Yogya
Kota pelajar dengan pesona budaya artistik.
Kota pelajar dengan pesona budaya artistik.
Pantai Cemoro Sewu ini berhiaskan pohon cemara terasa teduh. Hembusan angin laut membuat suasana pantai terasa sejuk. Pemandangan pohon-pohon cemara yang kecoklatan, sekilas mirip dengan musim gugur di Eropa.
Pantai Cemoro Sewu terletak di dekat Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Destinasi wisata alam Cemoro Sewu menyembunyikan pesona eksotis dan keindahan alami yang masih terjaga.
Sesuai namanya, dalam bahasa Jawa, “cemoro” yang berarti pohon cemara, dan “sewu” yang berarti seribu, kawasan pantai ini banyak ditumbuhi pohon cemara, bukan pohon kelapa sebagaimana kebanyakan pantai lainnya.
Destinasi wisata ini menghadirkan pemandangan hutan pohon cemara di kawasan pantai dengan birunya laut dan hitamnya pasir di sepanjang pesisir. Banyak wisatawan yang tertarik akan keindahan Pantai Cemoro Sewu yang berkeliling dengan cara naik delman, atau menyewa kendaraan ATV (kendaraan segala medan) maupun jeep. Pengunjung kawasan wisata ini diantar ke berbagai sudut pantai dengan tarif sesuai jarak yang ditempuh.
Pemandangan Alam Unik dan Cantik
Saat berkeliling, terlihat jembatan bambu yang unik dan hamparan rumput sehingga lokasi ini tampak cocok untuk pengambilan photo pre-wedding. Ada pula pohon cemara di sepanjang jalan menuju pantai yang membuat lokasi ini seolah-olah sebuah lorong gua yang bernuansa klasik untuk lokasi photo dan video, selain tersedia gazebo untuk bersantai dan beristirahat.
Untuk menjaga kelestarian, keindahan dan kenyamanan kawasan Pantai Cemoro Sewu, wisatawan tidak boleh membuat kerusakan, mencoret-coret dan membuang sampah sembarangan.
Pengunjung dapat menikmati beberapa spot lain seperti spot bermain anak dan spot untuk berphoto-ria. Suasana yang tenang dan lingkungan natural ini cocok bagi pecinta photografi yang selalu berburu sudut-sudut dengan latar belakang cantik yang juga unik.
Untuk menuju lokasi, yang dari arah Kota Yogya bisa menuju ke Jl. Parangtritis. Tinggal ikuti saja arah jalan sampai masuk ke TPR Pantai Parangtritis. Tak seberapa jauh sudah terlihat Pantai Cemara Sewu yang berada di sebelah barat Gumuk Pasir Parangkusumo.
Jika berkesempatan ke Yogya, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Pantai Cemara Sewu!
’Dhaharan Ndeso’ dalam pengertian bahasa Jawa artinya makan atau makanan khas pedesaan. Maka tidak mengherankan, jika menu makanan yang tersedia di tempat ini adalah resep dapur masyarakat pedesaan. Pilihannya antara lain singkong dan pisang goreng, sayur lodeh, ayam dan tahu bacem, telur dadar, yang tersaji dengan konsep prasmanan.
Omah Kupu ‘Kopi Panggang & Dhaharan Ndeso’ menjadi salah satu ikon yang recommended jika berada di kota gudeg.
Bagi pengunjung yang gemar eksis, tak perlu khawatir soal sinyal meski lokasinya berada di sekitaran Gunungkidul. Lokasi Omah Kupu yang strategis inipun yang mencoba menarik perhatian dengan adanya mobil listrik yang terpajang tepat di depan pintu masuk.
Ketika tiba, terdengar alunan gending berbahasa Jawa yang menghangatkan suasana. Arsitektur bangunan khas Jawa dengan bahan dasar kayu ini penuh dengan pengunjung yang menikmati cemilan dan secangkir kopi atau wedhang uwuh. Menu minuman yang ditawarkan termasuk kopi, teh, dan juga wedhang uwuh. Sajian minuman juga unik karena menggunakan wadah batok kelapa.
Konsep penginapan sejenis homestay dan guest house ini menyediakan fasilitas yang lengkap dengan area parkir yang sangat luas. Selain itu, Omah Kupu juga menawarkan pengalaman kuliner yang beda dari biasa. Apalagi untuk coffee lovers, pasti semakin seru, karena bisa ikut belajar tentang kopi dan ada kebun kopinya.
Jika beruntung bertemu driver yang piawai, dia akan mengantar menuju Gunungkidul tapi tidak mengambil rute sesuai Google Map melainkan melalui jalur Imogiri yang lebih sepi. Perjalanannya akan melewati hutan pinus dan di lokasi ini banyak best spot, pokoknya keren banget!
Fasilitas di tempat ini bukan hanya untuk penginapan saja, tapi juga bisa untuk digunakan sebagai rest area. Selain itu, tersedia mushalla dengan ukuran yang lumayan besar. Buat yang penasaran, silakan kunjungi tempat ini dan nikmati Dhaharan Ndeso!
Published @suaranusantara.co Omah Kupu Yogya ‘Kopi Panggang dan Dhaharan Ndeso’ Mau?
Perjalanan selama di kota gudeg yang melelahkan seakan terbayar saat tiba di Warung Kopi Klotok. Nuansa jadul pedesaam menjadi daya tarik tersendiri. Selain harga yang sangat terjangkau, suguhan panorama perbukitan dan sawah luas terbentang hijau menjadi seni lukisan alam yang memikat.
Kesederhanaan di tempat inilah yang menjadi daya pikat yang nyaris sempurna. Wiskul di tengah suasana perdesaan, di antara sawah dan ladang, menggunakan konsep sederhana tapi mengutamakan kepuasan pelanggan, sehingga berkelas.
Pesanan pisang goreng sengaja dibatasi. Terdengar pelanggan yang selalu bertanya kapan orderan mereka tiba. Semua nampaknya tak sabar untuk segera bisa menikmati pisgor yang legit dan renyah untuk menemani sajian kopi. Gorengan hangat jadi suguhan yang pas untuk pesanan teh tubruk khas warkop yang terkenal yaitu atau 'Kopi Klotok'.
Rancang bangun sederhana level menengah desa ini berbentuk rumah Joglo berbahan dasar serba papan, kayu, bambu dan daun. Lantai dengan material ubin motif semen biasa yang tidak 'kinclong' tapi berkesan 'ndeso' justru menambah kenyamanan. Tempat yang bersih dan teduh karena udara ruang terbuka menambah kenikmatan bersantap.
Kopi Klotok
Kopi Klotok adalah kopi jenis robusta dengan cita rasa sensasional yang terbilang unik karena gula, kopi dan segelas air direbus di dapur warkop ini bersamaan hingga mendidih. Wadah Kopi Klotok menggunakan gelas jadul yang populer dengan sebutan "gelas belimbing". Banyak pelanggan yang menggemari Kopi Klotok ini dan ketagihan dengan kenikmatannya.
Pasangan suami istri, Pramono dan Handayani, mengelola Warung Kopi Klotok secara profesional. Manager yang membantu operasional adalah puteri kandung mereka sendiri, Halida Nursyah Arnaiz yang tengah menjalankan studi S-2 di Yogya.
Warung sederhana ini sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran dan moralitas. Tambah lagi perpaduannya dengan konsep manunggal dengan alam, lingkungan dan tradisi lokal. "Semakin nyaris sempurna dengan makanan dan minuman yang maknyus! Tak heran jika Warung Kopi Klotok telah menjadi ikon baru tujuan wisata kota gudeg, Yogya!" pungkas 'Suhu Imas' mengakhiri wawancara. Duh, bestie, kita jadi tergoda pingin "ngocan" di sana juga ga sih?
Published @suaranusantara.co Warung Kopi Klotok Nuansa 'Ngocan' di Tengah Sawah, Keren!
Kompleks Taman Sari yang indah dan mengagumkan ini terdiri dari sejumlah bangunan dengan ukiran khas Keraton Yogyakarta. Banyak spot photo sudut-sudut bersejarah yang instagrammable dengan nuansa khas Jawa yang kuno dan antik. Gerbang Kenari merupakan pintu gerbang menuju ke kompleks.
Taman Sari yang megah ini adalah taman air yang terlindung di balik sebuah benteng, sebagai ruang rekreasi dan peristirahatan bagi Sultan Hamengku Buwono I, permaisuri, anak-anak, serta para kerabat. Di sini terdapat beberapa area, termasuk kolam pemandian, tempat ganti pakaian, taman-taman, dan ruangan untuk menari.
Kompleks ini juga berfungsi sebagai lokasi pertahanan atau perlindungan karena bangunan ini lengkap dengan lorong-lorong bawah tanah dan dapur. Jadi pesanggrahan Taman Sari bukan sekedar tempat bercengkerama dan rekreasi tapi juga semacam lokasi suaka untuk berlindung jika ada musuh.
Di area sekitar terdapat Gapura Panggung yakni gapura dengan sarana panggung berupa lantai atas gapura. Saat berkeliling, terlihat halaman berbentuk segi delapan yang di atasnya ada 4 bangunan berbentuk persegi panjang dan beratap limasan yang terkenal dengan sebutan Gedong Sekawan (dalam bahasa Jawa 'sekawan' artinya 4). Ada pula Pasiraman Umbul Winangun yang merupakan kompleks bangunan lengkap dengan tiga kolam pemandian dengan tembok dan gapura di sekelilingnya.
Setelah puas berkeliling, kini saatnya mengisi perut yang 'keroncongan'. Dalam perjalanan kembali dari Taman Sari tampak desa wisata yang menampilkan sekumpulan karya seni, dan tampak juga para seniman Kota Gudeg Yogya yang sedang melakukan kegiatan melukis, membatik dan membuat handycraft.
Published @suaranusantara.co Taman Sari Spektakuler dan Instagrammable Wisata Air Para Sultan