Manajemen Persediaan adalah kegiatan perencanaan, pengendalian, dan pengelolaan persediaan barang dalam rangka memenuhi prioritas bersaing perusahaan terhadap permintaaan. Hal ini mencakup proses pemesanan, penyimpanan,penggunaan, termasuk pengelolaan bahan mentah, komponen , dan produk jadi, serta pergudangan dan pemrosesan barang-barang tersebut.
Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk. Yang dikelompokkan dalam :
Bahan baku, bahan kebutuhan pokok yang digunakan untuk membuat suatu produk.
Barang dalam proses, barang yang sedang dalam proses produksi, yaitu barang yang telah melalui tahap produksi awal tetapi belum menjadi barang jadi.
Barang jadi, barang atau produk akhir yang langsung dikonsumsi oleh pengguna akhir dan bukan digunakan untuk produksi barang lain. Cth; mobil,pakaian,makanan dan minuman.
Menetapkan Persediaan
Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat berakibat fatal, suatu contoh:
Persediaan terlalu kecil : hilangnya kesempatan untuk menjual dan memperoleh laba
Persediaan terlalu besar : adanya biaya yang besar untuk memperkecil laba dan memperbesar risiko.
Keuntungan jika meningkatkan persediaan :
Perusahaan dapat :
Mempengaruhi ekonomi produksi. Dalam konteks ini, pengaruh terhadap ekonomi produksi dapat merujuk pada bagaimana factor-faktor produksi tersebut mempengaruhi kelancaran proses produksi barang ataupun jasa.
Mempengaruhi pembeliaan. Artinya bahwa dengan mempengaruhi keputusan pembelian secara bijaksana, perusahaan dapat meningkatkan persediaan barang dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat.
Kerugian adanya persediaan :
Biaya penyimpanan. Biaya penyimpanan dapat menjadi factor kerugian bagi perusahaan jika tidak dikelola dengan efisien, karena dapat menyebabkan peningkatan biaya operasional dan penurunan keuntungan.
Biaya pemindahan. Kerugian dapat timbul akibat biaya pemindahan barang, seperti biaya pesanan yang tinggi setiap kali pesanan dilakukan.
Pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk persedaiaan .
Tujuan Pengelolaan Persediaan
Penyediaan persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi dengan biaya minimum.
Untuk mengoptimalkan persediaan barang, sehingga perusahaan selalu memiliki stok barang yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk melindungi dari kerugian akibat fluktuasi permintaan dan penawaran, mengantisipasi kekurangan persediaan, dan mengoptimalkan pembelian barang.
Biaya Persediaan
Biaya yang berhubungan dengan persediaan :
Biaya penyimpanan persediaan
Merujuk pada biaya yang terkait dengan menyimpan persediaan barang dalam Gudang atau tempat penyimpanan lainnya. Biaya ini mencakup biaya penyimpanan dan pemeliharaan di Gudang, biaya ruang penyimpanan, biaya modal, biaya asuransi persediaan,dll.
Biaya pengadaan persediaan
Biaya yang terkait dengan pengadaan barang atau bahan baku untuk persediaan. Biaya ini mencakup biaya modal, biaya pesanan, biaya pengiriman, biaya penerimaan dan biaya penyimpanan.
Biaya akibat kekurangan persediaan
Biaya yang timbul akibat tidak tersedianya barang yang diperlukan dalam operasi perusahaan. Biaya ini mencakup biaya kehilangan penjualan, biaya kehilangan pelanggan, biaya pemesanan khusus, biaya ekspedisi, selisih harga, terganggunya operasi, dan biaya lainnya yang terkait dengan kekurangan persediaan.
MANAJEMEN OPERASIONAL ( Manajemen Persediaan )
Manajemen Persediaan
Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan penting dalam operasi bisnis.
Dalam pabrik (manufacturing) , persediaan dapat terdiri dari :
Persediaan bahan baku, adalah stok bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
Bahan pembantu , bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi, tetapi tidak terdiri dalam produk akhir. Bahan pembantu ini membantu dalam mengurangi biaya produksi dan memperbaiki kualitas produk.
Barang dalam proses, adalah barang yang sedang dalam proses produksi dan belumselesai diproduksi. Barang dalam proses meliputi bahan baku, bahan pembantu, dan tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi.
Barang jadi, adalah barang yang sudah melalui proses prosuksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Barang jadi meliputi produk yang telah siap untuk digunakan atau dikonsumsi, seperti sepatu, roti, dan sebagainya.
Persediaan suku cadang, adalah persediaan yang terdiri dari suku cadang atau komponen yang digunakan untuk memperbaiki atau memelihara mesin atau peralatan. Seperti baut,mur,kabel, dan sebagainya.
Fungsi dan Tujuan Persediaan
Alasan perlunya persediaan bagi perusahaan maupun organisasi.
Adanya ketidakpastian permintaan (permintaan mendadak)
Adanya ketidakpastian pasokan dari para supplier
Adanya ketidakpastian tenggang waktu pemesanan
Tujuan diadakan persediaan, yaitu ;
Memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan
Memperlancar proses produksi
Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan (stockout)
Menghadapi fluktuasi harga.
Keputusan dakam Manajemen Persediaan
Sasaran akhir dari manajemen persediaan adalah untuk meminimumkan biaya dalam perubahan tingkat persediaan
Mempertahankan tingkat persediaan yang optimum, diperlukan jawaban atas dua pertanyaan mendasar sebagai berikut :
Kapan melakukan pemesanan
Berapa jumlah yang harus di pesam
Keputusan melakukan pemesanan, dapat dilakukan dengan pendekatan yaitu :
Pendekatan titik pemesanan Kembali (reorder point approach)
Adalah salahsatu pendekatan manajemen persediaan yang dgunakan untuk mengoptimalkan biaya produksi dan menjaga kualitas produk. Pendekatan ini memiliki tujuan utama untuk meminimalisir atau menekan terjadinya situasi kekurangan persediaan atau penumpukan persediaan di Gudang.
Pendekatan tinjauan periodic ( periodic review approach)
Adalah salahsatu metode dalam manajemen persediaan yang digunakan untuk menentukan waktu dan jumlah pemesanan ulang. Dalam pendekatan ini, tingkat persediaan ditinjau pada interval waktu yang sama, dan pada setiap titik tinjauan, dilakukan pemesanan ulang agar tingkat persediaan mencapai jumlah yang ditentukan.
Material requirement planning approach (MRP)
Adalah system perencanaan dan pengendalian produksi yang membantu produsen dalam menangani perencanaan produksi, penjadwalan, dan pengelolaan persediaan barang. System ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola persediaan dengan lebih efektif dan menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan .
Biaya dalam Keputusan Persediaan
Biaya yang dikaitkan dengan keputusan persediaan yaitu :
Biaya pemesanan (ordering cost)
Biaya untuk mendapatkan bahan atau barang
Biaya penyimpanan (carrying cost atau holding cost )
Biaya modal, biaya simpan, biaya risiko
Biaya kekurangan persediaan (stockout cost )
Biaya penjualan atau permintaan yang hilang akibat kekurangan persediaan
Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas
Biaya lembur, Latihan tenaga kerja, biaya perputaran tenaga kerja
Biaya bahan atau barang itu sendiri
Biaya atas harga yang harus dibayar atas item yan dibeli
Model Eqonomic Order Quantity ( EOQ)
Konsep EOQ digunakan untuk menentukan berapa jumlah yang harus di pesan
Asumsi dasar EOQ
1. Permintaan dapat ditentukan secara pasti dan konstan
2. Item yang dipesan independent dengan item yang lain
3. Pesanan diterima dengan segera dan pasti
4. Tidak terjadi stockout
5. Harga item konstan
Rumus EOQ
EOQ = √2RS/C
Dimana EOQ : jumlah pemesanan optimum
R : jumlah pembelian (permintaan) satu periode
S : biaya setiap kali pemesanan
C : biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit
Pengaruh Diskon Terhadap EOQ
TAC = (Q/2) C + (R/Q) S + R × P
· EOQ (Q) : jumlah pemesanan optimum
· R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode
· S : biaya setiap kali pemesanan
· C : biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit
· P : harga
Untuk menentukan berapa jumlah yang harus dipesan adalah dengan memilih nilai TAC ( Total Average Cost ) yang terkecil.