APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN??
Capaian pembelajaran adalah hasil yang ingin dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan suatu program atau kegiatan belajar. Menurut Mulyasa, capaian pembelajaran mencerminkan sejauh mana siswa dapat memahami dan menerapkan materi yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, bukan hanya sekadar nilai yang diperoleh, tetapi lebih kepada kemampuan yang dimiliki siswa untuk menggunakan pengetahuan itu secara nyata.
Dalam pandangan Anderson dan Krathwohl, capaian pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa ranah, seperti kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman, sementara ranah afektif berhubungan dengan sikap dan nilai. Ranah psikomotor lebih fokus pada keterampilan praktis. Dengan membagi capaian pembelajaran ke dalam ranah-ranah ini, guru bisa merancang kegiatan yang lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu hal yang penting dalam capaian pembelajaran adalah penilaian. Menurut Wiggins dan McTighe, penilaian harus dilakukan untuk mengukur sejauh mana siswa mencapai capaian pembelajaran yang ditetapkan. Penilaian ini tidak hanya bersifat sumatif, tetapi juga formatif, di mana guru memberikan umpan balik selama proses belajar. Umpan balik ini sangat penting untuk membantu siswa mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga mereka bisa terus memperbaiki diri.
Selain itu, dalam konteks kurikulum, capaian pembelajaran menjadi acuan untuk merancang materi dan kegiatan belajar. Jika capaian pembelajaran ditetapkan dengan jelas, guru dapat lebih mudah menentukan strategi pengajaran yang efektif. Hal ini akan mempermudah siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, capaian pembelajaran adalah kunci untuk memahami apa yang ingin dicapai dalam pendidikan. Ini bukan hanya sekadar tentang pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana siswa dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata. Capaian pembelajaran yang baik akan membantu menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.
Mulyasa, E. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wiggins, G., & McTighe, J. (2005). Understanding by Design. Alexandria, VA: ASCD.
Mengapa capaian pembelajaran tidak bisa diubah sembarangan ?
Capaian pembelajaran tidak bisa sembarangan diubah oleh guru karena beberapa alasan yang mendasar. Pertama, capaian pembelajaran biasanya ditetapkan oleh kebijakan pendidikan yang lebih tinggi, seperti kementerian pendidikan atau lembaga pendidikan tertentu. Kebijakan ini dirancang untuk memastikan bahwa semua siswa di seluruh wilayah atau institusi pendidikan menerima standar pendidikan yang sama. Dengan adanya standar yang konsisten, diharapkan semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kedua, capaian pembelajaran sering kali dikembangkan berdasarkan riset dan best practice yang sudah terbukti efektif dalam membantu siswa belajar. Jika guru mengubah capaian pembelajaran tanpa dasar yang kuat, bisa jadi hal itu justru mengurangi efektivitas proses belajar mengajar. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk tetap mengacu pada capaian yang telah ditetapkan, meskipun mereka dapat menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa.
Ketiga, capaian pembelajaran berfungsi sebagai acuan untuk penilaian. Jika capaian ini diubah secara sembarangan, maka penilaian yang dilakukan juga bisa menjadi tidak konsisten atau tidak adil. Penilaian harus berdasarkan pada capaian yang jelas dan terukur agar bisa memberikan gambaran yang akurat tentang kemajuan siswa.
Meskipun guru tidak bisa mengubah capaian pembelajaran itu sendiri, mereka tetap memiliki fleksibilitas dalam cara mengajarkan dan mendukung siswa untuk mencapai capaian tersebut. Guru bisa menyesuaikan strategi pengajaran, menggunakan berbagai metode, dan memberikan bantuan yang sesuai untuk membantu setiap siswa memenuhi capaian pembelajaran. Dengan demikian, meskipun capaian pembelajaran tetap sama, guru tetap memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan efektif.