ZBrush
ZBrush
Dulu saat saya pertama kali mengenal dunia 3D saya sempat bingung bagaimana jika objek yang saya akan buat itu memiliki kerumitan pola terutama saat memahat benda-benda seperti pahatan / ukiran yang terdapat pada senjata tradisional atau candi misalnya. Secara waktu itu saya masih menggunakan basic 3D yang mengandalkan hard surface modeling. Setelah mendapat rekomendasi dari bos saya untuk mempelajari software 3D dengan brand ZBrush maka saya mendapat kesimpulan inilah software yang mendukung kebutuhan sculpting tersebut.
Singkat cerita, saya sempat bingung dengan penggunaan nya yang tidak biasa karena hampir tidak umum dengan software 3D serupa, dari mulai user interface, penempatan dan penamaan tool yang umumnya hampir2 mirip ini malah berbeda. hingga saya pun menemukan beberapa tool yang tidak dimiliki di software 3D yang lain karena mungkin kebutuhan yang terkhusus untuk memahat tersebut barangkali.
Tanpa perlu berlama-lama yuk kita bahas apa itu ZBrush dan bagaimana kegunaanya.
ZBrush adalah alat pemahat digital / digital sculpting yang menggabungkan pemodelan, tekstur dan lukisan 3D dan 2.5D. Ia menggunakan teknologi pixol yang menyimpan informasi pencahayaan, warna, material, dan kedalaman untuk semua objek di layar. Perbedaan utama antara ZBrush dan paket pemodelan yang lebih umum adalah ZBrush lebih condong untuk memahat.
Lalu muncul pertanyaan, kenapa harus menggunakan ZBrush? Selain karena kebutuhan sculpting yang saya singgung tadi, perlu teman-teman tahu bahwa industri Animasi Terbesar seperti disney, pixar, dll itu menggunakan juga software ini
jadi sangat cocok bagi kalian yg ingin mendapat jenjang karir yang lebih.
Tidak lupa saya ingatkan dalam penggunaan ZBrush, Seorang 3D Artist wajib hukumnya menggunakan pen tablet. Karena tentu akan terasa sulit pemahatan dilakukan jika hanya dengan mouse. Harga pen tablet pun beragam, terakhir saya cek ada yang cuman 200 ribuan. Tapi tentu semakin mahal semakin terlihat kualitasnya. Saya sarankan beli yang sedang-sedang karena lebih terjamin.
Sedikit nyambung dengan profesi 3D Artist, Jika dari beberapa situs berpendapat bahwasanya seorang 3d Artist haruslah bisa menggambar, lain halnya dengan saya. Pendapat saya pribadi (subyektif tentunya) dari seorang 3D Artist yang saya temukan tidak selalu bisa keduanya. Ada yang mahir dalam ilustrasi 2D saat memodeling 3D biasa saja. Ada yang bahkan tidak mahir dalam menggambar saat memodeling sangat profesional. Jadi menurut hemat saya itu kembali tergantung daya imajinasi masing-masing orang.
FITUR ZBRUSH
Kita lanjut pembahasannya dengan fitur-fitur apa sajakah yang terdapat dalam software ZBrush ini. Yuk kita review.
3DBrushes: memungkinkan jutaan cara untuk memahat (sculpt) dan membentuk sebuah model pada ZBrush. Brushes juga menampilkan berbagai atribut termasuk kekakuan sebuah model, tipe gerakan yang berbeda-beda, dan alphas, yang mengaplikasikan bentuk kepada gerakan.
Polypaint: memungkinkan pengguna ZBrush untuk melukis (painting) pada sebuah permukaan objek tanpa perlu untuk menentukan texture map terlebih dahulu.
Transpose: ZBrush juga memiliki fitur yang mirip dengan animasi kerangka pada program 3D lainnya. Fitur transpose memungkinkan pengguna untuk menggerakan model tanpa skeletal rigging.
ZSpheres: Fitur ZBrush yang lebih unik adalah ZSpheres, yang memungkinkan pengguna ZBrush untuk membuat dasar mesh dengan topologi yang bersih untuk selanjutnya di convert menjadi model yang dapat dipahat (sculpt). ZSpheres dimulai dengan bidang sederhana yang dapat di-extract sampai didapat bentuk dasar model yang diinginkan.
GoZ: GoZ yang mulai dikenalkan pada ZBrush 3.2 OSX, memungkinkan pengguna untuk berekspresi secara bebas. Dengan GoZ pengguna tidak perlu menghabiskan waktu mengatur network shading untuk pemindahan dan texture map sebuah model 3D.
Dengan satu kali klik pada sebuah tombol, GoZ akan men-transfer 3D mesh ke aplikasi yang dapat membaca GoZ, dan secara instan mengatur seluruh shading network yang sesuai. GoZ secara otomatis mengatur detail beresolusi tinggi yang ada kepada mesh yang baru, GoZ akan mengatasi operasi sederhana – seperti memperbaiki poin dan urutan polygon – juga operasi yang lebih rumit yang membutuhkan keseluruhan remapping. Mesh yang sudah diperbaharui siap untuk pengaturan secara lebih detail, map extractions, dan transfer ke aplikasi yang dapat membaca GoZ lainnya.
PALLETE ZBRUSH
Berikutnya kita bahas apa saja basic pallete dari ZBrush ini.
Alpha: Pallete ini berisi image grayscale yang dapat digunakan untuk segala kebutuhan, mulai dari mengontrol shape pada paintbrush anda, untuk masking obyek selama anda membuat modeling atau mengubah properties atau material. Alpha dapat digunakan dihampir semua Pallete dalam ZBrush.
Color: Untuk memilih warna utama, dalam beberapa kasus juga bisa digunakan untuk warna kedua yang ingin anda buat. Anda dapat memilih satu warna dari dua graph, masukkan nilai RGB, atau gunakan Operating system palet color anda.
Document: Digunakan untuk memasukkan dan menyimpan dokumen, melakukan undo dan redo, mengubah dimensi kanvas, atau mengubah warna background.
Draw: Pallete paling berguna dan sudah pasti paling sering digunakan. Yang memberitahu brush anda mode apa yang akan digambar. Contohnya, apakah akan menggambar dengan material, color atau keduanya. Ingin digambar dengan kedalaman (depth) atau tidak. Apakah ingin menggunakan Boolean atau tidak. Berapa besar ukuran brush. Bisa dipastikan anda akan selalu menggunakan Pallete ini.
Edit: Pallete terkecil yang akan mengatur tombol undo dan redo pada Documen dan Tool. Anda juga bisa menggunakan Ctrl+Z or Ctrl+Shift+Z untuk melakukan hal yang sama.
Layer: Apa yang terjadi pada gambar anda jika tidak ada layer? Pallete ini yang akan mengontrol gambar anda dalam ZBrush. (meskipun cara kerjanya berbeda dengan yang ada di program Photoshop)
Light: Memberikan anda control penuh untuk mengendalikan sumber cahaya pada scene. Pallete ini lebih pentih daripada yang ada di versi 1.5, karena dapat mengendalikan Ambient Lighting yang baru dan mempunyai fitur Soft Shadow. Setting radiosity memudahkan gambar ZBush anda masuk ke level karya seni realism, walaupun lumayan menghabiskan waktu saat merender hasil akhir.
Marker: Satu lagi Pallete yang penting, tapi tidak terlalu dikenal. Marker dapat mengingat obyek 3D apapun yang anda buat. Pallete ini mengontrol secara pasti apa yang akan dipanggil marker ketika sedang diaktifkan.
Material: Setiapobyek dalam ZBrush pasti mempunyai material yang akan mengontrol bagaimana interaksi cahaya dengan obyek. Apakah ada refleksi permukaan? Mengkilat? Buram? Bercahaya?…kumpulan material dapat dibuat lebih dulu dan dimasukkan ketika anda mulai menggunakan ZBrush. Yang penting lainnya adalah anda juga dapat menggunakan modifier untuk mengontrol setiap material, kemudian gunakan Pallete ini untuk menyimpan material yang anda suka. Jika anda sudah biasa menggunakan Maya atau Lightwave, material mirip dengan shader.
Movie: Saat ini movie sudah digantikan dengan ZScript
Picker: Kalau anda tidak ingat color atau material yang anda gunakan saat itu…Picker dapat membantu anda. Bisa juga digunakan untuk membuat sesuatu yang keren bagi para pengguna tingkat lanjut.
Preference: Gunakan Pallete ini untuk menyimpan konfigurasi yang anda suka. Mengubah angka waktu yang dapat anda ‘undo’ saat menggambar (Doc Undo) atau modeling (Tool Undo), mengetahui seberapa dekat anda harus meletakan tanda (marker) untuk muncul.
Render: Berisi setting untuk efek render seperti fog, depth cue dan antialiasing. Juga berisi mode-mode render. Aturan umumnya, biarkan Pallete ini sampai anda selesai bekerja dengan scene anda.
Stencil: Seperti juga namanya, stencil dapat digambar secara tembus dengan perkiraan yang tepat. Selain itu jga mempunyai properties yang sangat unik seperti dapat membungkus permukaan gambar.
Stroke: Ingin menggambar garis lurus? Kotak? Gambar acak? Silakan pilih beberapa jenis bentuk stroke yang ada.
Tablet: Jika anda mempunyai grafis tablet, Pallete ini dapat membantu anda menempatkannya dalam ZBrush.Texture: Gunakan ini untuk obyek 3D dan gambar biasa anda. Dengan pallete ini anda dapat memasukkan, menyimpan dan mengubah tekstur, termasuk mengambil yang ingin anda gunakan.
Tool: Berisi apapu yang anda butuhkan untuk menggambar; bursh 2D, brush 2.5D dan 3D primitive. Nama dari apapun yang anda pilih akan ada di bagian atas Pallete. Hampir semuanya memiliki modifier yang dapat berubah sesuai dengan property brush yang sedang diseleksi saat itu. Contohnya, modifier untuk Simple Brush akan sangat berbeda dengan Ring3D. Anda dapat menggunakan Pallete menyimpan obyek 3D yang anda buat, lalu mengeksportnya menjadi file OBJ atau DXF untuk digunakan di program lainnya, atau untuk mengimport file-file untuk digunakan dalam ZBrush.
Transform: Pallete ini berisi fungsi-fungsi yang digunakan untuk modeling obyek 3D- contohnya, mengubah sebuah sphere menjadi sebuah kepala.
ZScript: Dengan Pallete ini anda dapat mengimport, merekam dan mengontrol beberpa properties pada ZScripts. Semakin anda sering menggunakan ZBrush, akan semakin cinta anda pada Pallete ZScript!
Zoom: Anda dapat melakukan zoom in dan zoom out pada kanvas, juga melakukan scrolling pada area tertentu.
Quick Menu: Jika anda menekan dan melepas space bar, menu ini akan muncul dimanapun pointer mouse berada. Menu ini member anda akses instan untuk semua fitur-fitur umum yang biasa digunakan, semakin memudahkan mengoperasikan dibandingan dengan yang lama. Bagi pengguna Autodesk Maya pasti akan sangat familiar.
Sekian penjelasan singkat saya mengenai ZBrush, kita bertemu di pembahasan berikutnya.
https://www.ridhobahrisoftware.com/2018/08/zbrush-pengenalan-zbrush-apa-itu-zbrush.html
https://3dvirtual.wordpress.com/2010/09/20/zbrush/
https://heroges.wordpress.com/articles/z-brush/