ALUR MERDEKA
MULAI DARI DIRI
Setelah mempelajari modul 1.1, 1.2, dan 1.3, tentunya saat ini sudah memahami bahwa sebagai pendidik, kita diibaratkan sebagai seorang petani yang memiliki peranan penting untuk menjadikan tanamannya tumbuh subur. kita akan memastikan bahwa tanah tempat tumbuhnya tanaman adalah tanah yang cocok untuk ditanami. Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa,
“…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.” Dari uraian tersebut, kita dapat memahami bahwa sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga guru harus mengusahakan sekolah jadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik. Dengan demikian, karakter murid tumbuh dengan baik. Sebagai contoh, murid yang tadinya malas menjadi semangat, bukan kebalikannya. Murid akan mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran bila lingkungan di sekelilingnya terasa aman dan nyaman. Selama seseorang merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan sulit terjadi. Berikut link tugas mulai dari diri :
https://docs.google.com/document/d/1CB8ujz2FZU_PFKrKrsG940fWMm4Jh8M3/edit?usp=share_link&ouid=114470643501750099967&rtpof=true&sd=true
EKSPLORASI KONSEP
Bagaimana seseorang bisa berubah dari paradigma Stimulus-Respon kepada pendekatan teori Kontrol? Stephen R. Covey (Principle-Centered Leadership, 1991) mengatakan bahwa,
“..bila kita ingin membuat kemajuan perlahan, sedikit-sedikit, ubahlah sikap atau perilaku Anda. Namun bila kita ingin memperbaiki cara-cara utama kita, maka kita perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah bagaimana Anda melihat dunia, bagaimana Anda berpikir tentang manusia, ubahlah paradigma Anda, skema pemahaman dan penjelasan aspek-aspek tertentu tentang realitas”.
Link : https://docs.google.com/document/d/19FxoW2NXLyoiuDM8q09kpWLnl3qOMfK3/edit?usp=share_link&ouid=114470643501750099967&rtpof=true&sd=true
RUANG KOLABORASI
Menganalisis kasus-kasus yang disediakan berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif bersama Calon Guru Penggerak lain dalam Komunitas Praktisi dan Calon Guru Penggerak dapat mempresentasikan hasil analisis studi kasus berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif.
https://drive.google.com/file/d/16x3EoIXAypiCbSDQ7-VNL9dkCX4uE6hV/view?usp=share_link
Dokumentasi Ruang Kolaborasi
Diskusi kelompok ruang kolaborasi
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
Pada tahap demonstrasi kontekstual ini, melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap satu murid di sekolah.
https://youtu.be/8ItQTKksvm0
ELABORASI PEMAHAMAN
Setelah mempelajari konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif dan melaksanakan berbagai aktivitas untuk mendemonstrasikan pemahaman, saatnya berdiskusi dengan instruktur untuk mengelaborasi pemahaman.
https://docs.google.com/document/d/18nknQlEjUDOUKoXZTyt9kxnMFJuEnbIN/edit?usp=share_link&ouid=114470643501750099967&rtpof=true&sd=true
KONEKSI ANTAR MATERI
Pada tahap ini diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi pembelajaran di paket Modul 1 dan membuat sebuah koneksi antar materi yang sudah dipelajari. Membuat sebuah kesimpulan dan refleksi yang disajikan dalam bentuk media informasi.
https://youtu.be/zu8TL4xde74
AKSI NYATA
Sampai di penghujung modul 1.4 Budaya Positif. Sekarang saatnya mengimplementasikan pemahaman terkait budaya positif yang dapat membantu murid belajar dengan aman dan nyaman sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara.
Link :
https://youtu.be/AMyH55FPEn0