Texts in Indonesian

REPUBLIK YUNANI

GEREJA ORTHODOX YUNANI SEJATI

SINODE SUCI

KANINGOS 32 (Lt.3)

106 82 ATHENA

TEL. 21038 28 280 – FAX 21038 47 365

YUNANI

www.ecclesiagoc.gr


Athena, 2/15 April 2024

Protokol Nomor: 3323


PESAN KEBANGKITAN (PASKAH) 2024


“Layakkanlah kami untuk datang dengan hati yang murni kepada kebangkitan-Mu yang

kudus dan mulia, Paskah Mistika dimana Adam telah kembali ke Firdaus”

(Stikheron Sembahyang Senja Kamis Minggu Ketiga Catur Dasa)

Para Romo dan saudara-saudara terkasih di dalam Tuhan yang Bangkit:

Kita telah tiba kembali pada Paskah Kudus, kepada sukacita yang tak terjelaskan dan tak terungkapkan atas kemenangan Hidup atas maut. Kita telah mengecap kembali melalui misteri-misteri Kerajaan Sorga dari Allah kita yang Tritunggal; kita telah menikmati kemuliaan ilahi dan keindahan Tubuh Gereja Kristus, yang adalah Firdaus yang baru. Kita bermegah dalam kemerdekaan rohani yang diberikan dengan melimpah kepada kita oleh Penebus dan Juruselamat kita oleh karena kebaikan-Nya yang tak terbatas.

Dalam pemaknaan sejarah, Paskah adalah perjalanan orang-orang Yahudi dari perbudakan di Mesir menuju kepada kemerdekaan di tanah Kanaan. Namun demikian, dalam pemaknaan rohani, menurut Js. Gregorius Sang Teolog, Paskah Kudus bagi orang-orang Kristen adalah perjalanan dari hal-hal yang rendah menuju hal-hal yang tinggi, dari perkara-perara duniawi menuju perkara-perkara sorgawi, dari maut kepada Hidup (lihat Orasi no.54nya mengenai Paskah Kudus).

Rasul Paulus meyakinkan kita bahwa “anak domba Paskah kita telah disembelih, yaitu Kristus” (1 Korintus 5:7). Paskah mistika Kristen kita merupakan sebuah perubahan dari perbudakan batin kepada kemerdekaan batin, dari dosa kepada kebajikan, dari ketakutan kepada keberanian, dari bumi ke Sorga, dari kematian rohani kepada kehidupan kekal, dari penawanan Iblis kepada kemerdekaan anak-anak Allah.

Tuhan kita Yesus Kristus yang telah bangkit sekarang telah membukakan bagi kita jalan keselamatan, sebab Dia sendiri adalah sang “Jalan” (Yohanes 14:6) dan sang “Pintu” (Yohanes 10:9) menuju pada kehidupan kekal. Di dalam Kristus kita secara rohani telah berpindah dari kegelapan dosa menuju kepada Terang Kasih Karunia. Selama kita berjalan dengan Tuhan kita, Sang Allah-Manusia, terang-Nya menuntun langkah-langkah kita, sehingga kita tidak tersandung (Yohanes 11:9-10) pada setiap penghalang yang meninggikan dirinya untuk menyembunyikan dari kita pengetahuan akan Kristus (2 Korintus 10:5).

Js.Simeon Sang Teolog Baru mengingatkan kita bahwa penarikan diri kita dari dosa menandai sebuah perjalanan masuk, seperti ke dalam sebuah kuburan, yaitu ke dalam kerendahan hati dan pertobatan. Tetapi, justru di situlah Kristus menemukan kita. Dan kemudian Ia mengangkat kita kepada suatu kebangkitan mistika bahkan di dalam masa hidup kita, sesuatu yang merupakan partisipasi dalam kemuliaan ilahi-Nya (lihat Katekese 13).

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus:

Seluruh masa perjuangan selama Catur Dasa persisnya adalah perjalanan rohani dan pengorbanan kita, hingga pada akhirnya kita dapat menyongsong Paskah Kudus secara layak. Makna perjumpaan dan panunggalan Paskah yang ilahi dengan Penebus kita yang menderita dan bangkit itu tercapai berdasarkan ukuran persiapan pra-Paskah kita. Hanya ketika panca indranya dimurnikanlah orang-orang dapat bersukacita dan mengalami Terang Kebangkitan. Kemurnian itu muncul melalui puasa badani, pengendalian diri secara rohani, dan air mata pertobatan di dalam jiwa, sejalan dengan tradisi pemulihan dan pengalaman yang telah teruji dari iman Orthodox.

Jika kita ingin bersinar gemilang dipemandangan Allah dan dilayakkan untuk menikmati keagungan ilahi Paskah, kita harus membuang dari atas diri kita dan dari dalam diri kita “pakaian pemuasan diri”, yaitu menjadi tawanan hawa nafsu, dan mengenakan “pakaian pengendalian diri yang bersinar” (Sembahyang Singsing Fajar Hari Selasa Minggu Ketiga Catur Dasa, Syair 2 dari Kanon Pertama), sebab hanya dalam keadaan inilah kita memiliki persekutuan yang sejati dengan Kristus Sang Juruselamat.

Dan kini sukacita dan masa istirahat Paskah telah tiba, musim Pentakostarion dengan penghiburan yang diberikannya, serta melimpahnya makanan yang diperbolehkan, marilah kita tidak melupakan atau menolak sarana-sarana yang mendekatkan dan membuat kita berdiam bersama Allah: pengendalian diri, kemurnian hati, batin yang terang dan penuh doa, dan perbuatan-perbuatan baik sebagai buah iman yang sejati, pertobatan, serta kebajikan.

Anak-anak yang terkasih di dalam Tuhan:

Kiranya panggilan dan kehidupan kita sebagai orang Kristen sentiasa membawa kebangkitan, memberi hidup, dan sungguh-sungguh, sampai Tuhan kita yang telah bangkit menerima kita juga ke dalam keberkatan peristirahatan yang menanti mereka “yang mati di dalam Tuhan” (Wahyu 14:13)!

Kristus telah bangkit! Benar, Ia telah bangkit!


Episkop Agung

+ KALLINIKOS dari Athena


Anggota

+ GERONTIOS dari Piraeus dan Salamis

+ CHRYSOSTOMOS dari Attica dan Boeotia

+ GREGORIUS dari Tesalonika

+ PHOTIOS dari Demetrias

+ MOSES dari Toronto

+ DEMETRIUS dari Amerika

+ AMBROSIUS dari Filipi dan Maroneia

+ KYPRIANOS dari Oropos dan Phyle

+ KLEMES dari Larisa dan Platamon

+ AUXENTIOS dari Etna dan Portland

+ THEODOSIOS dari Bresthena

+ CHRISTODOULOS dari Theoupolis

+ MAXIMUS dari Pelagonia


Para Episkop Pendamping

+ DANIEL dari Nikopolis (Jakarta)

+ KALLINIKOS dari Talantion

+ BENEDICT dari Astoria


[ditandatangani dan distempel sesuai salinan aslinya]

Sekretaris Pertama Sinode Suci

+ Photios dari Demetrias


(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

Sekretaris Umum Gereja Orthodox Indonesia

Romo Gregorius Efraent Lamorahan