Berikut Adalah Rincian Kegiatan Modul 1 Tentang Paradigma Visi Guru Penggerak

1. Modul 1 Yaitu Paradigma dan Visi Guru Penggerak terdiri dari 4 bagian Modul :

1.1. Yaitu tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara

1.1.a.2 Pendahuluan

1.1.a.3 Mulai dari Diri dimana pada bagian ini kita saling mengenal diri dan berbagi pengalaman masing-masing.

1.1.a.4 Eksplorasi Konsep, dimana kita belajar dengan google meet bersama Fasilitator, dan dari bagian modul ini tentang eksplorasi konsep, kita diharapkan setelah mempelajarinya memberikan pandangan perspektif reflektif kritis tentang Filosofil (Pemikiran) Ki Hajar Dewantara. Berikut adalah Reflektif Kritis saya yang bisa kemukakan :

Selanjutnya, Penugasan 1.1.a.4 harus diupload melalui media google drive atau Youtube.

REFLEKTIF KHD.pdf

Pada Modul 1.1.a.5 Semua CGP baik dari kelompok A ataupun dari kelompok B saling berkolaborasi dalam 1 ruang zoom, dam masing-masing mempresentasikan hasil diskusinya.

OK Tugas_Dodi_Herdiana_Pemikiran KHD yang dapat diimplementasikan pada konteks lokal sosial budaya daerah asal Anda.pptx

Tugas 1.1.a.5 Pemikiran KHD yang dapat diimplementasikan dalam sosio budaya daerah dikerjakan secara berkelompok dan diupload pada LMS masing-masing.

Selanjutnya pada Modul 1.1.a.6 Kita mendapat materi tentang Demonstrasi Konsep Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hjar Dewantara. Dalam Tugas yang saya kumpulkan dan di kolom komentar mendapat respon dari Bu Fasilitator yaitu : " Menarik sekali, Pada intinya 3 pokok dasar KHD bahwa guru harus mampu menuntun murid dalam menyelaraskan kodrat alam dan kodrat zaman sehingga murid tidak tersesat tetapi membawa murid ke arah yang lebih baik dan tumbuh serta berkembang sehingga membentuk karakter murid sehingga dapat belajar dengan merdeka".

Pada Tanggal 2 November 2022, Semua CGP membuat beberapa pertanyaan untuk bahan Elaborasi Pemahaman Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang nantinya akan di diskusikan bersama-sama Instruktur dan Peserta CGP yang lainnya antar wilayah.

Kemudian dilanjutkan hari berikutnya dengan mengumpulkan tugas 1.1.a.8 Koneksi Antar Materi dan Kesimpulan.

  1. Apakah Pemikiran Filosopi Pendidikan KHD merupakan satu-satunya yang perlu dikembangkan oleh kita selaku Pendidik ?

  2. Apakah Pemikiran Pendidikan KHD akan menjamin dalam memerdekakan belajar siswa?

  3. Program CGP memberikan kekuatan tersendiri pada diri seorang pendidik karena dengan mengikuti PGP ini ilmu yang di dapat menjadi lebih bertambah. Namun di sisi lain dalam penerapannya setelah PGP ini berakhir atau sedang berjalan, apabila kita memposisikan sebagai Coach bagi rekan sejawat ada yang tidak mau berkolaborasi karena terkesan menggurui apalagi mereka seorang ASN atau senior. Bagaimana cara menerapkannya?

Tugas 1.1.a.8 Koneksi Antar Materi-Kesimpulan

Pada pembelajaran Calon Guru Penggerak (CGP) pada hari Kamis tanggal 03 Nopember 2022, saya sebagai CGP, Pengajar Praktik, Fasil dan rekan-rekan melakukan video konferensi dengan peserta CGP lainnya dari berbagai daerah dalam rangka Kegiatan Koneksi Antar materi tentang Modul 1.1 yaitu Pemikiran Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Materi Pembelajaran ini diberikan oleh Instruktur PGP yaitu Ibu Dr. Listyawati, beliau memberikan materi tentang Bagaimana kita berinteraksi, Dasar-dasar Pendidikan KHD (Menuntun, Kodrat Alam, Kodrat Zaman, Kodrat anak bermain, Konsep bukan Tabula rasa dan Budi Pekerti). Setelah Instruktur memaparkan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Dari materi yang di sampaikan dapat saya simpulkan terkait materi Modul 1.1 tentang Dasar-dasar Pemikiran Filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu Pendidikan hanya bisa menuntun tumbuh dan berkembangnya kodrat anak-anak. Maka dari itu Kita sebagai pendidik hanya bisa menuntun mereka menjadi anak-anak yang lebih baik. Dalam menuntun kita tidak terlepas dari 3 Dasar Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri handayani.

Adapun Refleksi dan Pengalaman Baru yang saya peroleh adalah :

1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

Murid adalah objek pembelajaran yang akan selalu menurut apa yang guru perintahkan. Pembelajaran yang dilakukan oleh saya tidak memperhatikan apakah murid itu mampu atau tidak, saya pandang semua murid itu sama. Anak atau murid tidak hanya mendengarkan, mencatat, mengerjakan tugas apa yang saya terangkan dan tugaskan.

Setelah saya mempelajari modul 1.1.

Ternyata apa yang saya lakukan selama ini tidaklah mencerminkan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, dimana siswa bukan sebagai objek pembelajaran tetapi siswa adalah Subjek atau Pelaku pembelajaran. Anak-anak tidak lagi mendengarkan atau mencatat saja tetapi anak-anak di kelompokkan untuk mendiskusikan materi yang akan dipelajari dan saya menuntun sebagai fasilitatir sehingga terjadi pembelajaran 2 arah. Dengan demikian pembelajaran yang saya lakukan saat ini mencerminkan pembelajaran Ki Hajar Dewantara, Pembelajaran yang berpusat pada anak (student centered) bukan teacher centered. Pembelajaran yang saya lakukan juga tidak menuntut untuk menuntaskan belajar sesuai kurikulum tetapi bagaimana anak itu memahami materi sesuai kodratnya.


2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Dasar-dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara memberikan paradigma baru bagi saya dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Dimana Pendidik harus menuntun bukan menghukum. Menerapkan trilogi pendidikan KHD Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani.

Anak adalah titipan dari sang pencipta yang memiliki kodrat masing-masing, selayaknya kita sebagai pendidik saya akan mengedepankan mereka dengan cara menuntun mereka sesuai kodratnya sehingga menjadi anak yang merdeka.

Hal lain yang akan saya terapkan adalah bagaimana cara bersikap, berbudi pekerti yang baik karena ilmu tanpa sikap dan budi pekerti yang baik akan hancur.

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

1. Mengikuti Shalat Dhuha dan pengajian Jum'at bersama,

2. Berkomunikasi serta sharing dengan rekan sejawat terkait pembelajaran yang dilaksanakan,

3. Membuat kesepakatan kelas agar pembelajaran lebih terarah,

4. Memberikan Penilaian sikap dan keterampilan, tidak hanya menilai secara kognitif saja.

5. Melaksanakan pembelajaran sesuai kodrat zaman, dimana pembelajaran dilaksanakan dengan metode yang variatif, belajar dengan permainan, dan juga belajar di luar kelas salah satunya pembelajaran berbasis web di lab komputer, sehingga pembelajaran menjadi berpusat pada anak dan memberikan kesan bahwa pembelajaran itu menyenangkan.