AUD/USD Jeblok Gegara Ritel Australia Nihil Pertumbuhan

Rifanfinancindo Pekanbaru - Dolar Australia jeblok di sesi Asia, Kamis (07/Sept) hari ini setelah Data Neraca Perdagangan dan Penjualan Ritel Australia diumumkan. AUD/USD diperdagangkan pada harga 0.7989, turun dari kisaran 0.8009 yang tercapai sebelum laporan tersebut dipublikasikan. PT Rifan Financindo

Penjualan Ritel Terlemah Sejak Maret

Menurut Biro Statistik ABS Australia, Penjualan Ritel terpantau datar tanpa kenaikan selama bulan Juli (seasonally adjusted). Data tersebut meleset dari ekspektasi kenaikan penjualan ritel sebanyak 0.2 persen. Rifan Financindo


Itu merupakan pertumbuhan terlemah sejak bulan Maret, ketika Badai Debbie melanda Australia dan menyebabkan kerusakan besar di wilayah tenggara Queensland dan sebagian wilayah utara New South Wales. Rifanfinancindo


Sedangkan apabila sektor makanan tidak disertakan, karena dianggap volatile, maka Penjualan Ritel Australia tergelincir sebanyak 0.5 persen, dari kenaikan 0.2 persen pada bulan sebelumnya. Melemahnya penjualan ritel Australia dipmpin oleh merosotnya penjualan di Departemen Store. Penjualan pakaian mengalami penurunan sebanyak 1.7 persen. PT Rifan Financindo

Gara-Gara Penguatan Dolar Australia

Sementara itu, Neraca Perdagangan Australia mencatatkan penyempitan tajam surplus untuk bulan Juli, menjadi AUD460 miliar, dibandingkan dengan surplus AUD875 juta sebelumnya. Menyempitnya surplus perdagangan Australia tersebut diperkirakan akibat kuatnya nilai tukar Dolar Australia, sehingga menurunkan ekspor bijih besi dan komoditas lain yang menjadi ekspor utama Australia. Rifan Financindo

Menurut Bruce Hockman, Kepala Ekonom ABS, perubahan harga batu bara dan bijih besi rupanya memberikan dampak yang signifikan pada ekonomi Australia, khususnya pada pendapatan dan pemasukan riil, walaupun volume ekspor terus tumbuh pada satu kuartal yang berakhir pada bulan Juni. Rifanfinancindo


Di sisi lain, Dolar AS, sebagai rival Dolar Australia, mengalami pemulihan dari level rendah terhadap mata uang-mata uang mayor sehubungan dengan mulai meredanya konflik di Semenenjung Korea dan laporan mengenai data pertumbuhan sektor jasa AS yang mengalami kenaikan. PT Rifan Financindo