Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?
Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran saya pernah disupervisi oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah, perasaan saya saat mendengar akan disupervisi ada perasaan khawatir, deg-degan padahal kegiatan ini sebenarnya rutin dilakukan dan entah mengapa masih ada perasaan tidak nyaman mendengar istilah supervisi. Saya juga takut karena saat supervisi harus menyiapkan pembelajaran sebaik mungkin.
Saya merasa khawatir akan ada kekurangan, baik berkaitan dengan administrasi ataupun perangkat pembelajaran yang saya gunakan.
2. Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut!
Pengalaman saya ketika mendapatkan supervisi dan di observasi, oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, meskipun saya merasa gugup akan tetapi saya berusaha untuk selalu percaya diri, karena sebelumnya telah melakukan persiapan yang matang. Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah ada yang memberikan masukan dan saran yang positif, ada juga yang memberikan apresiasi. Masukan dan saran tersebut saya jadikan evaluasi diri sehingga saya dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan saya dan lebih meningkatkan kemampuan serta kompetensi saya sebagai guru.
3. Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?
Menurut saya, proses supervisi akademik yang idela yang dapat membantu saya lebih berkembang sebagai seorang pendidik adalah sebagai berikut :
Dalm pelaksanaan supervisi, kepala sekolah harus bersifat objektif, profesional dan menghargai pendapat guru
Proses supervisi harus dilakukan dengan tujuan yang jelas
Proses supervisi harus mengutamakan umpan balik yang konstruktif dan positif. Pendidik harus diberi umpan balik yang jelas dan spesifik mengenai kekuatan dan kelemahan dalam pengajaran, serta diberikan saran dan rekomendasi yang dapat membantu meningkatkan kemampuan mengajar memberikan kesempatan kepada pendidik untuk berpartisipasi aktif dalam proses supervisi. Pendidik dapat mengajukan pertanyaan, memberikan masukan dan saran, serta berdiskusi mengenai upaya perbaikan dan pengembangan.
4. Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.
Jika saya menjadi kepala sekolah dan harus melakukan supervisi, maka posisi saya ada pada skala 6. karena menyupervisi merupakan hal baru bagi saya, oleh karena itu saya masih perlu belajar dan praktik.
5. Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?
Aspek yang saya butuhkan untuk mencapai situasi ideal adalah menambah pengetahuan tentang coaching untuk supervisi akademik, meningkatkan keterampilan berelasi dengan menjalin komunikasi yang baik.
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari modul 2.3 tentang coaching supervisi akademik, saya berharap mampu memahami seluruh materi dan mampu untuk mengimplementasikannya dengan baik.
2. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Kegiatan: adanya kolaborasi praktik baik bersama fasilitator, pengajar praktik, instruktur serta rekan-rekan CGP yang lainnya.
Materi: menjelaskan dan mengimplementasikan tentang prinsip coaching dan teknik coaching supervisi akademik.
Manfaat: mampu meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik.
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
CGP dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional (KSE).
CGP dapat menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah.
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan praktik coaching dengan CGP lain untuk membantu mengembangkan area kompetensi coaching pada konteks pembelajaran atau keseharian CGP
Ibu/Bapak calon guru penggerak,
Saat ini Anda sudah pada langkah demonstrasi kontekstual, yaitu saatnya Anda berlatih mempraktikkan percakapan coaching secara triad (3 orang) yang terdiri dari 3 (tiga) siklus. Praktik percakapan ini menggunakan alur supervisi akademik untuk pengembangan kompetensi coaching. Tujuan dari praktik ini adalah untuk melihat, bagaimana seorang CGP bisa mengembangkan kompetensi coachingnya ketika menjadi coach. Simak gambar-gambar berikut beserta penjelasannya untuk membantu Anda memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan.
Tahap 1
Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pra supervisi, melakukan supervisi, dan pasca-supervisi kepada supevisee/coach (CGP B).
Supervisor (CGP A) akan melakukan percakapan pra supervisi mengenai kompetensi inti coaching (presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot) kepada coach dengan menggunakan Tabel 5. Rubrik Penilaian Sesi Ruang Kolaborasi sebagai acuan. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
Bapak/Ibu ingin saya membantu mengembangkan kompetensi yang mana?
Bagian mana yang nanti Bapak/Ibu inginkan untuk saya amati?
Bagaimana penilaian Bapak/Ibu sendiri terhadap apa yang akan kita kembangkan ini?
Apa harapan dari observasi yang akan kita lakukan bersama ini?
Supervisor (CGP A) melakukan observasi terhadap proses percakapan coaching yang dilakukan antara supervisee/coach (CGP B) dan coachee (CGP C), serta mencatat hal-hal yang diamati.
Tahap 2
Coach (CGP B) melakukan percakapan coaching kepada coachee (CGP C).
Dalam melakukan percakapan coaching, Coach (CGP B) dapat menjadikan TIRTA, RASA, dan kompetensi coaching sebagai acuan, sementara coachee (CGP C) dapat menyampaikan topik terkait target pribadi.
Tahap 3
Supervisor (CGP A) melakukan percakapan pasca-supervisi dengan memberikan umpan balik berbasis coaching kepada supevisee/coach (CGP B) berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai pengembangan kompetensi coaching berdasarkan data sesuai hasil pengamatan. Supervisor dapat mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
“Bagaimana Bapak/Ibu menilai sendiri performa dalam kompetensi tadi?”
“Apa yang membuat Bapak/Ibu menilai demikian?”
”Boleh saya menyampaikan hasil pengamatan saya?”
“Saya mengamati tadi pada saat….. Bapak/Ibu melakukan…. Itu sudah sesuai dari/lebih tinggi dari standar yang kita rujuk.”
“Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mendengar ini?”
Lanjutkan dengan pengamatan yang belum sesuai. Katakan, “Namun demikian, saya juga melihat hal-hal yang masih bisa dikembangkan. Misalnya tadi saat... saya mengamati Bapak/Ibu melakukan …………., yang sebetulnya kalau merujuk ke standar seharusnya…. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu?”
Ajak membicarakan rencana tindakan untuk selanjutnya.
Tanyakan lebih lanjut, ”Dari diskusi kita ini, apa yang sudah terbayang akan Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan lagi performa di area ini?” (Bisa dilanjutkan dengan kapan, di mana, siapa yang bisa bantu)
Lalu sampaikan bagaimana hasil pengamatan tersebut dicatatkan ke dalam form Supervisi Akademik
Sebagai penutup, minta supervisee menyatakan apa yang ia dapat dari proses ini.
Setelah siklus 1 praktik supervisi akademik selesai, CGP berganti peran dan melakukan rangkaian praktik supervisi akademik mengikuti ketiga tahap tsb untuk siklus kedua sampai siklus ketiga. Pergantian peran masing-masing CGP dapat digambarkan sebagai berikut.
Rangkaian percakapan coaching ini direkam. Rekaman yang akan diunggah adalah rekaman saat CGP berperan sebagai Supervisor/pengamat karena CGP akan dinilai saat berperan sebagai Supervisor.
Fasilitator akan menilai rekaman dengan menggunakan “Rubrik Penilaian Sesi Demonstrasi Kontekstual.” Fasilitator menilai CGP yang berperan sebagai Supervisor.
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Pada fase ini Anda diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi pembelajaran di Paket Modul 2: Pembelajaran yang berpihak pada murid dan membuat sebuah koneksi antar materi belajar yang sudah Anda lakukan. berikut adalah instruksinya:
Instruksi Penugasan
Buatlah sebuah kesimpulan dan refleksi yang disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, screencast presentasi, artikel dalam blog, dan lainnya.
Bacalah pertanyaan-pertanyaan ini untuk membantu Anda membuat kaitan tersebut:
Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi?
Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran?
Unggahlah tautan media informasi pada laman LMS.
Dalam pendidikan guru, proses refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Bagi Calon Guru Penggerak (CGP), melakukan refleksi secara rutin diharapkan memberikan ruang untuk merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga pada masa yang akan datang dapat terus melakukan perbaikan.
Sebagai pendamping dan teman belajar CGP, peran Fasilitator dan Pengajar Praktik sangat penting untuk memastikan proses dan kualitas refleksi CGP mencerminkan kebermaknaan pembelajaran dan mampu mendorong upaya perbaikan yang terus menerus. Oleh karena itulah, selain memandu dan memberikan umpan balik refleksi, Fasilitator dan Pengajar Praktik juga diminta untuk memberikan penilaian berdasarkan rubrik yang disediakan.
Rubrik ini mengukur 3 (tiga) aspek yang terdiri dari:
Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
Indikator:
Dalam refleksinya, CGP menyampaikan poin-poin berikut:
1. pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh
2. emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar
3. apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar
4. apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar
5. keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi
Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
Indikator:
Dalam refleksinya, CGP menyampaikan analisis terkait topik dengan indikator sebagai berikut:
1. memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh
2. mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru
3. menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)
4. memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi
Membuat keterhubungan
Indikator:
Refleksi yang CGP buat memunculkan koneksi dari pembelajarannya dengan poin-poin berikut:
1. pengalaman masa lalu
2. penerapan di masa mendatang
3. konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari
4. informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP.
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Anda telah sampai pada bagian akhir dari pembelajaran pada modul coaching ini. Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERDEKA, Bapak/Ibu CGP akan melakukan rangkaian supervisi klinis dan percakapannya dengan paradigma berpikir coaching secara langsung dengan rekan sejawat. Rangkaian supervisi klinis ini terdiri dari kegiatan perencanaan sebelum observasi (pra-observasi), observasi dan pasca observasi berupa praktik percakapan coaching yang memberdayakan.
Instruksi Penugasan
Praktik rangkaian supervisi klinis dengan percakapan coaching ini akan dilaksanakan di komunitas sekolah masing-masing CGP dengan rekan sejawat yang dihadiri pengajar praktik pada sesi pasca observasi di Pendampingan Individu 5. Berikut adalah panduan untuk persiapan aksi nyata:
CGP akan melakukan praktik dengan rekan sejawat. CGP akan menjadi supervisor dan satu rekan sejawat menjadi guru yang akan diobservasi. Rekamlah kegiatan tersebut sebagai bukti pelaksanaan aksi nyata modul 2.3 ini, kemudian unggah ke kanal YouTube dan PMM Anda (pada menu Bukti Karya).
CGP akan melakukan pra-observasi berupa percakapan mengenai bagian dari pembelajaran yang akan menjadi fokus pengembangan. Bagian ini direkam sebagai bahan pendukung penilaian dan refleksi CGP. Hasil rekaman diberikan kepada Pengajar Praktik.
CGP melakukan observasi pembelajaran di kelas rekan sejawat. CGP membuat catatan lembar observasi sebagai data yang akan digunakan pada pasca observasi.
Setelah mendapatkan data hasil supervisi, CGP akan melakukan sesi percakapan pasca observasi dengan dihadiri oleh Pengajar Praktik. Pada sesi ini, CGP mempraktikkan pemberian umpan balik berbasis coaching dan percakapan coaching (refleksi dan kalibrasi). Percakapan perencanaan juga dihadirkan sebagai bentuk perencanaan pengembangan diri guru kedepannya.
Unggahlah dokumen yang digunakan pada kegiatan Aksi Nyata ini pada laman LMS untuk memperoleh umpan balik dari fasilitator sebelum Anda mempraktikan coaching pada kegiatan PI5, yang meliputi:
Unduh format dokumen: klik disini
Lembar Catatan Percakapan Pra-Observasi Kelas
Lembar Catatan Percakapan Pelaksanaan Observasi Kelas
Lembar Catatan Percakapan Pasca-Observasi Kelas
Lembar Rencana Pengembangan Diri
Lembar Refleksi Diri Latihan Coaching
Tautan Youtube (video aksi nyata)
Screenshoot (tangkapan layar) bukti Anda telah menambahkan video tersebut ke PMM Anda (pada menu Bukti Karya) sesuai petunjuk di bawah.