Oleh Ike Wardhana Efroza
Saya rasa semangat dari Pembelajaran Berdiferensiasi adalah empati. Dalam keseharian kita sebagai guru, kita dapat melihat bahwa tidak semua murid itu sama. Bahkan diantara gurupun memiliki kondisi yang berbeda: kompetensinya, latar belakang keluarganya, wawasand dan pengetahuannya, dan lain-lain.
Modul ini kembali mengingatkan kita bahwa setiap orang itu tidak selalu bisa diperlakukan sama.
Di dalam kelas, kita dapat melihat dengan jelas sifat dan kepribadian murid dan preferensinya dalam belajar. Kita tentu berharap keunikan mereka dapat diakomodir, namun barangkali kita kebingungan bagaimana cara membuar suatu pembelajaran yang dapat mengakomodir keunikan tersebut. Modul ini membantu kita untuk lebih memahami murid kita dan bagaimana mengelola kelas yang dapat membuat nyaman murid-murid kita hingga murid-murid kita dapat berkata: kelasku, surgaku.
Rasa nyaman tentu penting bagi murid dalam belajar. Seperti yang pernah kita pelajari di awal modul tentang cara kerja otak. Otak reptil yang mekanismenya berlari atau lawan, tentunya akan aktif ketika rasa tidak nyaman/tertekan muncul pada diri murid karena kegiatan belajar mengajar kita atau cara kita dalam mendidik membosankan.