Prof. Dr. Ir. Suprijanto, ST., MT., IPM.
Ir. Narendra Kurnia Putra, ST., MT., Ph.D., IPP.
Dr. Ayu Gareta Risangtuni, ST., MT.
Laboratorium Instrumentasi Medik
Topik TA Rumpun Instrumentasi Biomedika
Pengembangan Soft actuator dengan FDM Printer dengan additive manufacturing
SIFAT: Eksperimental
Calon pembimbing :
Prof. Dr. Suprijanto & Ayu Gareta Risangtuni, ST., MT.
Soft actuators are revolutionizing the field of robotic rehabilitation by providing safe, effective, and adaptable solutions for patients recovering from various physical impairments. A soft actuator for robotic rehabilitation is a device designed to assist in the recovery of motor functions by providing gentle, adaptable movement. Soft actuators are components that produce movement through the deformation of soft, flexible materials. They are used in robotic systems to mimic natural muscle movements, making them ideal for rehabilitation purposes
<
Electro pneumatic board for
control algorithm developments
>
Electro pneumatic board for Minimize version with duration control for Flexion and extension movement
Intelligent Quantitative 3D imaging based EEG
SIFAT: Eksperimental
Calon pembimbing : Prof. Dr. Suprijanto & Dr. Damar R. Adhika.
Quantitative Electroencephalography (qEEG) adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data EEG (Electroencephalography) secara numerik dan menampilkan pola aktivitas listrik otak.
qEEG adalah teknik yang menggabungkan pemetaan spasial topografis dan analisis matematis ke dalam evaluasi EEG. Ini sering disebut sebagai "brain mapping" atau pemetaan aktivitas listrik otak.
qEEG dari pendekatan direct measurement untuk pementaan brain wave sampai dengan pengembangan source localization berbasis LORETA (Low Resolution Brain Electromagnetic Tomography) menjadi salah satu penelitian unggulan di Laboratorium Instrumentasi lebih dari sejak 2010. Hadirnya teknologi AI memberikan update untuk peningkatan kemampuan qEEG di era saat ini
Kata Kunci: Quantitative Electroencephalography, Loreta
Brain Computer Interface (BCI) and its applications
SIFAT: Eksperimental
Calon pembimbing :
Prof. Dr. Suprijanto.
Brain-Computer Interface (BCI) adalah teknologi yang memungkinkan komunikasi langsung antara otak manusia dan perangkat eksternal, seperti robotic for rehabilitation, support system for rehabilitaion using physical device dan virtual reality. BCI menggunakan input aktivitas otak dalam sinyal Electroenchelapogram (EEG) dan menerjemahkannya menjadi sinyal EEG dengan pengolahan sinyal dan klasifikasi berbasis AI untuk yang dapat digunakan untuk mengontrol perangkat eksternal tanpa memerlukan interaksi fisik.
BCI memiliki peran penting dalam sistem rehabilitasi medis, terutama dalam membantu pemulihan fungsi motorik dan kognitif. Berikut adalah beberapa cara BCI digunakan dalam rehabilitasi medis:
Pemulihan Fungsi Motorik: BCI dapat membantu pasien yang mengalami cedera otak atau tulang belakang untuk memulihkan fungsi motorik mereka. Dengan menggunakan sinyal otak, BCI dapat mengontrol perangkat prostetik atau exoskeleton yang membantu pasien melakukan gerakan yang sebelumnya tidak mungkin1.
Neuroplastisitas: BCI dapat merangsang neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk membentuk dan mengatur ulang koneksi sinaptik. Ini sangat penting dalam rehabilitasi setelah stroke, di mana BCI dapat membantu otak untuk "belajar kembali" mengontrol gerakan tubuh2.
Rehabilitasi Kognitif: Selain fungsi motorik, BCI juga digunakan dalam rehabilitasi kognitif. Misalnya, BCI dapat membantu pasien dengan gangguan kognitif untuk meningkatkan fungsi memori dan perhatian melalui latihan yang dikendalikan oleh sinyal otak2.
Kontrol Neuroprostetik: BCI memungkinkan pasien untuk mengendalikan prostetik atau perangkat lain dengan pikiran mereka. Ini sangat bermanfaat bagi pasien yang kehilangan anggota tubuh atau mengalami kelumpuhan1.
Pemantauan dan Umpan Balik: BCI dapat memberikan umpan balik real-time kepada pasien dan terapis tentang aktivitas otak dan kemajuan rehabilitasi. Ini membantu dalam menyesuaikan program rehabilitasi agar lebih efektif
Kata Kunci: Brain-Computer Interface , Electroenchelapogram, pengolahan sinyal dan AI
Pengembangan elektroda fleksibel untuk evaluasi sinkronisasi kontraksi otot pada proses menelan.
SIFAT: Eksperimental
Calon pembimbing :
Prof. Dr. Suprijanto.
Penelitian elektroda fleksibel ini telah berjalan sejak tahun 2021 dimana telah dikembangkan elektroda fleksibel berbasis kain dan bioplastik. Elektroda fleksibel digunakan untuk perekaman aktivitas biopotensial tubuh seperti sinyal otot dan jantung. Keunggulan utama elektroda fleksibel adalah kontak yang baik dengan permukaan kulit sehingga dapat mengurangi noise pada sinyal akibat kontak yang kurang baik dan motion artifact. Pada penelitian ini sedang dikembangkan prototipe array flexible electrode untuk pengukuran sinyal otot leher sebagai metode monitoring dan rehabilitasi pasien penderita gangguan menelan (dysphagia). Selain itu juga elektroda fleksibel ini dapat dikembangkan untuk pengukuran sinyal jantung pada ibu hamil dan bayinya (Fetal Electrocardiogram Monitoring) untuk pencegahan stunting.
Topik TA Rumpun Pengolahan Citra Medis
Calon pembimbing :
Prof. Dr. Suprijanto.
Development tele-USG system for empowerment basic low end Ultrasonography
Untuk memaksimalkan pemanfaatan basis USG pada faskes tingkat pertama, masih diperlukan kemampuan yang mendukung tele-medicine untuk mendapatkan second opinion dari dokter spesialis yang berpengalaman walaupun dari tempat yang jauh dari sarana Faskes secara cepat dan mudah.
Untuk meningkatkan kemampuan basic USG yang mendukung telemedicine yang memaksimalkan informasi pemeriksaaan citra/video Ultrasonografi (Tele-USG),
pada penelitian inovasi diusulkan penyempurnaan Rancang Bangun Sistem Add-On Device Interface up-grade kemampuan basic-USG menjadi Tele-USG.
Topik TA Rumpun Modeling dan Simulasi Biomedika
SIFAT: Eksperimental dengan kuota 1 orang
Calon pembimbing I : Dr. Narendra K. Putra
Kolaborator : Dr. M. Salman Al Farisi (Hiroshima City University)
Pengembangan Sensor Tekanan Fluida Dalam Tubuh Berbasis Microelectromechanical Systems (MEMS)
topik TA ini bertujuan untuk merancang, membangun dan menguji sistem pengukuran tekanan dalam tubuh, terutama fluida cair, seperti pembuluh darah ataupun saluran pencernaan. Uji pengembangan alat ukur dilakukan melalui model simulator eksperimental dengan berbagai model 3 dimensi (3D) yang merupakan representasi dari aliran dalam pembuluh. Sistem pengukuran berbasis sensor MEMS yang disambungkan pada saluran fleksibel yang bekerja berdasarkan prinsip tabung Pitot. Dalam projek ini mahasiswa diharapkan untuk melakukan uji-uji karakteristik pengukuran serta didampingi oleh seorang peneliti level magister yang bekerja pada topik yang sama.
Kata Kunci: model 3D, Sensor Aliran, MEMS, Tabung Pitot
SIFAT: Komputasional dengan kuota 1-2 orang
Calon pembimbing I : Dr. Narendra K. Putra
Calon Pembimbing II : Dr. Faqihza Mukhlis
Simulator Aliran Pembuluh Darah Komputasional
Pengembangan simulasi aliran dalam pembuluh darah di Lab Instrumentasi Medik, TF ITB telah dilakukan sejak tahun 2020. Hingga kini, telah dibuat berbagai simulasi pemasangan alat bantu terapi pembuluh darah baik berupa balon kateter, stent ataupun pengalih aliran yang sering digunakan secara klinis dalam terapi penyakit stenosis (penyempitan pembuluh darah) maupun aneurisma (gondok pembuluh).
Saat ini pengembangan simulator komputasional ini akan difokuskan pada implementasi pemasangan stent/balon angioplasti pada pembuluh darah stenosis yang akan meliputi:
dinamika kontak stent-dinding pembuluh darah
penyempurnaan mekanisme fisis pembukaaan stent/baloon angioplasti yang direpresentasikan pada model komputasional.
Dalam tugas akhir ini, pe-TA akan mengembangkan program fast virtual stenting yang bekerja berdasarkan metode analogi pegas-redaman yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman python. Simulasi ini dipadukan dengan beberapa perangkat lunak computational fluid dynamics (CFD) baik yang bersifat open source seperti OpenFoam, maupun yang berlisensi seperti COMSOL Multiphysics dan ANSYS.
Kata Kunci: Simulasi Komputasional, Stent, Balon Angioplasti, analogi pegas-redaman, CFD.
Pengujian Sistem Pengukuran Kekuatan Usus Hewan Uji pada Prosedur Pembedahan In Vivo
SIFAT: Eksperiman dengan kuota 1-2 orang
Calon pembimbing : Dr. Narendra K. Putra
Kolaborator: dr. Prapanca Nugraha, M.Sc., Sp.B. (Dept. Ilmu Bedah, FK Unpad)
Topik ini merupakan topik lanjutan kerjasama antara Lab Instrumentasi Medik, TF ITB dengan Departemen Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran UNPAD. Topik ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan sistem pengukuran kekuatan sambungan pasca prosedur penyambungan (anastomosis) usus. Spesimen usus tersebut akan diukur dengan serangkaian uji yang melibatkan sistem pengukuran tekanan berbasis mekanisme pneumatik dengan sistem pengontrol dan pengukuran yang disesuaikan dengan parameter fisis yang akan diamati. Mahasiswa akan diminta untuk mengambil data uji kekuatan usus hewan dan menganalisa sifat biomekanikal yang dimiliki oleh kumpulan spesimen tersebut.
Kata Kunci: Pengukuran tekanan, pneumatik, studi in vivo, biomekanika.