Refleksi Nilai-Nilai Diri
Peristiwa positif yang saya ingat sampai saat ini adalah ketika guru kimia saya bu Nani percaya pada kemampuan saya dalam mata pelajaran Kimia ketika tidak ada satupun siswa dikelas saya yang memahami pelajaran beliau.
Peristiwa negatif saya alami ketika kelas 2 smp, dimana saya menjadi korban bully oleh kakak kelas yang saya tidak terlalu kenal dengan dia, pada saat itu saya tidak merasa mempunyai salah saya siswa yang selalu mentaati peraturan sekolah, sehingga terlihat cupu dan polos.
Dalam peristiwa positif yang terlibat adalah guru kimia saya bernama bu Nani serta teman-teman satu kelas.
Dalam peristiwa negatif yang terlibat ada beberapa kaka kelas, teman saya, kejadian tersebut tidak diketahui guru.
Dampak dari peristiwa positif yang masih dapat saya rasakan saat ini adalah percaya, optimis, kagum, senang, tertarik.
Dampak dari peristiwa negatif yang masih dapat saya rasakan saat ini adalah terkejut, bingung, kecewa, khawatir, takut.
Masa-masa sekolah adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, masa produktif, aktif, masa proses penemuan jati diri dimana kita bisa belajar tentang banyak hal dari sekolah, lingkungan dan masyarakat. Itulah sebabnya momen yang terjadi di masa sekolah begitu berpengaruh terhapan kehidupan setelahnya.
Pelajaran hidup yang dapat saya ambil dari peristiwa positif yang saya alami ketika sekolah sangat berpengaruh terhadap apa yang saya jalani sekarang, sesungguhnya menjadi seorang guru adalah panutan dapat memberikan energi positif bagi siswanya di masa yang akan datang. Peran seorang guru teramat penting bukan hanya untuk menjadikan siswa-siswanya pintar dan cerdas secara akademik, akan tetapi lebih kepada mendidik dan membangun karakter-karakter siswa.
Sedangkan melalui peristiwa negatif yang saya alami, bahwasannya lingkungan dan pergaulan disekitar siswa pun mempunyai peran penting dalam tumbuh kembangnya emosi siswa dalam mencari jati dirinya.
Seorang guru mempunyai peran yang penting bagi murid dalam melakukan pembelajaran yang bermakna di sekolah agar mencapai tujuan yaitu keselamatan dan kebahagiaan.
Nilai dan Peran Guru Penggerak
Guru harus dapat memahami dirinya sendiri, memahami kemampuannya dan memahami apa yang harus dilakukan untuk sekitarnya, selalu berkaca ketika melakukan perbuatan, sebelum mencontohnya kepada muridnya.
Guru harus dapat menjadi teladan yang baik bagi murid maupun bagi rekan sejawatnya.
Guru harus aktif dan mandiri dalam belajar berbagai hal yang baru, karena segala seuatu dapat berubah dengan cepat.
Guru harus dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat, murid, dan orang tua murid.
Guru harus dapat berpihak pada murid agar dapat mendidik murid sesuai dengan kodratnya.
Saya sebagai fasilitator untuk menyelenggarakan pembelajaran yang bermakna bagi murid, serta dapat menjadi motivator dan memberikan contoh yang baik dalam pengembangan diri bagi rekan sejawat saya.
A. BAGAIMANA MANUSIA TERGERAK
Pertanyaan pemandu: Apa saja hal yang bekerja secara alami pada diri seorang manusia dan mempengaruhi bagaimana manusia dalam berperilaku?
Hal yang bekerja secara alami pada diri seorang manusia adalah keinginan, hasrat, dan pertumbuhan fisik. Hal yang mempengaruhi manusia dalam berperilaku ada faktor kebutuhan dari dalam diri dan faktor lingkungan cara manusia hidup dalam masyarakat
Setelah menyimak video dan bacaan pada bagian ini:
Bagaimana Bapak/Ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia? Mengapa demikian?
Menurut Bapak/Ibu nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak? Mengapa demikian?
1. Cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia dan tahap tumbuh kembang anak tentunya sangat berpengaruh terhadap pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia karena sesuai cara kerja otak dapat mempengaruhi bagaimana manusia bersikap dan mengambil keputusan, 5 dasar kebutuhan manusia merupakan kodrat yang Tuhan ciptakan sesuai dengan filosofi KHD bahwasannya pendidikan harus sesuai dengan kodratnya dan sesuai dengan tumbuh kembang anak agar dapat menumbuhkan nilai-nilai hidup manusia sehingga mencapai keselamat dan kebahagiaan. Sehingga pendidikan haruslah berpihak/ menghamba pada anak.
2. Nilai-nilai yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak yaitu berpihak/menghamba pada murid
Pertanyaan pemandu: Apa makna dari pernyataan: manusia merdeka adalah manusia yang berdaya dalam memilih dan mereka termotivasi dari dalam?
Manusia merdeka adalah manusia yang berdaya dalam memilih dan mereka termotivasi dari dalam, maksudnya adalah manusia dapat memilih bagaimana cara mereka hidup sesuai dengan kebutuhan dan mempunyai motivasi dalam dirinya untuk hidup dalam keluarga dan masyarakat untuk mencapai kebahagian dan keselamatan versi dirinya sendiri.
Tugas B.
Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik?
Tindakan spesifik apa yang dapat dilakukan untuk menguatkan diri Bapak/Ibu sendiri untuk memberdayakan murid dalam memilih jalan kodratnya sekaligus menguatkan tumbuhnya motivasi intrinsik mereka dalam mengejawantahkan Profil Pelajar Pancasila?
1. Nilai-nilai Guru penggerak yang harus dikuatkan sesuai dengan teori pilihan dan motivasi instrinsik adalah reflektif, mandiri dan berpihak pada murid.
2. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menguatkan diri adalah sebelum kita menguatkan murid dalam memilih jalan kodratnya dan menguatkan motivasi instrinsiknya dalam menuju profil pelajar pancasila, kita harus terlebih dulu sering melakukan kegiatan refleksi dan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk dapat menjadi contoh/ teladan bagi murid yang kemudian memahami kodrat murid dalam pembelajaran agar bersama-sama dapat menjadi murid yang dapat memahami dirinya sendiri yang memiliki motivasi dalam pembelajaran yang dipupuk melalui berbagai pembiasaan yang positif.
Pertanyaan pemandu: Bagaimana struktur sistemik lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang?
Pembentukan nilai-nilai dalam diri sesorang tergantung kepada pembiasaan di lingkungannya, baik di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Terutama bagaimana didikan di dalam keluarganya.
Tugas C.
Apa kaitan antara diagram identitas gunung es dengan penumbuhan Profil Pelajar Pancasila pada murid dan transformasi pendidikan?
Apa konsekuensi logis dari diagram identitas gunung es pada peran saya sebagai Guru Penggerak dalam transformasi pendidikan?
1. Diagram identitas gunung es mengajarkan bahwa kita tidak dapat memperkirakan sesuatu dari hanya yang nampak saja. Penumbuhan karakter didasari oleh perilaku yang diulang dan menjadi kebiasaan dan dari kebiasaan itu menjadi karakter seseorang. Dalam menumbuhkan karakter sebagai pengkondisian dan pembiasaan ada 2 jalan utama yang bisa dilakukan yaitu melalui jalan keteladanan dan sistem/aturan yang dilakukan secara konsisten sehingga mempengaruhi perilaku menjadi karakter yang baik. Kaitannya dengan tranformasi pendidikan bahwasannya kita sebagai guru harus dapat menuntun murid untuk dapat melihat karakter yang tersembunyi itu, serta dapat menumbuhkan karakter yang baik melalui pengkondisian dan pembiasaan.
2. Konsekuensi pada peran saya sebagai guru penggerak dalam transformasi pendidikan adalah harus dapat memainkan peran sebagai pemimpin perubahan di ekosistem sekolah yaitu: mengembangkan diri sehingga dapat mengembangkan orang lain, berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk menumbuhkan karekter murid yang sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Durasi : 1 JP
Moda : Pembelajaran Mandiri dan Forum Diskusi Tertulis
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Setelah mempelajari paparan materi dalam tahap eksplorasi konsep ini, diharapkan Bapak/Ibu secara individu dapat menguatkan pemahaman dan mempersiapkan diri untuk berkolaborasi dalam kelompok dengan menjawab pertanyaan:
Apa yang dapat saya ceritakan mengenai salah SATU dari nilai-nilai GP (berpihak pada murid, inovatif, kolaboratif, reflektif, dan mandiri) yang telah membantu saya dalam melayani murid saya dengan lebih baik?. Tuliskan dalam bentuk narasi singkat untuk berbagi dalam kelompok dalam tahap Ruang Kolaborasi.
Apa saja 10 kegiatan di sekolah yang saya anggap masuk sebagai contoh penerapan dari peran GP yang saya pahami saat ini (pemimpin pembelajaran, pendorong kolaborasi, penggerak komunitas praktisi, mewujudkan kepemimpinan murid, menjadi coach bagi rekan guru)?. Buatlah daftarnya untuk digunakan saat berbagi ide dalam kelompok dalam tahap Ruang Kolaborasi.
1. Nilai-nilai guru penggerak yang membantu saya dalam melayani murid lebih baik adalah berpihak pada murid. Saya sebagai guru menyadari betul bahwa setiap anak mempunyai kodratnya masing-masing dan tidak bisa dipaksakan untuk menerima pendidikan/ pembelajaran yang disamaratakan. Dengan berpihak pada murid kita akan lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh murid dan menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan murid dan mengutamakan kepentingan murid.
2. 10 Kegiatan di sekolah sebagai contoh penerapan dari peran GP:
- Pembiasaan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
- Pembiasaan sholat berjamaah, murajaah sebelum sholat dzuhur dan ashar, tadarus jamaah sebelum pembelajaran
- Kegiatan LDKS
- Kegiatan wisata literasi (berkolaborasi menulis buku antologi guru dan siswa)
- Pembelajaran menggunakan UKBM (sekolah layanan sks) sesuai dengan kecepatan belajar murid
- Ekstrakurikuler
- Kegiatan IHT & workshop guru
- Rapat orang tua siswa (kolaborasi dalam memantau perkembangan murid)
- Kegiatan fieldtrip & goes to campus
- Upacara bendera setiap senin/ upacara memperingati hari-hari besar nasional
Rabu, 9 Juni 2022
Kamis, 10 Juni 2022
Instruktur: ADE MUTIARAWATI
Rabu, 15 Juni 2022
Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):
Peristiwa: Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah banyak hal yang membuat saya tersadar bahwa sebagai seorang guru itu tidak semudah yang dibayangkan, kita harus dapat memahami diri kita sebagai manusia terlebih dahulu agar kita dapat membawa murid kita pada keselamatan dan kebahagian. Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah untuk mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara kita sebagai guru harus dapat mampu menjalankan peran guru seutuhnya (pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakan komunitas praktisi) serta menerapkan nilai-nilai yang berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif.
Perasaan: Saat momen itu terjadi saya merasa masih harus banyak belajar dan mengembangkan diri saya sebagai guru, rasanya ilmu yang saya punya masih sangat kurang tentang pendidikan.
Pembelajaran: Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa murid itu bagaikan kertas kosong yang dapat guru tulis/ gambar sekarang saya berpikir bahwa ternyata setiap murid itu ibarat kertas yang sudah terisi penuh dengan tulisan yang masih samar, mempunyai kodrat alam dan kodrat zamannya sendiri yang dapat kita tumbuhkan secara maksimal.
Penerapan ke depan (Rencana): Apa pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak? Saya akan terus mempelajari berbagai metode, model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran matematika serta sesuai dengan karakteristik murid.