Pada LM1875 Mk-2, elko negative-feedback telah ditiadakan, namun tidak ada fungsi untuk meminimalisir tegangan offset pada output. Pada Mk-3, fungsi itu telah ditambahkan. Dan kini C2 terhubung dengan pin inverting, bukan dengan Gnd (sesuai rekomendasi datasheet).
Untuk meminimalisir tegangan offset pada output, kita gunakan resistor tambahan (VR1) di jalur NFB. Nilai normalnya seharusnya sih sekitar 23k. Tapi, tidak semua IC memiliki karakteristik Input offset voltage; Input bias current; Input offset current yang sama. Jadi, tidak mungkin menggunakan satu nilai resistor untuk IC yang belum tentu memiliki karakter input offset voltage yang sama, maka kita gunakan Variable Resistor di sana.
Untuk VR1 saya sarankan menggunakan trimpot multiturn merk BOURNS atau VISHAY/Spectrol, soalnya yang abal-abal biasanya kakinya cepet karatan, dan keawetannya diragukan. Dan apabila jalur NFB putus, bisa mengakibatkan tegangan output mentok ke salah satu Supply, bahaya untuk Speaker, bisa gosong!
Jika Anda sudah setel VR1 dan mendapatkan output DC offset yang rendah, Anda bisa mengukur VR1 dan ganti dengan resistor dengan nilai terdekat (misal pengen pake resistor Takman semua di jalur sinyal).
C3 di sana untuk mem-bypass VR1, sehinga pada sinyal AC, noise dari penambahan VR1 menjadi minimum. Jika setelah Anda setel VR1 ternyata mendapatkan nilai tahanan yang rendah (katakanlah 1k kebawah), Anda bisa mengabaikan C3 (tidak perlu dipasang) karena tahanan 1k punya (thermal) noise yang cukup rendah. Kalaupun mau menggunakan C3, gunakan kapasitor jenis film (misal; MKS, MKM, MKT). Kapasitor jenis film akan memberikan dampak yang lebih sedikit (distorsi, ESR, dsb.) daripada jenis elektrolitik.
C2 kini dihubungkan ke pin inverting, bukan ke Gnd. Pada datasheet LM1875 ada deskripsi untuk penggunaan C2 untuk dihubungkan dengan pin inverting. Kemudian, pada datasheet LM3886 juga demikian, malah pada datasheet LM3886, C2 ada fungsi sebagai stabilizer dari osilasi saturasi-quasi, yang mana LM1875 juga memiliki output Quasi (walaupun belum tentu skema internalnya sama persis, tapi tak ada salahnya dicoba, mungkin saja topologinya sama).
Mengenai komponen pendukung lainnya sudah dijelaskan pada LM1875 Mk-1.
Deskripsi C2 pada datasheet LM1875 pada bagian Stability.
Kalimat yang sama persis juga ada di datasheet LM3875/3876/3886.
Artinya :
Kadang-kadang, arus di kabel output (yang berfungsi sebagai antena) dapat terkopel melalui udara ke input amplifier, menghasilkan osilasi frekuensi tinggi. Ini biasanya terjadi ketika impedansi sumbernya tinggi atau kabel inputnya panjang. Masalahnya dapat dihilangkan dengan menempatkan kapasitor kecil (dari 50pF hingga 500pF) melintasi input sirkuit.
Deskripsi C2 pada datasheet LM3875/3876/3886 bagian Components Description. C2 di sana dilabeli CC.
Artinya :
Mengurangi gain (bandwidth amplifier) pada frekuensi tinggi untuk menghindari osilasi saturasi-quasi dari output transistor. Kapasitornya juga menekan noise switching elektromagnetik eksternal yang dihasilkan oleh lampu neon.
Berikut adalah contoh gejala osilasi saturasi-quasi, dan C2 menyelesaikan masalahnya. Mulai dari menit 12:03.
Itu video bule, jadi bukan saya yang bikin, ga ada bahasa Indonesianya yah.
Untuk yang tidak tahu artinya :
Pada menit 12:26 dicoba ditambahkan Rf2 (20k) & Cf (50pF) tapi tidak menyelesaikan masalah.
Pada menit 12:38 ditambahkan CC 220pF, dan tidak ada lagi osilasi saturasi quasi (karena clipping).
ukuran 7 x 5cm
Prototype LM1875 MK-3