No.18 Resto

Number 18 pernah menjadi satu-satunya restaurant di Sri Lanka terpilih yang masuk kategori “Hot Tables List” versi Conde’s Nast Traveller Magazine tahun 2006, yang mengharumkan nama Sri Lanka di peta ‘wisata kuliner’ kelas dunia. 

Majalah itu menulis “The capital city Colombo finally got a world class restaurant and surprisingly it is within the reach of the average dinner. The restaurant is open for dinner seven days a week for dining so give it a try when you around No 18, Cambridge Place, Colombo 7,” 

Penghargaan prestisius tersebut dirilis tahunan oleh Conde Naste—sang guru fine dining, travel dan entertainment dunia—dan mengkonfirmasikan standar unggul restaurant yang terletak dijantung kota Colombo ini.

Bangunan restaurant Number 18 didesain secara khusus oleh sang arsitek legendaris Geoffrey Bawa dibantu oleh arsitek asal Skandinavia, Ulrich Plesner. Atmosfir ‘welcome’ sudah sangat terasa sejak tamu tiba, daya pikat atmosfir retro dan dekorasi 80’an menambah kenikmatan cocktail yang disajikan. 

Jenis minuman yang sering dipesan pelanggan dan sering direkomendasikan adalah 'Lychee & Lemongrass Martini' dan 'Passion Fruit Daiquiri'.

Dekorasi restaurant ini natural-minimalis dan elegan karena pencahayaan lampu yang redup dipadu dengan lilin. Bagian ‘indoor’ ber-AC, non-smoking, dan lebih formal namun tetap menciptakan suasana akrab. Sedangkan konsep “Zen” menginspirasikan ‘outdoor’ yaitu teras taman alfresco, bersuasana informal sehingga makan malam akan terasa lebih santai atau romantis.

Menu utama yang saya rekomendasikan adalah ’Chicken Saltimbocca’ yang sangat terkenal, terbuat dari chicken filet berlapis ham dan aroma daun saga disajikan dengan mashed potatoe dengan goats cheese, harganya Rs.750 (kurs Rs.1 sekitar Rp100,-). Saya juga menyukai ‘Chocolate Decadence’ terbuat dari coklat hangat seharga Rs.300.

_

#published i@JalanJavaKini Magazine Jakarta