Dr. Rizki Armanto, ST., MT.
Lektor Kepala, KK Rekayasa Kinerja Lingkungan Binaan, FTI, ITB.armanto@itb.ac.idruang dosen TF Lt.-3 (depan lab pencahayaan)Laboratorium Pencahayaan
Tawaran Topik TA
Sifat TA : Eksperimen dan simulasi
Calon Pembimbing I : Dr. Rizki Armanto
Calon Pembimbing II: Dr. Narendra Kurnia Putra
Desain pencahayaan dalam bangunan gedung olahraga (GOR) bulutangkis pada umumnya dirancang hanya dengan memperhatikan kriteria visual. Meskipun demikian, sistem pencahayaan tidak hanya berpengaruh pada respon visual, tetapi juga non-visual (a.l. meliputi siklus sirkadian [24 jam] dan kewaspadaan) dari penghuni bangunan. Selain itu, penggunaan sistem pencahayaan yang rutin sepanjang hari seperti dalam GOR juga dapat berdampak pada konsumsi energi bangunan. Untuk itu tugas akhir ini bertujuan untuk menentukan desain optimal dari sistem pencahayaan pada kasus GOR KONI Bandung, dengan memperhatikan sejumlah metrik non-visual (mel-EDI dan Circadian Stimulus) serta konsumsi energi tahunan. Untuk mencapai tujuan tersebut, akan dilakukan eksperimen lapangan, pemodelan dan simulasi berbasis perangkat lunak Rhino 3D/Grasshopper serta simulasi pencahayaan multispektral menggunakan ALFA, serta pengukuran iradiansi spektral pada sejumlah naracoba pemain bulutangkis di GOR tersebut menggunakan dosimeter portable. Tugas akhir ini berada di bawah topik penelitian S3 TF (1 orang) dan S2 TF (1 orang) yang sedang berjalan.
Kata Kunci: Pencahayaan, optimisasi, metrik non-visual, konsumsi energi, GOR bulutangkis
Sifat TA : Ekperimen dan Simulasi
Calon Pembimbing I : Dr. Rizki Armanto
Calon Pembimbing II: Dr. Justin Pradipta / Dr. Rahmat Romadhon
Kriteria terkait aspek visual dari sistem pencahayaan sudah lazim diketahui, khususnya terkait dengan parameter iluminansi, kemerataan, luminansi permukaan, serta indeks silau. Namun demikian, sistem pencahayaan juga berdampak kepada aspek non-visual, terutama yang terkait dengan siklus sirkadian (24 jam) manusia yang dipengaruhi oleh konsentrasi hormon melatonin dalam tubuh, yang senantiasa bergerak dinamis. Untuk itu, sistem pencahayaan dalam bangunan gedung hijau (BGH) idealnya juga dapat bergerak dinamis, baik dari segi kuantitas energi maupun dari segi spektrum cahaya, agar dapat menyesuaikan dan mengoptimalkan respon non-visual atau siklus sirkadian dari penghuni. Dalam tugas akhir ini, akan dilakukan desain sistem pencahayaan pada suatu kasus BGH di Indonesia, pada berbagai skenario penggunaan ruang, menggunakan fitur pengoptimal parametrik seperti Galapagos atau algoritme model pengganti (surrogate model) seperti XGBoost.
Kata Kunci: Pencahayaan dinamis, desain sistem, bangunan gedung hijau, sistem pencahayaan
Sifat TA : Pemodelan dan Simulasi
Calon Pembimbing I : Dr. Rizki Armanto
Calon Pembimbing II: Dr. Justin Pradipta / Dr. Rahmat Romadhon
Kolaborator: Kementerian Pekerjaan Umum cq. Direktorat Jenderal Cipta Karya
Strategi desain dalam kasus bangunan gedung di Indonesia telah mulai diteliti, tetapi lazimnya masih berfokus pada bangunan komersial serta penggunaan strategi desain pasif seperti massa dan elemen fasad bangunan. Belum banyak ditemukan penelitian yang secara khusus berfokus pada bangunan gedung pemerintahan; serta mengintegrasikan strategi desain pasif dan aktif seperti sistem pengkondisian udara, sistem pencahayaan elektrik, building-integrated photovoltaics (BIPV), dan fasad adaptif. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari suatu kasus bangunan gedung pemerintahan di Indonesia yang menggunakan berbagai kombinasi strategi desain pasif dan aktif, serta menentukan strategi optimal dari kombinasi desain pasif-aktif yang dapat meningkatkan kinerja bangunan gedung pemerintahan berdasarkan data iklim (EPW) setempat. Untuk itu akan dilakukan optimisasi multi-objektif terhadap sistem pasif dan aktif pada kasus bangunan gedung pemerintahan tersebut menggunakan fitur pengoptimal parametrik seperti Galapagos atau algoritme model pengganti (surrogate model) seperti XGBoost.
Kata Kunci: Desain pasif-aktif, optimisasi, kinerja bangunan, bangunan gedung pemerintah
Sifat TA : Eksperimen dan Simulasi
Calon Pembimbing I : Dr. Rizki Armanto
Calon Pembimbing II: Dr. Iwan Prasetyo / Dr. Anugrah
Kolaborator: UPI, BeCool Indonesia
Rumah reflektif surya Indonesia (RAFLESIA) adalah rumah modular berstruktur baja ringan (metal framework) yang telah dibangun di berbagai wilayah di Indonesia, kerjasama BeCool Indonesia dan PT Tata Logam. Selubung rumah tersebut dilapisi dengan cat reflektif surya yang dapat memantulkan radiasi surya sehingga menurunkan temperatur permukaan secara signifikan pada siang hari. Meskipun demikian, aspek kinerja bangunan, khususnya kenyamanan termal, pencahayaan, dan akustik dalam RAFLESIA tersebut masih perlu dipantau, dikaji, dan dioptimalkan dalam jangka panjang. Tugas akhir ini bertujuan untuk memantau dan mengoptimalkan kinerja dalam hal kenyamanan termal, pencahayaan, dan akustik dari sejumlah kasus bangunan RAFLESIA di beberapa kota di Indonesia. Untuk itu akan dilakukan eksperimen/survei lapangan, dilanjutkan dengan pemodelan dan optimisasi secara parametrik menggunakan perangkat lunak yang relevan seperti Rhino 3D/Grasshopper, Ladybug, dan Honeybee; untuk menghasilkan rekomendasi desain yang terintegrasi.
Kata Kunci: Rumah reflektif surya, pemantauan kinerja, optimisasi, kenyamanan termal, pencahayaan, akustik
Sifat TA : Eksperimen dan Simulasi
Calon Pembimbing I : Dr. Rizki Armanto
Calon Pembimbing II: Dr. Rahmat Romadhon
Kolaborator: PT YKK Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum
Jendela berbasis kinerja (performance-based windows) adalah inovasi sistem jendela (kaca, kusen, kisi-kisi) yang dirancang sedemikian rupa untuk dapat memaksimalkan ventilasi alami dan pergerakan udara di dalam ruang. Sistem ini telah diciptakan antara lain oleh PT YKK Indonesia dan telah diterapkan sebagai salah satu strategi desain pasif di sejumlah rumah susun di Tegal, Jawa Tengah, di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum. Meskipun demikian, pengaruh inovasi ini terhadap kinerja pencahayaan alami dalam rumah susun tersebut belum banyak diteliti, sehingga diduga masih belum optimal. Tugas akhir ini bertujuan untuk memprediksi dan mengoptimalkan kinerja pencahayaan alami dari sejumlah rumah susun yang telah dilengkapi dengan inovasi jendela tersebut, dengan tetap memperhatikan efeknya terhadap ventilasi alami dan kenyamanan termal. Untuk itu akan dilakukan pengukuran lapangan pada beberapa rumah susun tersebut pada berbagai kondisi cahaya alami, dilanjutkan dengan pemodelan dan optimisasi secara parametrik menggunakan perangkat lunak seperti Rhino 3D/Grasshopper dan Honeybee; untuk menghasilkan rekomendasi desain optimum.
Kata Kunci: Jendela berbasis kinerja, optimisasi, pencahayaan alami, rumah susun