Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)
Pembelajaran Mendalam (PM) adalah pendekatan pendidikan yang menekankan penciptaan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. PM mengintegrasikan olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik untuk membentuk peserta didik dengan profil lulusan yang mencakup delapan dimensi, seperti keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
Pendekatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi abad ke-21, termasuk berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi digital. PM juga didukung oleh landasan filosofis (Ki Hajar Dewantara dan K.H. Ahmad Dahlan), teoretis (konstruktivisme, project-based learning), sosiologis (membangun kebangsaan berbasis Pancasila), yuridis, dan empiris (kurikulum adaptif).
Kerangka kerja PM mencakup prinsip-prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, didukung oleh pengalaman belajar seperti memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Lingkungan pembelajaran yang interaktif, kolaboratif, dan berbasis teknologi menjadi elemen penting dalam implementasi PM.
Tahapan implementasi melibatkan sosialisasi, pemenuhan sumber daya, uji coba, evaluasi, penerapan luas, dan refleksi. Strategi pendukung meliputi pelatihan guru, pengembangan kurikulum, dan integrasi teknologi digital untuk menciptakan pembelajaran otentik yang relevan dengan konteks kehidupan peserta didik
Karakteristik Utama dalam Deep Learning sebagai Pendekatan Pendidikan
Deep learning dalam konteks pendidikan menekankan penciptaan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Berpusat pada Peserta Didik:
Proses pembelajaran berfokus pada kebutuhan, potensi, dan pengalaman peserta didik, mendorong mereka menjadi pembelajar aktif yang mampu meregulasi diri.
Kesadaran Belajar (Mindful Learning):
Peserta didik memiliki kesadaran terhadap tujuan pembelajaran dan termotivasi secara intrinsik untuk belajar. Mereka memahami proses belajar sebagai bagian dari pengembangan diri, bukan sekadar kewajiban akademik.
Pembelajaran Bermakna (Meaningful Learning):
Pengetahuan yang diperoleh tidak hanya dikuasai secara konseptual tetapi juga diterapkan dalam konteks nyata. Pembelajaran ini menghubungkan teori dengan praktik, sehingga relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Suasana Belajar yang Menggembirakan (Joyful Learning):
Proses pembelajaran dirancang untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan, menantang, dan memotivasi. Hal ini membantu peserta didik terhubung secara emosional dengan materi, memudahkan mereka memahami dan mengingatnya.
Pendekatan Holistik:
Pembelajaran mencakup pengembangan aspek intelektual (olah pikir), emosional dan etika (olah hati), estetika (olah rasa), serta fisik (olah raga), sehingga mendukung pertumbuhan peserta didik secara menyeluruh.
Mendorong Pemikiran Tingkat Tinggi (Higher-Order Thinking Skills):
Peserta didik dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan reflektif dalam menyelesaikan masalah dan mengevaluasi informasi.
Kolaborasi dan Interaksi Sosial:
Pembelajaran mendorong kerja sama antar peserta didik melalui aktivitas kelompok, diskusi, dan proyek bersama, sehingga mengembangkan kemampuan sosial dan komunikasi.
Pengalaman Belajar yang Autentik:
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk relevan dengan konteks kehidupan nyata, termasuk melalui proyek berbasis masalah atau pengalaman langsung.
Pemanfaatan Teknologi:
Teknologi digital digunakan untuk mendukung pembelajaran interaktif, kolaboratif, dan personalisasi, memperkaya pengalaman belajar peserta didik.
Refleksi dan Regulasi Diri:
Peserta didik diajak untuk mengevaluasi proses belajar mereka sendiri, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta merancang strategi untuk meningkatkan hasil belajar di masa depan.
Karakteristik ini menjadikan deep learning sebagai pendekatan pendidikan yang tidak hanya meningkatkan pengetahuan peserta didik, tetapi juga membangun keterampilan dan nilai yang relevan untuk kehidupan mereka di masa depan
Daftar Pustaka
Goodfellow, I., Bengio, Y., & Courville, A. (2016). Deep learning. MIT Press.
LeCun, Y., Bengio, Y., & Hinton, G. (2015). Deep learning. Nature, 521(7553), 436–444. https://doi.org/10.1038/nature14539
Schmidhuber, J. (2015). Deep learning in neural networks: An overview. Neural Networks, 61, 85–117. https://doi.org/10.1016/j.neunet.2014.09.003
Brownlee, J. (2019). Deep learning for computer vision: Image classification, object detection, and face recognition in Python. Machine Learning Mastery.
Zhang, Z., Cui, P., & Zhu, W. (2021). Deep learning on graphs: A survey. IEEE Transactions on Knowledge and Data Engineering, 34(1), 249–270. https://doi.org/10.1109/TKDE.2020.2981333
Silahkan unduh buku terkait Deep learning