Tujuan Pembelajaran:
mengidentifikasi ciri-ciri geografis dan sosial-budaya Peradaban Mesopotamia, Mesir Kuno, Mohenjondaro, Sungai Kuning, yunani dan romawi.
menjelaskan sistem kepercayaan, pemerintahan, dan pencapaian monumental Mesir Kuno (misal: piramida, mumi, hieroglif).
menganalisis pengaruh Sungai terhadap perkembangan peradabanÂ
mengembangkan keterampilan riset, kolaborasi, presentasi, dan pemikiran kritis.
Mulai pembelajaran dengan kontektualitas
Mengapa konflik ini terjadi? apakah hal ini terjadi di masa lampau?
Tuliskan pendapat kalian !
Tetap semangat ya
Dari Mesopotamia Kuno hingga Bangkitnya Iran Modern
Kisah peradaban besar di Timur Tengah dimulai di Mesopotamia, "tanah di antara dua sungai" (Eufrat dan Tigris), kini sebagian besar berada di Irak. Sekitar 5000 SM, wilayah subur ini menjadi pusat pertanian dan melahirkan peradaban-peradaban awal yang berpengaruh.
Sumeria (sekitar 3500-2350 SM) adalah yang pertama, membangun kota-kota, mengembangkan tulisan paku (cuneiform), menemukan roda, dan membangun Ziggurat. Setelah mereka, muncul Akkadia (sekitar 2350-2150 SM) di bawah Sargon Agung yang mendirikan kekaisaran pertama. Selanjutnya, Babilonia mencapai kejayaan, terutama di bawah Raja Hammurabi dengan Kode Hammurabi-nya yang terkenal. Kemudian ada pula Asyur (sekitar 1100-626 SM), kerajaan militeris yang kuat. Mesopotamia mewariskan banyak hal penting seperti sistem hukum, arsitektur, dan astronomi.
Bangkitnya Kekuatan Persia dan Iran
Di sebelah timur Mesopotamia, di dataran tinggi yang kini disebut Iran, muncul kekuatan baru: Bangsa Persia. Suku-suku Indo-Eropa ini membangun Kekaisaran Akhemeniyah (Persia Pertama) pada abad ke-6 SM di bawah Koresh Agung. Kekaisaran Persia menaklukkan Babilonia pada 539 SM, mengakhiri dominasi Mesopotamia dan memulai era kekuasaan Persia yang luas.
Di bawah Koresh dan Darius Agung, Kekaisaran Persia menjadi salah satu yang terbesar di dunia kuno, membentang dari India hingga Mesir. Mereka dikenal karena toleransi budayanya, pembangunan jalan raya yang efisien, dan ibu kota megah seperti Persepolis.
Setelah keruntuhannya, wilayah Persia dikuasai oleh berbagai dinasti hingga datangnya Islam. Secara historis, wilayah ini dikenal sebagai "Persia". Barulah pada tahun 1935, nama resminya diubah menjadi Iran, nama asli yang digunakan oleh penduduk lokal.
Dengan demikian, Mesopotamia adalah fondasi peradaban kuno, yang kemudian disatukan dan dilanjutkan oleh Kekaisaran Persia, cikal bakal negara Iran modern.
Jika butuh sumber referensi silahkan download materi di atas.
Peradaban kuno membentuk fondasi dunia modern. Dari Mesir dengan piramid dan hieroglifnya, Mesopotamia dengan sistem hukum pertama, hingga Tiongkok dan India dengan filsafat dan teknologi canggih. Yunani mengajarkan demokrasi, Romawi mengukuhkan hukum dan arsitektur. Sementara suku Maya, Inca, dan Aztec mempersembahkan kalender dan astronomi. Setiap peradaban memberi warisan ilmu, budaya, dan nilai kemanusiaan yang tetap hidup hingga kini.Â
Konflik antara Iran dan Israel bukan sekadar berita politik hari ini. Ia adalah gema panjang sejarah yang telah berakar sejak ribuan tahun silam — dari tanah subur Mesopotamia, tempat peradaban pertama dunia lahir.
đź§ Apa hubungannya dengan pelajaran sejarah?
Di peradaban Mesopotamia — antara Sungai Tigris dan Eufrat — bangsa-bangsa besar seperti Sumeria, Akkadia, Babilonia, dan Persia (cikal bakal Iran) lahir dan bersaing memperebutkan kekuasaan, tanah, dan pengaruh keagamaan. Sama seperti kini, perebutan ideologi, wilayah strategis, dan identitas budaya terus menjadi bara konflik di kawasan yang sama.
✨ Mengapa penting dipelajari siswa hari ini?
Karena sejarah bukan sekadar masa lalu.
Melalui konflik Iran–Israel, siswa belajar bahwa akar konflik modern sering bersumber dari warisan sejarah panjang yang belum selesai ditafsirkan.
Dengan memahami peradaban kuno Mesopotamia, kita dapat membuka perspektif tentang:
âś… Bagaimana peradaban terbentuk dan bertahan
âś… Kenapa perebutan wilayah selalu berulang
âś… Pentingnya toleransi antar agama dan antarsuku
✅ Bahwa sejarah bisa menjadi jembatan — bukan sekadar saksi luka
📚 Belajar sejarah bukan hanya menghafal, tapi memahami akar kemanusiaan
Presensi Kehadiran : https://simnala.smantarnala.net/login
Â
"Misteri Peta Kuno" (Pembuka Interaktif):
Guru menayangkan peta buta wilayah Timur Tengah kuno (area Mesopotamia dan Iran).
Minta siswa secara berpasangan menebak atau menandai di mana letak sungai Eufrat, Tigris, serta area Persia dan Mesopotamia.
Tanyakan: "Apa yang kalian bayangkan tentang kehidupan di daerah ini ribuan tahun lalu? Mengapa tempat ini disebut 'cikal bakal peradaban'?"
Perkenalkan Sinatria-Nala sebagai "pemandu petualangan sejarah" mereka untuk topik ini. Tunjukkan sekilas bagian yang relevan di web tersebut.
Link Map : https://g.co/kgs/LuD6SvP
Link presensi : https://simnala.smantarnala.net/login
Â
"Tur Museum Mini" (Presentasi Interaktif):
Setiap kelompok menempelkan "Papan Ekspedisi Firaun" mereka di dinding/meja.
Siswa bergerak dari satu "artefak" (papan ekspedisi) ke "artefak" berikutnya. Saat berhenti di setiap papan, satu atau dua anggota kelompok "arkeolog" harus menjelaskan penemuan dan poin-poin utama papan mereka kepada kelompok lain yang berkunjung (maksimal 5 menit per presentasi).
Ini menciptakan suasana "museum" yang hidup dan mendorong siswa untuk menjadi "kurator" pengetahuan.
Link untuk pengerjaan : https://padlet.com/arishartonojunda/survei-peninggalan-favorit-o50g59rd8u8gun3c
Silahkan berkunjung ke virtual museum di Mesir
Sebagai Alat bantu memahami peradaban mesir, silahkan setiap kelompok mencari 2 benda dalam museum, untuk dipresentasikan !
Link presensi : https://simnala.smantarnala.net/login
"Jembatan Peradaban Asia" (Diskusi & Sintesis):
Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan, guru memfasilitasi diskusi kelas.
Pertanyaan pemicu: "Apa persamaan mendasar yang memungkinkan peradaban besar ini berkembang di tepi sungai?" "Mengapa peradaban Lembah Indus 'menghilang' sementara peradaban Sungai Kuning berlanjut dan berkembang?" "Apa saja pelajaran yang bisa kita ambil dari perencanaan kota Mohenjo-Daro atau sistem sosial di peradaban awal Tiongkok?"
Ajak siswa menyimpulkan bersama benang merah yang menghubungkan peradaban Lembah Indus dan Sungai Kuning sebagai dua fondasi penting peradaban Asia, menggunakan informasi yang baru mereka peroleh dan pahami dari Sinatria-Nala.
Sumber belajar : https://museumsofindia.gov.in/repository
Link referensi :
1. Mohenjondaro dan Harrappa https://youtu.be/5NOofonRLmo?si=Ea6ICHDzF6sNi9PW
2. Sungai Kuning https://youtu.be/ebCZc9LebN4?si=djUQsh0azT9XSzCn
Link presensi : https://simnala.smantarnala.net/login
"Papan Warisan Abadi" (Visualisasi Penemuan):
Sediakan kertas karton besar atau papan tulis untuk setiap kelompok.
Setiap kelompok membuat "papan warisan abadi" visual dari topik mereka. Ini bisa berupa kolase gambar arsitektur, sketsa tokoh filsuf, timeline kekuasaan, atau diagram sistem hukum. Dorong mereka untuk membuat papan yang informatif dan "mengagumkan" secara visual, seperti pameran museum.
Link lembar Kerja Siswa : https://padlet.com/arishartonojunda/peta-peradaban-yunani-dan-romawi-kuno-5oay59peb290o7oj