/serangkaian tindakan (jelas bentuk dan metodenya).
Tempat dan waktu pelaksanaan (detail)
Alokasi tenaga pelaksana (daftar personel tim; deskripsi tugas).
Alokasi teknis (peralatan, perlengkapan) yang dibutuhkan.
Anggaran Penerimaan dan Biaya (detail, akuntabel).
Kerja sama/sinergi dengan pihak lain (komunitas lokal, lembaga agama,
pemerintah, organisasi masyarakat sipil, LSM, sektor swasta).
Menyusun mekanisme komunikasi dan koordinasi antar-stakeholder untuk mencapai tujuan/sasaran program aksi.
Pemonitoran berkala/periodik untuk memastikan pelaksanaan program aksi sesuai perencanaan dan melakukan perbaikan jika perlu.
Evaluasi akhir: mengukur/menilai pencapaian tujuan/sasaran sesuai indikator-indikator pencapaian; mengidentifikasi pelajaran penting untuk diterapkan pada program aksi berikutnya.
Refleksi: menemukan makna spiritual yang melandasi aksi transformasi (menemukan kehendak Tuhan dalam aksi transformasi)
Tahap-tahap persiapan, pelaksanaan (per termin/fase/tahap), pemonitoran (periodik), evaluasi (periodik dan akhir), terminasi (saat program aksi dihentikan), pertanggungjawaban/pelaporan.
Pelembagaan (mis. membentuk komunitas, koperasi, kelompok usaha bersama) dan kerja sama (dengan lembaga lain).
Mengintegrasikan program aksi transformasi ke dalam kebijakan/program pemerintah setempat.