Freinsheim
Jeder genießt anders. Die Deutsche Weinstraße steht für höchsten Weingenuss.
Jeder genießt anders. Die Deutsche Weinstraße steht für höchsten Weingenuss.
Vineyard beautiful scene.
Wine cafe surrounded.
Weinparadies Freinsheim! Kota tua bersejarah paling populer di Jerman yang memproduksi minuman anggur dengan vineyard terbentang luas. Arti harfiah Weinparadies adalah surga anggur. Ini merupakan julukan istimewa untuk Freinsheim, yang sering disebut sebagai Negeri Anggur.
Benteng Pelindung
Sesuai julukannya, 'Weinparadies', pastinya produk paling tersohor negeri ini adalah minuman anggur atau Wein.
Tempat ini dikelilingi benteng batu yang tinggi dengan gerbang yang besar. Menurut cerita masyarakat setempat, dinding batu yang mengelilingi tempat tersebut berguna sebagai benteng pelindung wilayah surga anggur beserta penduduk dan hewan-hewan ternak mereka dari serangan tak disangka-sangka dari pihak asing, musuh atau binatang buas.
Jarak tempuh menuju Freinsheim hanya setengah jam dari Kaiserslautern dengan berkendara mobil di sepanjang Autobahn A-6 sebelum meluncur keluar ke arah selatan menuju ‘Deutsche Weinstraße’ atau Jalan Raya Anggur Jerman yang termashyur.
Namun Freinsheim tidak terletak persis di jalan tersebut, melainkan beberapa mil lagi ke arah timur, persis di jantung area perkebunan anggur Jerman, dan merupakan bagian dari wilayah Rhineland-Pflaz.Freinsheim memiliki banyak gang sempit di balik dinding batu dengan tanaman anggur yang merambat.
Blütenfest in Freinsheim
‘Weinfest’ atau Festival Minuman Anggur atau Blütenfest adalah event yang berlangsung setiap tahun di Jerman. Freinsheim sering menjadi kota penyelenggara pertama Blütenfest ini.
Masing-masing Winzer saat festival akan menata aneka minuman anggur dalam botol, lengkap dengan gelas minuman anggur, di antaranya Gewürztraminers, Rieslings, Silvaners, Rivaners, dll untuk anggur putih, dan Portugieser, Dornfelder dan Spätburgunder, dll untuk jenis anggur merah.
Masing-masing Winzer saat festival akan menata aneka minuman anggur dalam botol, lengkap dengan gelas minuman anggur, diantaranya Gewürztraminers, Rieslings, Silvaners, Rivaners, dll untuk anggur putih dan Portugieser, Dornfelder dan Spätburgunder, dll untuk jenis anggur merah.
Blütenfest menjadi ajang yang menyenangkan bukan saja bagi kelompok pecinta minuman anggur, tapi juga bagi pengunjung biasa, sebab hanya dengan membayar 10 Euro per orang, siapapun boleh s-e-p-u-a-s-n-y-a berkeliling kota Freinsheim untuk menikmati minuman anggur, baik hanya di satu atau hingga sepuluh Winzer (penjual minuman anggur) yang berbeda-beda!
Kali ini, walau bukan saat Blütenfest, saya menikmati keindahan Freinsheim dan menikmati white wine di sebuah wine house yang terletak disudut kota dan memiliki desain eskterior dan interior yang apik.
Kota Kuno Cantik
Setelah asyik mengobrol, kami berkeliling kota Freinsheim dan kali ini ganti saya yang terkagum-kagum dengan kecantikan kuno Freinsheim yang masih sangat terawat. Buah anggur yang berjuntai di sekitarnya kelihatan hijau dan segar. Peradaban ini menakjubkan. Julukan surga anggur memang sangat tepat untuk Freinsheim!
Ah, seandainya bangunan kuno dan bersejarah di Jakarta dan tempat-tempat lain di Indonesia dirawat dengan sungguh-sungguh oleh pihak pemerintah dan masyarakat, dengan tetap melestarikan keunikan dan keasliannya seperti halnya di Eropa, pasti akan lebih banyak lagi turis domestik dan mancanegara yang datang ke Indonesia dan tentunya akan dapat meningkatkan devisa negara!
Berada di Freinsheim sungguh-sungguh serasa menghabiskan waktu di Dunia Fantasi Ancol atau negeri dongeng! Hanya bedanya, ini adalah kota asli dengan kehidupan sosial masyarakat serta peradaban kuno yang terus terjaga, sedangkan Dufan adalah tempat hiburan yang penuh dengan ornamen artifisial.
Saya menyusuri gang sempit dibalik dinding batu dan takjub dengan peradaban manusia yang ada. Jujur saya harus mengakui, bahwa julukan surga anggur memang sangat tepat untuk Freinsheim!
-
Student Group of Writers #posted @suaranusantara.co Freinsheim Surga Anggur 5000 Tahun
Sudut kota yang cantik.
Benteng batu Freinsheim.
Saatnya menikmati Feierabend! Sepulang kerja saya menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman dan sebuah keluarga di daerah dataran tinggi Hofheim am Taunus, Jerman. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 waktu setempat, namun suasana diluar masih tampak terang benderang seperti kalau sore hari pukul 16.00 atau sekitar 17.00 waktu Jakarta.
Chit Chat
Matahari masih bersinar hangat namun cuaca terasa sejuk. Kami semua berkumpul di teras balkon lantai 4 yang menghadap ke arah matahari tenggelam. Percakapan santai dan keceriaan saat itu membuat saya sangat bisa menikmatinya.
Menu utama makan malam adalah Wurst (sosis Jerman) berukuran besar yang dapat dinikmati dengan dengan saus pilihan, disamping menu makanan pembuka (salad) serta dessert yang semuanya homemade. Mereka sangat cepat saat memasak!
Wangi semerbak barbeque sudah menggoda indera penciuman saya. Seakan-akan tahu saya lapar, tak perlu menunggu hingga semua selesai dimasak, saya sudah boleh mencicipi! Wuih, senangnya!
Masing-masing terlihat sibuk, ada yang menyalakan tungku perapian untuk melawan udara dingin, ada yang menyiapkan barbeque, makanan dan minuman, serta ada yang mengatur meja dan kursi. Semua dikerjakan serba cepat namun suasana terasa tetap hangat, santai dan semua berpakaian kasual.
Apa itu Feierabend?
Agak sulit mencari padanan gramatik bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris, untuk frasa Feierabend, karena faktor perbedaan geografis yang mempengaruhi kultur masyarakat Jerman.
Feierabend berasal dari kata "die Feier" yang berarti pesta atau perayaan (kata benda) atau "feiern" yang berarti merayakan (kata kerja) dan digabung dengan "Abend" yang berarti malam.
Tapi malam di Jerman lebih panjang karena pada pukul 21.00 suasana outdoor masih terang benderang seperti pukul 17.00 di Indonesia.
Sementara kata "Abend" dan "Nacht" jika diterjemahkan artinya sama-sama 'malam' dalam bahasa Indonesia. Tapi menariknya, ungkapan "Guten Abend" diterjemahkan sebagai "Selamat Malam", sedangkan "Guten Nacht" lebih tepat diartikan "Selamat Tidur" karena diucapkan setiap mereka akan berangkat tidur.
Sementara ungkapan "Schönen Feierabend!" lebih tepat diartikan "Sampai Jumpa!" dan diucapkan bukan hanya pada malam hari saja, namun juga sore hari saat pulang kerja atau pagi hari, bisa sekitar pukul 08.00, ketika pergantian shift (sementara kata "Abend" diterjemahkan sebagai "malam").
Pekerja shift pagi biasanya mengucapkan salam "Schönen Feierabend!" kepada rekannya yang bertugas shift malam dan akan pulang meninggalkan tempat kerja.
So, Feierabend kali ini saya memahaminya sebagai waktu dimana orang-orang Jerman berkumpul sepulang kerja dengan suasana santai, bahkan anak-anak sudah mengenakan piyama dan siap untuk tidur, dan teman-teman datang bukan lagi dengan mengenakan pakaian kerja. Tidak ada file, dokumen atau apapun yang dibawa yang berhubungan dengan pekerjaan.
Feierabend menggambarkan sisi lain kehidupan sosial masyarakat Jerman yang sepanjang yang saya lihat tampak serius saat bekerja.
[art & history]