Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
Mengidentifikasi karakteristik peradaban maritim Nusantara.
Menganalisis peran peradaban maritim Nusantara dalam membangun konektivitas global.
Mengaitkan warisan sejarah maritim dengan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia masa kini.
Menyajikan hasil temuan dalam bentuk visual dan lisan melalui kerja kelompok.
Pernahkah kalian membayangkan bahwa nenek moyang kita bukan hanya tinggal di daratan — tapi juga penguasa lautan? Ya! Nusantara bukan sekadar gugusan pulau, melainkan pusat peradaban maritim yang berlayar jauh melintasi samudra, menjalin koneksi budaya, ekonomi, hingga diplomasi sejak berabad-abad lalu.
Hari ini, kita tidak hanya belajar tentang siapa tokoh atau kerajaan maritim itu. Kita akan menyusuri jalur rempah, menyelami pelabuhan-pelabuhan legendaris, dan membongkar kisah besar di balik layar kapal-kapal jung, lancang, hingga pinisi. Inilah kisah besar kita — bangsa bahari yang pernah terkoneksi dengan Tiongkok, India, Arab, hingga Eropa.
Melalui pembelajaran ini, kalian akan diajak berpikir:
Bagaimana laut membentuk identitas bangsa kita?
Apa peran Nusantara dalam konektivitas global masa lalu?
Dan... apa maknanya bagi masa depan Indonesia hari ini?
💡 Jangan hanya jadi penonton sejarah. Jadilah penjelajah ide, penghubung masa lalu dan masa kini.
📚 Bersiaplah untuk berdiskusi, mengeksplorasi, dan mungkin — membayangkan ulang dunia dari perspektif bahari.
Karena siapa tahu... di antara kalian ada pemimpin masa depan yang mewarisi semangat pelaut ulung dari Nusantara!
📚 KEGIATAN SISWA
💡 Kalian bisa mencari referensi dari sumber yang telah disediakan, kemudian setelah semua terhubung mari kita berdiskusi di kelas !
PUTAR 90 DERAJAT GAWAI ANDA
Apersepsi: membahas pelabuhan-pelabuhan Nusantara dan rempah-rempah
- Gallery Walk: Siswa mengamati media visual (peta, gambar pelabuhan, kapal, komoditas dagang) di sudut-sudut kelas.
- Diskusi kelompok untuk menyusun temuan dan hipotesis awal tentang konektivitas maritim.
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara singkat.
- Refleksi individu: “Jika saya hidup di zaman Sriwijaya, apa yang ingin saya bawa dari pelayaran saya?”
Guru membuka dengan "Skenario Zaman Sekarang": Bayangkan kalian adalah tim penasihat presiden yang diminta menyusun strategi menjadikan Indonesia kembali sebagai poros maritim dunia. Apa yang akan kalian usulkan?
🔍 Kegiatan Kolaboratif: “Kotak Sumber & Strategi Maritim”
Setiap kelompok diberi kotak sumber sejarah berisi: kutipan naskah kuno, peta pelabuhan kuno, cuplikan dari berita modern, data ekspor maritim, atau gambar kapal tradisional.
Siswa menganalisis sumber tersebut dan menjawab:
“Apa tantangan maritim masa lalu?” dan
“Apa pelajaran untuk masa kini?”
Berdasarkan temuan, siswa menyusun strategi kebijakan maritim modern berbasis nilai historis.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil dan menerima pertanyaan/tanggapan dari kelompok lain.
“Apa satu hal dari masa lalu yang layak kita hidupkan kembali demi kejayaan laut Indonesia?”
Media & Alat: Fotokopi sumber sejarah (teks kuno, gambar, artikel berita), lembar analisis, papan presentasi