Angkat paha kaki ayun ke depan lutut
Tungkai bawah bergantung rileks sembari mengayun paha ke arah depan
Tungkai bawah ikut terayun ke depan sehingga lutut menjadi lurus
Ketika mendaratkan kaki ke tanah maka terlebih dahulu harus tumit kaki
Bersamaan dengan mengangkat tumit, ujung kaki tumpu lepas dari tanah kemudian di ganti dengan kaki ayun
Posisi badan ketika melangkah dengan posisi kepala, punggung, dada, serta pinggang, hingga tungkai bawah yang sedikit condong ke bagian depan
Sikut dilipat 90 derajat, lalu ayunan lengan kiri ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan juga kaki kanan
Koordinasi dari gerakan di lakukan di antara lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan serta lengan kanan yang bersamaan dengan kaki kiri jalan cepat.
Source : Youtube CNN Indonesia
Startnya yang dilakukan dengan menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak memiliki pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu atau harus di pelajari ataupun dilatih. Sikap start yang umumnya di gunakan terdapat pada aba – aba ” Bersedia ” peserta menempatkan posisi kaki kiri berada di belakang garis start, sedangkan kaki kanan berada di samping belakang kaki kiri, dengan badan yang agak condong ke depan dan juga kedua lengan rileks. Saat aba – aba ” Ya ” atau bunyi tembakan pistol, maka segera melangkahkan kaki kanan ke depan, dengan di susul dengan kaki kiri dan terus berjalan.
Langkah di mulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut, terlihat tungkai bagian bawah yang bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, sehingga tungkai bawah ikut terayun ke depan, yang menyebabkan lutut menjadi lurus. Selanjutnya menapak pada tumit dengan terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan mengangkat tumit, kemudian ujung kaki tumpu lepas dari tanah, dan ganti dengan kaki ayun. Begitu seterusnya selalu ada kaki yang menumpu, sehingga tidak ada saat melayang.
Mulai dari kepala, punggung atau dada, pinggang sampai tungkai bawah yang sedikit condong ke depan.
Ayunan Lengan
Siku di tekuk dengan kurang lebih dari 90 derajat, ayunan lengan kiri mengarah ke depan bersamaan dengan mengangkat paha dan juga kaki kanan, sehingga koordinasinya merupakan lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan juga lengan kanan yang bersamaan dengan kaki kiri.
Tidak terdapat teknik khusus pada gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya jalan terus hingga melewati garis finish, kemudian baru dikendorkan kecepatannya sesudah melewati kira – kira 3 sampai 5 meter. Untuk memperoleh langkah – langkah yang benar, maka saat pemindahan badan serta kaki satu ke kaki yang lain harus Nampak dengan jelas, hal ini kelihatan pada gerak panggul. Gerakan ini perlu dilatih supaya dapat terbiasa melakukan teknik jalan cepat yang baik dan benar. Jadi, sikap dan juga gerakan jalan cepat merupakan badan yang berada dalam posisi tegak, serta pandangan yang lurus ke depan, siku ditekuk, dan juga tangan yang kepalkan dengan rileks.
Berikut ini adalah tahapan atau fase dalam olahraga jalan cepat yaitu sebagai berikut :
Fase tumpuan dua kaki : Fase ini terjadi dengan sangat singkat. Ketika kedua kaki menyentuh tanah, maka ketika itu pula berakhir dorongan yang diikuti dengan gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan akan menyebabkan gerakan yang berlawanan di antara bahu dan pinggul.
Fase tarikan : Fase ini di mulai sesudah gerakan terdahulu selesai. Gerakan ini di lakukan oleh kaki depan akibat dari kerja tumit dan juga koordinasi dari seluruh bagian tubuh . Gerakan ini selesai dilakukan jika badan berada di atas kaki penopang.
Fase Relaksasi : Fase ini berada antara selesainya fase tarikan serta merupakan awal dari fase dorongan kaki. Pinggang berada pada bidang yang sama dengan bahu. Lengan vertikal dann juga paralel di berada samping badan.
Fase Dorongan : fase ini dilakukan jika fase yang terdahulu telah selesai dan juga apabila titik pusat grativasi badan mengambil alih kaki tumpu.