Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional
Selama menjadi pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Apa kejadiannya, kapan, di mana, siapa yang terlibat, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut, dan bagaimana kejadiannya?
Kejadian ketika saya tidak dapat secara maksimal mengajar di kelas karena ada masalah pribadi, saya menjadi emosional saat mengajar, hal sepele saja dapat membuat saya marah saat itu. Yang terlibat dalam kejadian tersebut adalah saya bersama dengan murid-murid saya di kelas beberapa tahun yang lalu. Saya merefleksikan kejadian tersebut karena saya merasa bahwa dalam kejadian tersebut saya merasa tidak dapat mengendalikan emosi saya sebagai seorang pendidik. Kejadiannya saya marah di kelas karena ada murid yang tidak mengerjakan tugas tetapi murid tersebut punya alasan yang sebenarnya dapat di toleransi.
2. Bagaimana Anda menghadapi krisis tersebut (coping)? Bagaimana Anda dapat bangkit kembali (recovery) dan bertumbuh (growth) dari krisis tersebut?
Dalam menghadapi keadaan tersebut saya mencoba untuk menenangkan diri saya, saya menyadari bahwa saya sebagai pendidik sudah berlebihan dalam menanggapi hal tersebut, kemudian saya mencoba untuk belajar lebih dapat mengendalikan emosi saya di kelas, menyelesaikan permasalahan pribadi saya, dan saya mencoba kembali untuk dapat memainkan peran saya sebagai pendidik dengan sebagaimana mestinya dan dapat bertindak dengan bijak di dalam pembelajaran di kelas.
3. Gambarkan diri Anda setelah melewati krisis tersebut.
· Apa hal terpenting yang telah Anda pelajari dari krisis tersebut?
· Bagaimana dampak pengelolaan krisis tersebut terhadap diri Anda dalam menjalankan peran sebagai pendidik?
Setelah melewati krisis tersebut saya belajar bahwa sebagai seorang pendidik saya harus dapat mengendalikan segala sesuatu yang akan terjadi dalam pembelajaran, saya adalah sutradara yang membuat skenario dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat tercipta dengan menyenangkan dan bermakna untuk murid-murid saya.
Hal yang terpenting adalah saat dapat mengelola emosi saya, mengelola diri saya sendiri untuk dapat menghadapi segala permasalahan dengan bijak.
4. Sebagai pendidik, Anda tentu pernah bertemu murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Setujukah Anda bahwa faktor-faktor tersebut membantu ia menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah? Jelaskan jawaban Anda dengan bukti atau contoh yang mendukung.
Saya setuju bahwa murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain sangat membantu ia menjalani proses pembelajaran dengan lebih baik dan optimal. Contohnya murid yang memiliki sosial emosiaonal yang baik dia dapat mengantur dirinya sendiri ketika pembelajaran jika ada kesulitan diapun tidak akan segan untuk berdiskusi baik dengan teman ataupun gurunya.
5. Dari kedua refleksi di atas, apa yang dapat Bapak/Ibu simpulkan tentang hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis Anda dan pembelajaran murid Anda?
Kompetensi sosial dan emosional penting untuk pengelolaan krisis baik untuk saya sebagai pendidik maupun murid, karena dengan pengelolaan yang baik, murid dapat mengendalikan dirinya dalam kegiatan pembelajaran lebih dapat dia terima dengan baik.
Harapan dan Ekspektasi
6. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya?
Silahkan kemukakan Harapan bagi diri sendiri?
Harapan saya dalam melakukan pembelajaran di kelas dan sebagai seorang pendidik saya dapat senantiasa mengelola sosial dan emosional saya agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan harapan yaitu mencapai keselamatan dan kebahagiaan bagi murid-murid saya.
7. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya?
Silahkan kemukakan Harapan bagi murid-murid Anda?
Harapan bagi murid-murid saya adalah agar mereka dapat membawa apa yang mereka dapat saat menyenyam pendidikan berpengaruh positif terhadap kehidupannya kelak dengan selamat dan bahagia.
Apa KSE yang dapat diterapkan dalam kegiatan tersebut?
Bagaimana kegiatan tersebut dapat membantu murid untuk mengembangkan KSE tersebut?
(Kolom 2 Baris 1 adalah contoh untuk Anda)
Kegiatan no 2:
Kesadaran diri: murid menentukan bacaan pilihannya sesuai dengan usia, minat dan kebutuhnnya. Kesadaran sosial: murid membaca dalam hati agar temannya juga dapat membaca dengan suasana yang nyaman. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab: Murid menuntaskan membaca buku yang dipilih, sehingga dapat memaknai isi buku dengan utuh.
Refleksi D.1a:
Sebelumnya saya berpikir pembelajaran sosial emosional ini hanya dapat dilakukan secara tidak langsung melalui pengamatan serta pendekatan secara individu, ternyata bisa dimasukan dalam pembelajaran.
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam pembelajaran matematika agar kita sebagai guru paham karakteristik murid kita.
D.1b. Manajemen diri
Sebelumnya saya berpikir bahwa murid dapat mengelola emosinya sendiri tanpa kita arahkan dan latih, ternyata perlu adanya tuntunan agar murid dapat mengelola emosinya dengan baik terutama ketika pembelajaran.
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah: Saya akan mencoba menggunakan teknik STOP dan bermain peran dalam pembelajaran yang saya ampu.
D.1c. Kesadaran Sosial
Sebelumnya saya berpikir empati hanya dapat dilihat oleh murid melalui perilaku, ternyata dapat dibentuk melalui proses wawancara agar lebih mengenal emosi murid satu sama lain.
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah: mencoba menerapkan teknik wawancara dengan teman sebaya untuk membangun empati.
D.1d. Keterampilan Berelasi
Sebelumnya saya berpikir membangun hubungan positif dengan tepat dilakukan secara alami, ternyata dapat dilakukan dengan menggunakan teknik I-message murid dapat mengungkapkan apa yang dirasakan.
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah: saya akan mencoba menerapkan I-message untuk membangun hubungan positif dengan teman atau untuk menyelesaikan konflik jika terjadi di kelas maupun di lingkungan sekolah.
D.1e. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab:
Sebelumnya saya berpikir permasalahan yang terjadi pada murid hanya berpengarus sedikit pada kegiatan pembelajaran di kelas, ternyata permasalahan yang dihadapi murid dan bagaimana mereka mengambil keputusan sangat mempengaruhi murid dalam menyerap pembelajaran dan bersosialisasi bersama temannya.
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah: permasalahan yang ada di murid dapat kita kontrol sehingga murid dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat, dan hal itu dapat kita atur dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi POOCH. Saya akan meminta murid saya yang mempunyai permasalahan untuk menyelesaikannya dengan strategi POOCH dan sharing bersama teman-temannya di kelas.
Sebelumnya saya berpikir…., ternyata…..
Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam adalah:
Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.
Jawab:
Kasus 1:
1. Situasi yang dihadapi pak Eling adalah kekecewaan terhadap murid yang sudah dipercaya menggunakan gawai untuk mengerjakan proyek kelompok akan tetapi disalahgunakan untuk mengerjakan tugas yang lainnya. Dalam hal ini pak Eling emosi dan marah karena beliau juga sudah merasa lelah karena sebelumnya sudah mengajar 3 kelas yang berbeda.
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE yang sudah saya pelajari Pak Eling hendaknya melakukan teknik STOP, berhenti, mengambil nafas, untuk menenangkan dirinya serta mengembalikan kesadaran diri agar dapat merespon situasi tersebut dengan lebih tenang dan bijak, kemudian dapat menyelesaikan permasalahan dan mengambil keputusan dengan penuh tanggung jawab.
Kasus 2:
1. Pak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah memiliki tanggung jawab dan pekerjaan yang mendesak yang harus dilakukan yaitu merevisi proposal, sehingga tugas utamanya sebagai guru dalam membuat rubrik untuk pembelajaran di kelasnya terbengkalai. Hal itu menyebabkan beberapa pekerjaan tumpang tindih sehingga Pak Eling kurang bisa memanaj tugasnya dengan baik dan menyebabkan semua pekerjaannya tidak ada yang terselesaikan tepat waktu.
2. Berdasarkan pemahaman tentang KSE yang sudah saya pelajari pak Eling bisa menerapkan KSE manajemen diri, membuat catatan tugas apa saja yang harus dilakukan dan membuat skala prioritasnya.
Kasus 3:
1. Pekerjaan yang terlalu menumpuk yang di emban Pak Eling menyebabkan kelelahan dan kurang peka/ empati Pak Eling terhadap muridnya sehingga dalam mengambil keputusan Pak Eling menjadi kurang bijak menyikapi perilaku muridnya.
2. Baiknya sebelum memutuskan hal tersebut terhadap muridnya pak Eling menerapkan Teknik STOP, berhenti sejenak, menarik nafas, rileks, sehingga dapat dengan tengan mengambil keputusan.
Kasus 4:
1. Pak Eling merasa telah banyak menghabiskan waktunya untuk proposal tersebut sehingga merasa tidak sanggup lagi untuk merevisinya kembali, akhirnya pak Eling meminta bantuan wakil ketua panitia.
2. Seharusnya dari awal pak Eling sudah dapat melakukan kolaborasi bersama timnya dalam kepanitiaan agar dapat mengasah kemampuan berelasinya dengan baik, akan ada banyak masukan dan ide jika suatu pekerjaan dilakukan bersama-sama meminimalisir kesalahan.
Kasus 5:
1. Pak Eling sudah merasa tidak semangat seperti dulu karena terlalu banyak tugas tambahan yang menjadi tanggung jawabnya sehingga membuat Pak Eling merasa tidak mampu lagi dan memutuskan untuk mengundurkan diri.
2. Sebagai wakil kepala sekolah yang di beri berbagai tanggung jawab hendaknya pak Eling dapat memanaj dirinya dan menggunakan kemampuan berelasi dan berkolaborasi bersama timnya sehingga pekerjaan yang diemban menjadi lebih ringan sekaligus dapat mengkader rekan sejawatnya.
Kamis, 15 September 2022
Jumat, 16 September 2022
Kelompok D
Selasa, 20 September 2022
Selasa, 20 September 2022
1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa mengelola sosial emosi murid itu dapat dilakukan secara tidak langsung dalam pembelajaran sehingga kita sebagai guru tidak mempunyai ukuran baku dalam mengukur emosi dan sosial murid kita. Setelah mempelajari modul ini, ternyata ada beberapa cara/ strategi yang dapat kita gunakan secara jelas untuk mengelola sosial emosi murid dan terukur unuk lebih mendukung kegiatan pembelajaran sehingga dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan.
2. 3 hal yang mendasar dan penting yang saya pelajari dari modul ini adalah:
a. Mengetahui pemahaman emosi dan sosial murid adalah penting untuk keberlangsungan pembelajaran yang membahagiakan agar tujuan dari pembelajaran tersampaikan dengan utuh.
b. Melihat kesiapan belajar dalam melaksanakan pembelajaran tentu erat kaitannya dengan sosial emosional murid agar pembelajaran berdiferensiasi dapat terlaksana, sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran atau salah ajar.
c. Mindfullness (Kesadaran Penuh), 5 Kompetensi Sosial Emosional.
3. Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
a. bagi murid-murid:
Saya akan menerapkan pembelajaran sosial emosional baik secara ekplisit maupun masuk dalam kegiatan pembelajaran di kelas saya.
Saya akan menerapkan teknik STOP dalam memulai pembelajaran agar murid saya dapat fokus dan belajar dengan bahagia.
b. bagi rekan sejawat:
Saya akan berbagi tentang Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) pada rekan sejawat dan mendorong untuk menerapkan PSE di kelas masing-masing.
Dalam kegiatan KKG Mata Pelajaran saya akan melakukan lesson study untuk kemudian sama-sama melakukan refleksi dari penerapan PSE tersebut.