Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional
Selama menjadi pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Question #1
Response is required
Apa kejadiannya, kapan, di mana, siapa yang terlibat, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut, dan bagaimana kejadiannya?
Selama menjadi pendidik, saya pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan bagi saya adalah ketika menangani seorang murid yang memiliki trauma di sekolah sejak TK tentang lingkungan sekolah karena pernah diejek oleh teman-temannya karena berbicara cadel dan ada hukuman yang membuat murid saya itu trauma. Murid saya tersebut ketika sudah memakai seragam sekolah maka akan langsung diam dan tidak mau berbicara sama sekali. Di kelas tidak mau berbicara sama sekali dengan siapapun. Selain itu murid saya ini juga susah sekali bersosialisasi dengan teman-temannya karena hal tersebut. Murid saya ini sangat suka bermain sendiri. Saya agak kesulitan berkomunikasi dengan murid saya ini.
Question #2
Response is required
Bagaimana Anda menghadapi krisis tersebut (coping)? Bagaimana Anda dapat bangkit kembali (recovery) dan bertumbuh (growth) dari krisis tersebut?
Saya menghadapai krisis itu adalah dengan berkomunikasi terlebih dengan orang tua tentang apa yang terjadi pada murid tersebut. Menanyakan apa yang sudah dilakukan oleh orang tua dengan permasalahan tersebut. Murid tersebut selalu berkonsultasi dengan psikolog untuk bisa menyembuhkan trauma yang ada. Setelah itu saya juga berkomunikasi dengan psikolognya tentang langkah-langkah apa saja yang bisa saya lakukan di sekolah untuk menangani murid tersebut. Saya melakukan pendekatan personal dengan murid tersebut. Saya juga melibatkan murid tersebut untuk membaca bersama dengan temannya di depan kelas walaupun tidak keluar suaranya. Saya ajak berkomunikasi dengan cara murid tersebut menuliskan apa yang dipikirkan dan inginkan. Satu tahun saya menangani permasalahan tersebut dan murid saya mau berbicara walaupun suaranya sangat kecil
Question #3
Response is required
Gambarkan diri Anda setelah melewati krisis tersebut.
Apa hal terpenting yang telah Anda pelajari dari krisis tersebut?
Bagaimana dampak pengelolaan krisis tersebut terhadap diri Anda dalam menjalankan peran sebagai pendidik?
Hal terpenting yang saya pelajari dalam hal tersbut adalah sebagai guru saya harus bisa mengelola emosi saya supaya tidak membuat trauma pada murid. Selain itu saya juga belajar bagaimana menghadapai murid yang memiliki permasalahan sosial emosional.
Dampak pengelolaan kirisi tersebut terhadap diri saya dalam menjalankan peran sebagai pendidik adalah saya sebagai guru harus mulai memahami dan mengembangkan sosial emosional murid. Mengetahui latar belakang yang terjadi pada setiap murid.
Question #4
Response is required
Sebagai pendidik, Anda tentu pernah bertemu murid yang memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Setujukah Anda bahwa faktor-faktor tersebut membantu ia menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah? Jelaskan jawaban Anda dengan bukti atau contoh yang mendukung.
Saya setuju bahwa memiliki pemahaman diri, ketangguhan, atau kemampuan membangun hubungan yang positif dengan orang lain membantu murid menjalani proses pembelajaran dengan lebih optimal di sekolah. Murid akan mudah bersosialisasi dan menempatkan diri dengan baik. Murid akan memahami tentang kelebihan dan kekurangan dan mengoptimalkan dirinya.
Question #5
Response is required
Dari kedua refleksi di atas, apa yang dapat Bapak/Ibu simpulkan tentang hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis Anda dan pembelajaran murid Anda?
Menurut saya, terdapat hubungan antara kompetensi sosial hubungan antara kompetensi sosial dan emosional dengan keberhasilan dalam pengelolaan krisis saya dan pembelajaran murid saya. Melalui proses mengenal dan mengembangkan sosial dan emosional ini, saya dan murid saya dilatih agar kami bisa memahami, menghayati, mengelola emosi secara individu dan bisa mencapai manajemen diri yang positif. Kita sebagai guru dan murid akan memiliki empati terhadap orang-orang di sekitar.
Harapan dan Ekspektasi
Question #6
Response is required
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya ?
Silahkan kemukakan Harapan bagi diri sendiri ?
HarapaHarapan saya pribadi adalah pada pembelajaran selanjutnya adalah saya belajar bagaimana cara memahami dan mengembangkan sosial emosional murid. Saya bisa menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif dengan memperhatikan kondisi emosional dan sosial murid. Ketika murid mengalami permasalahan, saya bisa mengontrol emosi dan belajar memahami apa yang terjadi dan mencari solusi.
Question #7
Response is required
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebelumnya, apa yang Anda harapkan untuk pembelajaran selanjutnya ?
Silahkan kemukakan Harapan bagi murid-murid Anda ?
Harapan saya bagi murid-murid saya adalah mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan sosial emosional yang baik dan siap menghadapi keberagaman di kelas dan di masyarakat
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
CGP dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional (KSE).
CGP dapat menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah.
Apa KSE yang dapat diterapkan dalam kegiatan tersebut?
Bagaimana kegiatan tersebut dapat membantu murid untuk mengembangkan KSE tersebut?
(Kolom 2 Baris 1 adalah contoh untuk Anda)
Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.
Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.
Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar ulang tahun sekolah untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran PPKN. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu murid, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?” Seisi ruang kelas terkejut. Wajah Diana memerah. Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.Jawablah pertanyaan berikut.
Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran diri yang berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.
Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.
Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.
Setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara. Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah. Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran PPKN keesokan harinya. Paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek PPKN sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.
Pada akhirnya, semua pekerjaan tidak ada yang terselesaikan sampai sehari sebelum hari pengumpulan.
Pertanyaan diskusi:
Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas
Berdasarkan pemahaman Anda tentang KSE manajemen diri berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda
Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.
Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.
Saat mempelajari proposal acara perayaan ulang tahun sekolah di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 9 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet. Murid tersebut meminta keringanan ataupun kesempatan untuk mengumpulkan tugasnya saat jam pulang sekolah namun Bapak Eling memutuskan tidak menerima dan konsekuensinya adalah murid tersebut tidak mendapatkan nilai tugas.
Pertanyaan refleksi.
Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
Berdasarkan pemahaman tentang KSE kesadaran sosial berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.
Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.
Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.
Setelah selesai memeriksa proposal acara perayaan ulang tahun sekolah, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah karena isinya harus sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid dan penyesuaian anggaran agar sesuai dengan budget yang diberikan sekolah. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.Pertanyaan diskusi.
Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
Berdasarkan pemahaman tentang KSE keterampilan berelasi berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda.
Bapak Eling adalah seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun. 5 tahun belakangan, ia juga berperan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Selain mengajar PPKN, perannya sebagai wakil kepala sekolah memberikannya tanggung jawab untuk merancang kebijakan pendisiplinan murid, melakukan supervisi dan sebagai pendamping dalam kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kemuridan. Pada bulan September, kepala sekolah menunjuk Bapak Eling sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun sekolah.
Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.
Kepala sekolah memiliki kepercayaan besar pada Bapak Eling serta melihat pengalaman yang dimiliki sudah jauh lebih banyak, ia diberi tanggung jawab ekstra dibanding dengan guru-guru yang lain. Itu sebabnya Bapak Eling dipilih untuk menjadi penanggung jawab acara penting sekolah dan menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Sebaliknya, setelah bekerja selama beberapa tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Meski demikian, sekarang dia tidak merasakannya lagi. Ditambah dirinya merasa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.
Pertanyaan diskusi.
Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.
Berdasarkan pemahaman tentang KSE pengambilan keputusan yang bertanggung jawab berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness) yang sudah Anda pelajari, bagaimana Bapak Eling dapat merespon situasi tersebut dengan kompetensi tersebut? Jelaskan alasan Anda
ujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang implementasi pembelajaran Kompetensi Sosial dan Emosional dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sebelum Anda melakukan kegiatan, silahkan cermati pertanyaan berikut dan diharapkan dapat Anda jawab setelah menyelesaikan kegiatan ini.
Bagaimana saya dapat mendemonstrasikan pemahaman saya tentang penerapan pembelajaran dalam 4 indikator pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penguatan iklim kelas dan sekolah, dan penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah?
Selamat datang dalam kegiatan Demonstrasi Kontekstual!
Bapak/Ibu CGP, Ini adalah saatnya bagi Anda untuk membuat rencana implementasi pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh yang sudah Anda pelajari.
Dalam fase ini, kita akan mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional untuk murid dan PTK di sekolah Anda.
Tugas 4.1: Membuat Rencana Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi murid di Kelas.
Langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:
Tentukan minimal 2 kompetensi sosial dan emosional (KSE) yang akan Anda implementasikan. Berikan alasan pemilihan KSE tersebut.
Pilihlah 1 RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) atau RPL (Rancangan Pelaksanaan Layanan) yang sudah ada dan pilihlah 2 KSE untuk diimplementasikan dalam pembelajaran tersebut.
Anda dapat mengacu pada RPP yang dijelaskan dalam bagian D.1 dan D.2 dalam Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional pada tahap Eksplorasi Konsep.
Sesuaikan penyampaian dan instruksi pembelajaran dengan konteks kelas Anda.
Unggah RPP/RPL tersebut pada tautan yang diberikan.
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP melakukan refleksi pengetahuan sebelum, selama, dan sesudah mempelajari modul ini
Pertanyaan Pemantik untuk Sesi Pembelajaran 6:
Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?
Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya?
Selamat datang kembali Bapak/Ibu CGP dalam rangkaian sesi ke-7 Pembelajaran Sosial dan Emosional.
Pada fase sebelumnya, Anda telah melakukan proses elaborasi pemahaman untuk mengembangkan praktik pembelajaran sosial dan emosional yang lebih solid. Kali ini, Anda diajak untuk merumuskan kesimpulan dari proses pembelajaran yang sudah Anda jalani dalam modul ini dengan tetap mengkaitkan dengan modul-modul sebelumnya.
Silakan jawab pertanyaan di bawah ini dengan menyelami pengalaman dan pemahaman Anda hingga tahap ini.
Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa …… sehingga…..
Setelah mempelajari modul ini, ternyata ………….
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
bagi murid-murid:
bagi rekan sejawat:
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Membagikan pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial dan emosional dengan 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan sekolah, dan penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dan serta merefleksikannya.
Selamat Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak!
Akhirnya Anda telah tiba di sesi pembelajaran terakhir dari Modul Pembelajaran Kompetensi Sosial dan Emosional. Aksi Nyata dalam modul ini mensyaratkan Anda untuk membagikan pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial emosional yang telah Anda lakukan selama ini. Silahkan lihat kembali proses implementasi yang sudah Anda lakukan.
Setelah Anda membagikan implementasi Anda kepada rekan sejawat atau komunitas Anda, refleksikan pengalaman tersebut dengan menggunakan kerangka 4P (Peristiwa - Perasaan - Pembelajaran - Penerapan). Refleksi ini dapat diunggah ke situs portofolio digital Anda.
Berikut adalah pertanyaan panduan yang dapat Bapak/Ibu gunakan:
Apa yang Bapak/Ibu lihat dalam proses tersebut? (Peristiwa)
Apa yang Bapak/Ibu rasakan sehubungan dengan proses yang Anda alami? (Perasaan)
Apa hal yang bermanfaat dari proses tersebut? (Pembelajaran)
Apa umpan balik yang Anda dapatkan? (Pembelajaran)
Apa yang ingin Anda perbaiki atau tingkatkan agar ini berdampak lebih luas? (Penerapan)