ALUR MERDEKA
Mulai Dari Diri
Mendalami mengenal konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) perjalanan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sejak pembentukan Perguruan Taman Siswa hingga pemikiran-pemikiran KHD tentang bagaimana menjadi manusia merdeka. sebagai “Pembelajar Merdeka” yang dapat menginternalisasi semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih - benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Dengan maksud agar segala unsur peradapan dan kebudayaan tadi dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya. Tujuan pendidikan menuntun segala kodrat yang ada pada anak - anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor).
Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual). Keluarga juga merupakan sebuah ekosistem kecil untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan institusi pendidikan lainnya.
Alam keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua. Keluarga juga dapat menjadi tempat untuk berinteraksi sosial antara kakak dan adik sehingga kemandirian dapat tercipta karena anak-anak saling belajar antara satu dengan yang lain dalam menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Oleh sebab itu, peran orang tua sebagai guru, penuntun, dan pemberi teladan menjadi sangat penting dalam pertumbuhan karakter baik anak.
Budi Pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya. Keselarasan hidup anak dilatih melalui pemahaman kesadaran diri yang baik tentang kekuatan dirinya kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memiliki kesadaran sosial bahwa ia tidak hidup sendiri dalam relasi sosialnya sehingga ketika membuat sebuah keputusan yang bertanggungjawab dalam kemerdekaan dirinya dan kemerdekaan orang lain. Budi Pekerti melatih anak untuk memiliki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan kemerdekaan orang lain.
Ruang Kolaborasi
Berikut adalah linkhasil kerja kelompok ruang kolaborasi bersama kelas 52 A dan B
https://docs.google.com/presentation/d/1OCaA2GQZ_0rpjQry11iHwoIA5DKfqa_w/edit?usp=share_link&ouid=114470643501750099967&rtpof=true&sd=true
Demonstrasi Kontekstual
Metafora atau perlambang menjadi salah satu cara yang efektif untuk memahami sebuah konsep yang rumit. Filosofi KHD mengenai asas Tri-Kon dapat dilambangkan sebagai sistem tata surya, di mana murid digambarkan sebagai planet yang mengorbit pada matahari (simbol nilai kemanusiaan) dalam garisnya masing-masing. Setiap planet berevolusi dengan kecepatan yang berbeda-beda, namun tak pernah berhenti bergerak (Syahril, 2018).
Berikut ini adalah link hasil dari tugas Demonstrai Kontektual :
https://drive.google.com/file/d/1otfltkyVmc-KzzXww5yv9NndhS7hiqiP/view?usp=share_link
Elaborasi Pemahaman
Mengelaborasi pemahaman mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara bersama instruktur, mengenai materi Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara.
Berikut adalah dokumentasi pada kegiatan Elaborasi Pemahaman bersana instruktur.
Koneksi Antar Materi
Kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Untuk tugas koneksi antar materi tertuang dalam link berikut ini :
Aksi Nyata
Dokumentasi Aksi Nyata
Berikut ini link tautan Aksi Nyata