Lempar Lembing
Lempar Lembing
Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang kerap diperlombakan dalam event-event olahraga yang ada di dunia. Tak hanya itu, lempar lembing pun menjadi salah satu olahraga yang populer.
Dalam olahraga lempar lembing, atlet akan melempar sebuah tombang yang memiliki ujung runcing dan harus dilemparkan sejauh mungkin. Ketika melakukan lempar lembing ada teknik dasar yang harus diketahui oleh atlet, yaitu adalah cara yang benar untuk memegang lembing, membawa, teknik untuk membuat awalan serta cara melempar lembing.
Lembing yang digunakan dalam perlombaan, terdiri dari dua bagian yaitu memiliki ujung yang terbuat dari logam dengan badan lembing dari kayu atau metal. Kemudian pada badan lembing, ada tali yang dililitkan sebagai titik seimbang atau disebut pula sebagai titik gravitasi lembing.
Lembing yang digunakan untuk perlombaan pun memiliki ukuran yang resmi, sesuai dengan gender dari atlet. Bagi atlet putra berat lembing yang digunakan adalah sebesar 800 gr serta panjang lembing berkisar 2,6 hingga 2,7 m. Sedangkan untuk atlet putri, berat lembing mencapai 600 gr lalu panjang lembing berkisar 2,2 hingga 2,3 m.
Lempar lembing ini adalah sebuah olahraga cabang atletik yang mengutamakan gerakan lengan dan otot. Oleh karena itu perlu dilakukan latihan dan teknik yang tepat untuk memaksimalkan lemparan dan juga mengurangi cedera pada lengan. Sebelum melakukan latihan teknik lempar lembing ini diharuskan untuk pemanasan agar seluruh badan termasuk lengan sudah renggang dan tidak kaku saat digerakkan.
Dalam tekniknya, lempar lembing sendiri dibagi menjadi empat yaitu, teknik memegang lembing, teknik membawa lembing, teknik berlari, dan teknik melempar lembing.
Sumber: Kompas.com
Memegang lembing dengan baik dan benar merupakan kunci dari lemparan yang bagus. Pada bagian lembing pastinya terdapat lilitan tali yang gunanya sebagai tempat yang dianjurkan untuk memegang lembing. Pada titik itulah tempat yang paling efektif dalam memegang lembing.
Ada tiga gaya untuk memegang lembing yaitu, gaya Amerika, gaya Finlandia, dan gaya penjepit. Berikut gaya-gaya untuk memegang lembing.
a. Gaya Amerika
Gaya Amerika ini adalah gaya yang mudah dilakukan, khususnya untuk pemula yang baru ingin belajar lempar lembing. Selain pemula, masyarakat dan pendidikan juga menggunakan gaya ini untuk memegang lembing karena daya dorong yang dihasilkan oleh ibu jari dan jari telunjuk lebih tinggi.
Cara memegang lembing dengan gaya Amerika adalah dengan memegang lembing pada bagian tali di antara jari telunjuk dan ibu jari, lalu telapak tangan dan jari lainnya menggenggam tongkat seperti biasa.
Gaya pegang ini juga lebih mudah dilakukan daripada gaya Finlandia. Biasanya orang-orang yang memegang gaya Finlandia adalah atlet elit saja. Secara umum gaya pegang lembing Amerika dan Finlandia masih digunakan sampai sekarang karena memiliki dorongan yang sama kuat, hanya berbeda teknik memegang saja.
b. Gaya Finlandia
Cara memegang lembing dalam gaya Finlandia ini adalah memegang lembing pada bagian lilitan tali dengan jari tengah dan ibu jari yang bertemu, lalu diikuti oleh sisa jari lainnya yang menggenggam, namun jari telunjuk tetap lurus mengikuti lembing.
Gaya memegang lembing yang satu ini mirip dengan gaya Amerika, namun telunjuk yang lurus harus diulur agak ke belakang untuk mengontrol saat ingin melemparkan lembing.
c. Gaya Penjepit
Gaya penjepit ini caranya dengan memegang lembing pada bagian lilitan tali dengan jari telunjuk dan jari tengah berada di antara lembing dengan posisi menjepit. Gaya memegang lembing ini untuk mencegah terjadinya luka di siku karena salah melempar. Tetapi karena lilitan tali yang tipis tersebut dapat memicu juga masalah saat melempar.
Setelah bisa menentukan mana gaya memegang lembing yang cocok untuk kalian, langkah berikutnya adalah teknik membawa lembing dengan benar. Di bawah ini adalah langkah-langkahnya.
Pegang lembing dan posisi kan lembing berada di atas bahu. Dalam hal ini posisi siku harus mengarah ke depan. Lalu arahkan lembing ke depan dengan kemiringan 40 derajat ke area lemparan yang dituju.
Pada saat melakukan langkah pertama, usahakan agar pinggul kalian tegak lurus dengan area target. Sebelum melempar, umumnya pemula akan melakukan lari 10 langkah, sedangkan atlet biasanya bisa sampai 13 hingga 18 langkah.
Selama berlari, kalian harus memastikan posisi memegang lembing harus sesuai dengan teknik awal.
Ketika kamu telah mencapai langkah akhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan kamu yang memegang lembing, lalu arahkan pinggul kalian ke target lempar lembing.
Selanjutnya, lakukan gerakan kaki menyilang sambil menarik lembing ke belakang. Dalam hal ini posisi tubuh harus condong ke belakang untuk siap-siap melempar lembing di area target.
Sumber: masterpendidikan.com
Ketika kalian sudah paham bagaimana cara memegang lembing, selanjutnya adalah bagaimana teknik berlari ketika ingin melemparkan lembing. Di bawah ini adalah langkah-langkahnya.
Saat awal berlari, pastikan kalian berlari sambil membawa lembing dengan posisi lembing berada di atas kepala, lengan ditekuk ke depan, dan telapak tangan menghadap ke atas. Seperti pada awal posisi memegang lembing. Yang kalian harus ingat juga adalah posisi lembing harus sejajar di atas garis paralel dengan tanah.
Pada bagian akhir dari awal terdiri dari langkah silang yang disebut dengan cross steps. Selain itu ada beberapa cara lainnya seperti, jingkat (hot steps), langkah silang (cross steps), langkah silang belakang (rear cross steps).
Pada cara cross step, saat kaki kiri diturunkan, lalu bahu diputar ke arah kanan secara perlahan. Setelah itu lengan kanan bergerak ke belakang. Pada saat yang bersamaan ini titik gravitasi turun selama melakukan awalan lari.
Perputaran bahu dan meluruskan lengan ini terus bergerak ke belakang tanpa terputus hingga melewati atas kaki kiri. Hal tersebut menghasilkan tubuh yang condong ke belakang.
Pandangan mata kalian harus lurus ke depan. Lalu, saat tungkai kanan mendarat dengan posisi ditekuk lalu diakhiri oleh langkah silang. Setelah itu, angkatlah tumit kanan saat lutut bergerak maju, lalu buka kedua tungkai dengan melangkahkan kaki kiri sejauh mungkin ke depan dan injak ke arah kiri sedikit.
Dalam kondisi ini tetap jaga lembing dalam genggaman yang berada pada posisi setinggi bahu. Pergelangan tangan kalian harus terjaga dengan posisi menghadap ke atas agar ekor lembing tidak menyentuh tanah.
Lalu pada fase terakhir ini, saat kaki kiri sudah diturunkan dalam akhir lemparan, lalu pinggul berputar ke depan dan ditandai dengan putaran ke dalam kaki kanan dan lutut. Setelah itu segeralah membuka bahu kiri, dan siku kanan di putar ke arah atas, lembing diluruskan di atas lengan dan bahu ke arah target.
Lalu tekan kaki kiri seperti melompat dan disusul dengan kaki kanan ke dalam, lalu meluruskannya sambil lutut kanan juga ikut lurus sehingga membentuk posisi membujur dari badan, dan siap untuk melempar.
Sumber: wikipedia
Berikut adalah beberapa langkah untuk melempar lembing. Teknik ini bisa digunakan jika kamu ingin melempar lembing tanpa awalan lari.
Powered By
Play
Unmute
Loaded: 0.16%
Fullscreen
Kamu harus meluruskan lengan dan mencondongkan badan ke belakang. Jangan lupa untuk tetap pertahankan pandangan ke area target.
Gunakan kaki depan sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki lainnya. Ubah titik gravitasi dan berat badan ke depan sambil bersiap untuk melemparkan lembing.
Pada saat yang bersamaan, kamu bisa melemparkan lembing ke arah atas depan. Lepaskan lembing yang kamu pegang saat posisi tangan berada di depan kaki tumpuan.
Lemparlah lembing sekuat tenaga, dan tetap jaga keseimbangan tubuh ketika melempar.