Jurnal Modul 1

JURNAL REFLEKSI MINGGUAN. Minggu Pertama

- Oktober 23, 2021

Assalamu 'alaikum WR.WB

Dalam kesempatan yang baik ini perkenalkan kami sebelum menulis dan mendokumentasikan rekam jejak kami selama satu minggu ini dalam mengikuti Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 4.

Nama           : Suparman

Nama Instansi     : SD Negeri Cinanas 03 Kec. Bantarkawung Kab. Brebes.

Sebagai      : Guru Mapel Pendidikan Agama Islam

 

Pendahuluan.

 

    Puii syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat berkat karunianya alhamdulillah saya bisa melewati tahapa demi tahapan dalam program guru penggerak. Alhamdulillah saya di nyatakan lulus dari sekian banyak peserta,  dalam program guru penggerak ini, saya akan menimba ilmu selama 9 bulan dengan di pandu oleh Bpak Instruktur, Bpk Suwanto (Fasilitator) dan Ibu Pendamping Praktik (Endang Rusiana)  Dengan niat yang tulus ikhlas guna untuk melatih dan mengetahui kekurangan saya pribadi, demi terlaksananya pembelajaran sesuai dengan pemikiran kritis Ki Hajar Dewantara (KHD).

 

Lewat Tulisan ini Insya Allah kami akan menulis rekam jejak kami selama satu pekan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan Calon Guru Penggerak yang tentunya tulisan ini sudah pasti banyak kekurangan dan kelemahannya untuk itu kami Masih buth bimbingan dan  ilmu dari beliau Bapak Fasilitator dan Ibu Pendamping Prakti.

 

Lokakarya 0 (Perdana)

Salah satu gerbang ilmu dalam menggapai cita cita merdeka belajar sesuai dengan pemikiran pendidikan menurut KHD, kami mengawalinya dengan lokakarya 0 atau perkenalan sesama Calon Guru Penggerak, PP, PPPTK. Dengan pembekalan untuk mempelajari kegiatan CGP, merumuskan tata tertib selama kegiatan 9 bulan dan tentunya berkenalan dengan bapak ibu CGP yang begitu hebat.

Dalam kegiatan lokakarya 0 ini kami di minta untuk menggambar sesuatu dan mempresentasikannya di depan CGP yang lain, kami mencoba dengan menggambar sebuah gawang dalam permainan sepak bola. 


 Gambar ini adalah sebuah tujuan saya dalam CGP kenapa, untuk menuju gawang tersebut membutuhkan tantangan yang luar biasa kekompakan tim, keikhlasan niat skil dan tentunya selalu bersabar dalam berbagai macam cobaan. 

dari gambar inilah saya mengibaratkan pelatihan dalam program guru penggerak, banyak sekali ilmu yang dapat di ambil dari program ini tergantung dari masing-masing CGP apakah akan mengikutinya dengan ikhlas dan sabar dalam mendapat ilmu baru yang dimana mungkin salah satunya belum tahu sama sekali. begitupun untuk menuju GP guru Penggerak ini tidak mudah sebagaimana pemain menggiring bola menuju gawang tidak mudah, dibutuhkan pengorbanan untuk selalu aktif dalam semua kegiatan dalam menggapai Guru Penggerak ini.

 

Modul 1.1 Pree Test

    Dalam kegiatan pree tes ini saya sendiri memang belum begitu menguasai tapi ini adalah langkah pertama kami untuk mengetahui sampai mana batas kemampuan kami dalam menuju kesuksesan yang tak terhingga, yaitu menuju pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD.

    

    Sub 1.1 a 2 Tentang Refleksi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Dalam modul ini saya belajar mengenal sebagai seorang guru penggerak harus mampu memahami pemikiran filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dan melakukan Refleksi Reflekssi kritis dan mengembangkan visi sekolah yang berpihak kepada murid atau menghamba.

  

    Sub 1.1 a3 Refleksi diri tentang pemikiran KHD

yang saya pahami dari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan dan pengajaran, adalah bagai dua sisi mata uang - yang saling membutuhkan satu sama lainnya untuk menjadi satu kesatuan utuh. menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan adalah upaya pemenuhan dari semua tuntutan bagi kodrat alam dan kodrat perkembangan zaman yang ada pada diri anak-anak sejak mereka lahir agar mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal . Disini saya harus mengenali anak anak dengan mengetahui bakat dan minat mereka dsengan demikian saya akan menentukan metode atau cara untuk mengembangkan anak tersebut.

Harapan saya setelah mempelajari modul ini, saya menjadi lebih mengerti dan memahami lebih dalam lagi tentang apa dan bagaimana yang seharusnya saya lakukan sebagai seorang guru dalam melakukan berbagai praktik baik di sekolah saya

 

    Sub 1.1 a4 Refleksi diri tentang pemikiran KHD

Didalam sub modul ini kami belajar memjabarkan secara singkat tentang semboyan pemikiran pendidikan KHD “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

Ing Ngarso Sung Tulodo artinya nmenjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

    sub 1.1 a5 Ruang Kolaborasi Mendesain Kerangka Pembelajaran sesuai dengan pemikiran KHD.

Dalam ruang Kolaborasi ini saya belajar banyak tentang mendesain kerangka pembelajaran sesuai dengan pemikiran KHD. Dan di  ruang ini pula kami berdiskusi dengan kelompok yang memang sudah di tentukan oleh Bapak fasailitator untuk bertujuan membuat kerangka pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD yang mengacu pada 7 Profil Pelajar Pancasila, diantaranya yaitu Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia dan Gotong Royong.

 

Penutup

 

Jurnal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna maka dari itu saya mohon maaf yang sebesar besarnya dan sekaligus mohon bantuannya kepada Bapak Fasilitator  sudilah kiranya untuk membimbing kami dalam menggapai cita cita yang luhur dan agar pembelajaran bisa tercapai sesuai pemikiran KHD.

 

Terima kasih

 

Wassalamu 'alaikum WR. WB


JURNAL MINGGU KE 2

JURNAL REFLEKSI MINNGU KE 2

DI SUSUN OLEH

NAMA : SUPARMAN

INSTANSI : SD NEGERI CINANAS 03

KECAMATAN       : BANTARKAWUNG

KABUPATEN      : BREBES

CGP                     : ANGKATAN 4

Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-2, dan mempelajari modul 1.1 tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai jurnal yang ditulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Model refleksi yang saya gunakan adalah Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi) seperti pada gambar di atas ini:

Dalam model ini terdapat berbagai warna topi yang dijadikan untuk berpikir. Setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir. Warna-Warna tersebut antara lain putih, merah, hitam, kuning, hijau, dan biru. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari setiap topi itu, akan saya paparkan di bawah ini.

1. Topi putih yaitu menggambarkan fakta (facts) dari rangkaian kegiatan dalam Pendidikan Guru Penggerak yang saya alami selama satu minggu.

·       Pertama Ruang Kolaborasi (Vicon),

yaitu kegiatan video confrensi dan tanya jawab untuk mendesain kerangka pembelajaran sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam bentuk rekaman audio atau video, dalam ruang kolaborasi ini kami di bimbing oleh fasilitaor untuk membuat kelompok dan berdiskusi membuat kerangka pembelajaran dan di unggah di LMS.

·       Kedua Refleksi Terbimbing.

Yaitu  kegiatan untuk mempresentasikan kerangka filosofis merdeka belajar, sesuai pengalaman, pengetahuan, apa kekuatan saya untuk mewujudkan Pendidikan KHD dan perubahan konkrit yang di lakukan.

·       Demontrasi Kontekstual

Pada kegiatan ini saya mencoba untuk bisa mengembangkan diri saya mengenai IT dengan mencoba membuat sebuah karya dalam video sebagai bentuk konrkit pemahaman saya terhadap pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

·   Elaborasi Pemahaman (Konferensi)

Dalam Elaborasi pemahaman Konferensi pemikiran KHD oleh Perguruan Taman Siswa dan Sekolah yang sudah menerapkan Pembelajaran Merdeka Beljar ini saya belajar banyak tentang pemikiran KHD yang telah di paparkan oleh beliau Ki Prio sebagai Perguruan Taman siswa.

2.     Topi merah menggambarkan perasaan (feelings) yang muncul selama kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, yaitu 

·   Pertama, Betah dan asyik ketika mendengarkan dan menyimak penjelasan dari fasilitator, Ki Prio sebagai salah satu Anggota Perguruan Taman siswa dan Ibu Kartika salah satu guru dari sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran merdeka belajar,  dalam menyajikan materi yang begitu jelas.

·   Kedua, kadang saya juga merasa takut, takut mati lampu pada saat meeting karena hujan dan berpengaruh pada jaringan internet, kebetulan lokasi tempat tinggal saya berada dipegunungan. Wilayah “jojok telu” kata masyarakat di lingkungan saya. Yang artinya pegunungan perbatasan antar 3 Kabupaten Brebes, Cilacap dan Banyumas, persis di atas rumah saya jadi sinyalnya susah banget apalagi kalau mati lampu. 

·   Ketiga, yaitu saya merasakan perasaan senang selama mengikuti pendidikan, karena mendapat ilmu pengetahuan baru, bisa bertemu dengan orang-orang hebat walaupun secara virtual, dan dapat menggunakan aplikasi baru yang sebelumnya belum pernah digunakan.

3.     Topi kuning menggambarkan manfaat (benefits) yang saya peroleh setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kedua

·       Pengetahuan

saya merasa semakin terbuka pemahaman tentang makna Pendidikan yang sejati. saya belajar banyak tentang bagaimana penerapan dari pemikiran KHD, yang kami diskusikan secara interaktif di LMS dan grup WA,dibantu dan di pandu oleh Bapak Suwanto sebagai fasilitator yang luar biasa dalam membimbing CGP sehingga berbagai pengalaman baru yang di kenalkan beliau, menjadi bekal dan panduan kami dalam menjalani program pendidikan Guru Penggerak ini dengan perasaan senang.

·       Aplikasi Baru

Lewat aplikasi baru ini saya sendiri belajar untuk bisa mengembangkan potensi saya sebagai guru agar tujuan pembelajaran yang merdeka belajar tercapai saya belajar banyak tentang aplikasi gomet, gogole drive dan lain-lain.

·   Kolaborasi

Disini saya berkolaborasi dengan bapak ibu cgp dalam menentukan pembelajaran dan membahas tentang pemikiran Pendidikan menurut KHD sehingga kami menemukan ilmu baru yang nantinya bisa di terapkan di sekolah saya khususnya.

4.     Topi hitam menggambarkan kendala (cautions) yang saya hadapi selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, antara lain 

·   Pertama, kendala jaringan. Jaringan internet yang tidak stabil kadang membuat saya sering terlempar pada saat vicon.

·   Kedua, kendala Upload pada LMS, dalam penguplodan tugas dalam LMS kadang lama proses uploadnya dan kadang menghilang sehingga harus berulang-ulang mengisi LMS. 

·   Ketiga, kendala dalam penguasaan aplikasi. Penguasaan aplikasi google drive, kinemaster, canva,  jambord masih rendah, sehingga harus banyak mempelajari tutorialnya dan belajar pada orang yang telah menguasainya.

5.     Topi hijau menggambarkan ide/gagasan (creativity) yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, diantaranya adalah 

·       Pertama, menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak. KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman yaitu“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan 

·       Kedua, budi pekerti merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga, Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Sedih merupakan perpaduan harmonis antara cipta dan karsa demikian pula Bahagia.

Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual). Keluarga juga menjadi ruang untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan pusat pendidikan lainnya.

·   Ketiga, semboyan KHD yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha (Di depan memberi contoh), Ing Madya Mangun Karsa (Di tengah membangun semangat), Tut Wuri Handayani (Di belakang memberikan dorongan),

6.     Topi biru menggambarkan kesimpulan (process) saya setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, yaitu

·   Evaluasi diri, maksudnya melakukan instrospeksi diri atas kelebihan dan kekurangan dengan cara meminta masukan dari teman sejawat, kepala sekolah atau pengawas sekolah terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan tindaklanjuti dengan terus belajar dan jangan malu untuk bertanya;

·   Upgade kebiasaan, maksudnya mengubah kebiasaan mengajar yang selama ini saya lakukan dengan cara menciptakan proses kegiatan pembelajaran yang dapat menyentuh hati sanubari anak dan selalu dikenang, dan gunakanlah berbagai model pembelajaran agar anak tidak merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton.

Evolusi pembelajaran, maksudnya melakukan perubahan secara bertahap terhadap pelaksanaan pembelajaran yang selama ini yaitu  dengan cara belajar sambil bermain, menumbuhkan profil pelajar pancasila, dan menggunakan aplikasi yang sudah dikuasai dalam kegiatan pembelajaran. 


JURNAL MINGGU KE 3

JURNAL REFLEKSI MINNGU KE 3

DI SUSUN OLEH

NAMA                              : SUPARMAN

INSTANSI                    : SD NEGERI CINANAS 03

KECAMATAN                 : BANTARKAWUNG

KABUPATEN                   : BREBES

CGP                                  : ANGKATAN 4

Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-3, dan mempelajari modul 1.1 dan 1.2 tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai jurnal yang ditulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Model refleksi yang saya gunakan adalah Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi) seperti pada gambar di bawah ini:

Dalam model ini terdapat berbagai warna topi yang dijadikan untuk berpikir. Setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir. Warna-Warna tersebut antara lain putih, merah, hitam, kuning, hijau, dan biru. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari setiap topi itu, akan saya paparkan di bawah ini.

1. Topi putih yaitu menggambarkan fakta (facts) dari rangkaian kegiatan dalam Pendidikan Guru Penggerak yang saya alami selama satu minggu.

·       Koneksi Antar Materi,

Dalam Koneksi antar materi ini saya berekplorasi apa yang di percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul 1.1? Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini? Apa yang bisa segera saya terapkan lebih baik agar kelas saya mencerminkan pemikiran KHD? 

·       Aksi Nyata

Yaitu  kegiatan untuk penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara di Kelas dan Sekolah dengan tujuan peserta mampu mendokumentasikan penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara di kelas dan sekolah

·       Mulai Dari Diri

Pada Pembelajaran ini saya mencoba untuk membuat trapesium usia dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai diri saya sendiri mulai dari peristiwa positif dan negative yang pernah saya lalui.

·   Eksplorasi konsep mandiri

Dalam eksplorasi konep mandiri ini saya belajar memahami Profil Pelajar Pancasila yaitu Pelajar yang terbangun dari enam dimensi pembentukannya diantaranya adalah Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Ynag Maha Esa dan di tunjang dengan Peran serta Nilai Guru Penggerak yang bisa mewujudkan kelima unsur diantaranya : Reflektif, Mandiri, Inovatif, Kolaboratif dan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

·       Forum Diskusi

Setelah saya memahami mengenai Profil Pelajar Pancsila dan Peran serta Nilai Guru Penggerak disini saya mencoba menghubungkan antara Pelajar Pancasila dan Peran serta Nilai Guru Penggerak yang dimana untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila maka dibutuhkanlah Peran serta Nilai Guru Penggerak.

2.     Topi merah menggambarkan perasaan (feelings) yang muncul selama kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, yaitu 

·       Pertama, Betah. Saya merasa akulah orang yang sangat beruntung bisa bergabung di program Calon Guru Penggerak disamping saya bisa mengetahui kelemahan saya dan bisa memahami tujuan dari Profil Pelajar Pancasila dengan di tunjang oleh Peran serta Nilai Guru Penggerak.

·       Kedua, kadang saya juga merasa takut, takut karena sampai saat ini saya merasa belum bisa menjadi sosok yang menjadi tauladan bagi murid, menjadi pemimpin pembelajaran dan bisa mewujudkan pembelajaran yang berpifhak kepada murid yang berpikir reflektif, inovatif,kolaboratif dan mandiri, namun demikian saya akan berusaha semampunya dengan mengikuti setiap program dari CGP Angkatan 4 ini dan di dampingi oleh Bapak Suwanto, S.Pd, M.Pd yang sangat sabar dan selalu mendukung kami dalam keterbatasan.

·       Ketiga, yaitu saya merasakan perasaan senang syukur pada kali ini saya sudah memasuki modul 1.2 yang artinya saya belajar mulai dari diri saya mengetahui kelemahan saya sekaligus merefleksikan saya sebagai guru penggerak yang harus bisa  menggerakan pelajar Pancasila.

3.     Topi kuning menggambarkan manfaat (benefits) yang saya peroleh setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kedua

·       Pengetahuan

Saya merasa semakin terbuka pemahaman tentang makna Profil Pelajar Pancasila dan Nilai serta Peran Guru Penggerak yang dimana satu kesatuan yang utuh yang tidak bisa di pisahkan satu sama lain.  Karena untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila harus terpenuhuninya enam dimensi diantaranya Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan peran serta nilai dari guru penggerak.

·       Aplikasi Baru

Lewat aplikasi baru ini saya sendiri belajar untuk bisa mengembangkan potensi saya dan untuk mengetahui sampai mana batas pemahaman saya terhadap profil pelajar pancasila, untuk terwujudnya pembelajaran yang berpihak kepada murid, dan membikin tugas yang berbentuk audio visual, atau editing vidio. Disini saya belajar penuh dengan semangat untuk bisa memahami ketidakmampuan saya. 

 

·       Kolaborasi

Lewat forum diskusi saya banyak belajar dengan teman-teman calon guru penggerak yang lain dalam menentukan tugas tugas yang akan di upload di aplikasi LMS ini, saya merasa senang bisa berkolaborasi dengan tertib, tenang dan nyaman.

4.     Topi hitam menggambarkan kendala (cautions) yang saya hadapi selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, antara lain 

·       Pertama, kendala jaringan. Jaringan internet yang tidak stabil kadang membuat saya sering terlempar pada saat vicon. Terlebih pada saat ini yang cuacanya sudah memasuki musim hujan.

·       Kedua, kendala Upload pada LMS, dalam penguplodan tugas dalam LMS kadang lama proses uploadnya dan kadang menghilang sehingga harus berulang-ulang mengisi LMS. 

·       Ketiga, kendala dalam penguasaan aplikasi. Penguasaan aplikasi google drive, kinemaster, canva,  jambord masih rendah, sehingga harus banyak mempelajari tutorialnya dan belajar pada orang yang telah menguasainya.

5.     Topi hijau menggambarkan ide/gagasan (creativity) yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ketiga, diantaranya adalah 

·   Pertama, menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada murid. KHD mengelaborasikan Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sehingga terwujudnya insan pelajar Pancasila dan dengan di tunjang oleh guru yang dimana guru bagaikan tukang kebun yang hanya bisa merawat, memupuk dan mengarahkan murid menuju profil pelajar Pancasila.

·   Kedua, budi pekerti merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga, sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang pertama yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Buah dari keimanan tersebut di harapkan akan terwujudnya budi pekerti yang baik.

·   Ketiga, Profil Pelajar Pancasila pelajar Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini adalah: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.

6.     Topi biru menggambarkan kesimpulan (process) saya setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, yaitu

·       Evaluasi diri, maksudnya melakukan instrospeksi diri atas kelebihan dan kekurangan dengan cara meminta masukan dari teman sejawat, kepala sekolah atau pengawas sekolah terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan tindaklanjuti dengan terus belajar dan jangan malu untuk bertanya;

·       Upgade kebiasaan, maksudnya mengubah kebiasaan mengajar yang selama ini saya lakukan dengan cara menciptakan proses kegiatan pembelajaran yang berpihak kepada anak dan selalu dikenang, dan menggunakan berbagai metode pembelajaran diantaranya dengan slid video.

Evolusi pembelajaran, maksudnya melakukan perubahan secara bertahap terhadap pelaksanaan pembelajaran yang selama ini yaitu  dengan cara belajar sambil bermain, menumbuhkan profil pelajar pancasila, dan menggunakan aplikasi yang sudah dikuasai dalam kegiatan pembelajaran. 

JURNAL MINGGU KE 4

JURNAL REFLEKSI MINNGU KE 4

DI SUSUN OLEH

NAMA                              : SUPARMAN

INSTANSI                    : SD NEGERI CINANAS 03

KECAMATAN                 : BANTARKAWUNG

KABUPATEN                   : BREBES

CGP                                  : ANGKATAN 4

Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-4, dan mempelajari modul 1.2 tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Model refleksi yang saya gunakan adalah Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi) seperti pada gambar di bawah ini:

Dalam model ini terdapat berbagai warna topi yang dijadikan untuk berpikir. Setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir. Warna-Warna tersebut antara lain putih, merah, hitam, kuning, hijau, dan biru. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari setiap topi itu, akan saya paparkan di bawah ini.

1. Topi putih yaitu menggambarkan fakta (facts) dari rangkaian kegiatan dalam Pendidikan Guru Penggerak yang saya alami selama satu minggu.

·       Ruang Kolaborasi.

Dalam ruang kolaborasi ini saya berdiskusi lewat alam maya dengan anggota rekan CGP yang lain  untuk mendiskusikan dan menghasilkan kesimpulan dalam bentuk powerpoint atau poster, berdasarkan pertanyaan tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Setelah menyelesaikan tugas ruang kolaborasi bersama kelompok Anda, pada sesi pertemuan tatap maya ini Anda bersama kelompok akan mempresentasikan hasil kolaborasi Anda di depan kelompok lain dan fasilitator.

·       Refleksi Terbimbing.

Pada bagian ini Saya meninjau kembali perjalanan pencarian jati diri saya sebagai Guru Penggerak.  Dan mengingat-ingat kembali jawaban saya pada bagian Mulai Dari Diri, terutama pada bagian nilai dan peran saya.

·   Demonstrasi Konstektual.

Dalam demonstrasi konstektual ini saya membayangkan Ketika saya selesai mengikuti program guru penggerak selama 9 bulan disini saya belajar banyak tentang bagaimana bisa Menyusun visi saya di masa yang akan dating.

2. Topi merah menggambarkan perasaan (feelings) yang muncul selama kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, yaitu 

·       Pertama, Betah. Saya merasa akulah orang yang sangat beruntung bisa bergabung di program Calon Guru Penggerak disamping saya bisa mengetahui kelemahan saya dan bisa memahami tujuan dari Profil Pelajar Pancasila dengan di tunjang oleh Peran serta Nilai Guru Penggerak.

·       Kedua, kadang saya juga merasa takut, takut karena sampai saat ini saya merasa belum bisa menjadi sosok yang menjadi tauladan bagi murid, menjadi pemimpin pembelajaran dan bisa mewujudkan pembelajaran yang berpifhak kepada murid yang berpikir reflektif, inovatif,kolaboratif dan mandiri, namun demikian saya akan berusaha semampunya dengan mengikuti setiap program dari CGP Angkatan 4 ini dan di dampingi oleh Bapak Suwanto, S.Pd, M.Pd yang sangat sabar dan selalu mendukung kami dalam keterbatasan.

·       Ketiga, yaitu saya merasakan perasaan senang syukur pada kali ini saya sudah memasuki modul 1.2 yang artinya saya belajar mulai dari diri saya mengetahui kelemahan saya sekaligus merefleksikan saya sebagai guru penggerak yang harus bisa  menggerakan pelajar Pancasila.

3.     Topi kuning menggambarkan manfaat (benefits) yang saya peroleh setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kedua

·       Mengetahui Profil Pelajar Pancasila

Saya merasa semakin terbuka pemahaman tentang makna Profil Pelajar Pancasila dan Nilai serta Peran Guru Penggerak yang dimana satu kesatuan yang utuh yang tidak bisa di pisahkan satu sama lain.  Karena untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila harus terpenuhuninya enam dimensi diantaranya Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan peran serta nilai dari guru penggerak.

·       Mengetahui Nilai dan Peran Guru Penggerak.

Peran dari dari seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Disini saya belajar untuk bisa mengetahui, memahami, melaksanakan sekaligus untuk bisa mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, serta memimpin pengembangan sekolah.

 

 

 

 

4.     Topi hitam menggambarkan kendala (cautions) yang saya hadapi selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keempat, antara lain 

·       Pertama, kendala jaringan. Jaringan internet yang tidak stabil kadang membuat saya sering terlempar pada saat vicon. Saya hanya bisa berusaha. Terlebih pada saat ini yang cuacanya sudah memasuki musim hujan. Seperti kemarin seharusnya saya masuk vicon 14:30 saya baru bisa bergabung 15:30, karena cuaca di tambah mati listrik dan kilat.

·       Kedua, kendala Upload pada LMS, dalam penguplodan tugas dalam LMS kadang lama proses uploadnya dan kadang menghilang sehingga harus berulang-ulang mengisi LMS. 

·       Ketiga, kendala dalam jadwal vicon atau tatap muka dalam alam maya berbarengan dengan jadwal atau kegiatan sehari-hari.

5.     Topi hijau menggambarkan ide/gagasan (creativity) yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ketiga, diantaranya adalah 

·   Pertama, menguasai berbagai keterampilan. Mengintegrasikan teknologi dalam Pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan global dan mengikuti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan daya saing.

·   Kedua, Profil Pelajar Pancasila pelajar Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini adalah: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.

6.     Topi biru menggambarkan kesimpulan (process) saya setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keempat, yaitu

·       Evaluasi diri, maksudnya melakukan instrospeksi diri atas kekurangan dengan cara meminta masukan dari teman sejawat, kepala sekolah atau pengawas sekolah terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan tindak lanjuti dengan terus belajar dan jangan malu untuk bertanya;

·       Upgade kebiasaan, maksudnya mengubah kebiasaan mengajar yang selama ini saya lakukan dengan cara menciptakan proses kegiatan pembelajaran yang kolaboratif, inovatif, reflektif, mandiri dan menyenangkan.

·       Evolusi pembelajaran, maksudnya melakukan perubahan pembelajaran yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila dan di dukung dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak.


JURNAL MINGGU KE 5-6

JURNAL REFLEKSI MINNGU KE 6

DI SUSUN OLEH

NAMA                              : SUPARMAN

INSTANSI                    : SD NEGERI CINANAS 03

KECAMATAN                 : BANTARKAWUNG

KABUPATEN                   : BREBES

CGP                                  : ANGKATAN 4

Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-6, dan mempelajari modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Model refleksi yang saya gunakan adalah Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi) seperti pada gambar di bawah ini:

Dalam model ini terdapat berbagai warna topi yang dijadikan untuk berpikir. Setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir. Warna-Warna tersebut antara lain putih, merah, hitam, kuning, hijau, dan biru. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari setiap topi itu, akan saya paparkan di bawah ini.

1. Topi putih yaitu menggambarkan fakta (facts) dari rangkaian kegiatan dalam Pendidikan Guru Penggerak yang saya alami selama satu minggu.

·       Inkuiri Apresiatif.

Dalam kesempatan ini saya belajar tentang Inquiry Apresiatif yaitu suatau cara atau alternatif lain dalam mewujudkan perubahan yang bermakna. Dalam prakteknya, kecerdasan Emosional lebih ditekankan dengan tujuan memunculkan kecerdasan intelektual. Berbagai Apresiasi yang disuguhkan pada murid adalah upaya memunculkan rasa senang dalam diri mereka, antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang ada, dalam kondisi apapun

 

·       Pemetaan Kekuatan Visi

Pada bagian ini Saya memaparkan pemetaan kekuatan saya untuk menggapai visi dan misi sebagai guru  penggerak diantaranya ada dua komponen yang harus ada, yaitu factor internal seperti saya sendiri sebagai actor, Kepala Sekolah, Rekan Guru dan Murid. Dari factor eksternal diantaranya Komite Sekolah dan Wali Murid,

·   Ruang Kolaborasi.

Dalam ruang kolaborasi ini saya dan teman cgp yang lain berdiskusi kelompok yang sudah di bentuk oleh Bapak Fasilitator untuk mendiskusikan pemetaan kekuatan mengenai visi dan misi guru penggerak.

2. Topi merah menggambarkan perasaan (feelings) yang muncul selama kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, yaitu 

·       Pertama, Betah. Saya merasa sangat beruntung sudah sekian minggu kami masih bisa bergabung di program Calon Guru Penggerak disamping saya bisa mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada pada diri saya.

·       Kedua, kadang saya juga merasa takut, takut karena sampai saat ini saya merasa belum bisa menjadi sosok yang menjadi tauladan bagi murid, menjadi pemimpin pembelajaran dan bisa mewujudkan pembelajaran yang berpifhak kepada murid yang berpikir reflektif, inovatif,kolaboratif dan mandiri, namun demikian saya akan berusaha semampunya dengan mengikuti setiap program dari CGP Angkatan 4 ini dan di dampingi oleh Bapak Suwanto, S.Pd, M.Pd yang sangat sabar dan selalu mendukung kami dalam keterbatasan.

·       Ketiga, yaitu saya merasakan perasaan senang syukur pada kali ini saya sudah memasuki modul 1.3 yang artinya saya belajar mulai dari diri saya mengetahui kelemahan saya sekaligus merefleksikan saya sebagai guru penggerak yang harus bisa  menggerakan pelajar Pancasila.

3.     Topi kuning menggambarkan manfaat (benefits) yang saya peroleh setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kedua

·       Melihat kelemahan sebagai kekuatan.

Saya merasa semakin terbuka melihat kelemahan diri saya yang justru dengan bisa mengetahui kelemahan tersebut saya tergerak dan bergerak untuk merubahnya dan menjadikan kelemahan saya menjadi kekuatan, modal utama untuk merefleksikan diri agar bisa menjadi diri yang kreatif, inovatif memberikan pembelajaran yang menyenagkan murid , antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang ada, dalam kondisi apapun. Dan adanya perasaan senang, gembira, bebas merdeka dalam megikuti kegiatan pembelajaran, dengan sendirinya akan mampu memunculkan potensi diri mereka yang unik dan beragam tanpa disadari.

·       Mengetahui kekuatan diri

Dengan adanya mengetahui kekurangan atau kelemahan diri maka saya pun akan mengetahui kekuatan diri untuk bisa mewujudkan visi saya sebagai guru penggerak.

4.     Topi hitam menggambarkan kendala (cautions) yang saya hadapi selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keempat, antara lain 

·       Pertama, kendala jaringan. Jaringan internet yang tidak stabil kadang membuat saya sering terlempar pada saat vicon. Saya hanya bisa berusaha. Terlebih pada saat ini yang cuacanya sudah memasuki musim hujan.

·       Kedua, kendala Kesehatan. Setelah saya melaksanakan lokakarya 1 tepatnya pada hari sabtu tanggal 20 November 2021 alhamdulillah saya masih di sayang oleh Allah saya di beri amanat untuk bersabar atas apa yang terjadi pada diri saya. Saya sakit hampir satu minggu kondisi saya lemah, tapi saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fasilitator Bapak Suwanto, S.Pd. M.Pd yang telah memberikan support dan doanya sekaligus memahami kondisi saya. 

·       Ketiga, kendala dalam jadwal vicon atau tatap muka dalam alam maya berbarengan dengan jadwal atau kegiatan sehari-hari.

5.     Topi hijau menggambarkan ide/gagasan (creativity) yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keenam, diantaranya adalah 

·   Pertama,  Mandiri mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya.

·   Kedua, Kolaboratif, Seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah contoh: orang tua murid dan komunitas terkait dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, seorang Guru Penggerak akan bertemu banyak sekali pihak yang mampu mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan mampu merangkul semua pihak itu.

·   Ketiga Inovatif, seorang guru penggerak harus mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan atau ide yang di sesuaikan dengan kodrat zaman.

6.     Topi biru menggambarkan kesimpulan (process) saya setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keenam, yaitu

·       Evaluasi diri, maksudnya melakukan instrospeksi diri atas kekurangan dengan cara meminta masukan dari teman sejawat, kepala sekolah atau pengawas sekolah terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan tindak lanjuti dengan terus belajar dan jangan malu untuk bertanya;

·       Upgade kebiasaan, maksudnya mengubah kebiasaan mengajar yang selama ini saya lakukan dengan cara menciptakan proses kegiatan pembelajaran yang kolaboratif, inovatif, reflektif, mandiri dan menyenangkan.

·       Evolusi pembelajaran, maksudnya melakukan perubahan pembelajaran yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila dan di dukung dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak.


JURNAL MINGGU KE - 7

JURNAL REFLEKSI MINNGU KE 7

DI SUSUN OLEH

NAMA                              : SUPARMAN

INSTANSI                    : SD NEGERI CINANAS 03

KECAMATAN                 : BANTARKAWUNG

KABUPATEN                   : BREBES

CGP                                  : ANGKATAN 4

Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-7, dan mempelajari modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Model refleksi yang saya gunakan adalah Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi) seperti pada gambar di bawah ini:

Dalam model ini terdapat berbagai warna topi yang dijadikan untuk berpikir. Setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir. Warna-Warna tersebut antara lain putih, merah, hitam, kuning, hijau, dan biru. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari setiap topi itu, akan saya paparkan di bawah ini.

1. Topi putih yaitu menggambarkan fakta (facts) dari rangkaian kegiatan dalam Pendidikan Guru Penggerak yang saya alami selama satu minggu.

·       Tabel B-A-G-J-A

Dalam kesempatan ini saya belajar tentang Inquiry Apresiatif yaitu suatau cara atau alternatif lain dalam mewujudkan perubahan yang bermakna. Dalam prakteknya, kecerdasan Emosional lebih ditekankan dengan tujuan memunculkan kecerdasan intelektual. Berbagai Apresiasi yang disuguhkan pada murid adalah upaya memunculkan rasa senang dalam diri mereka, antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang ada, dalam kondisi apapun.

·       Ruang Elaborasi

Pada bagian ini Saya menyimak dan belajar banyak dengan instruktur untuk menentukan perubahan visi guru penggerak melalui tahapan bagja dan Inkuiri apresiatif.

·   Koneksi antar materi

Dalam koneksi antar materi ini kami mengusung visi guru penggerak dan menentukan pertanyaan dan menindaklanjuti agar menjadi perubahan.

2. Topi merah menggambarkan perasaan (feelings) yang muncul selama kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, yaitu 

·       Pertama, Betah. Saya merasa sangat beruntung sudah sekian minggu kami masih bisa bergabung di program Calon Guru Penggerak disamping saya bisa mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada pada diri saya.

·       Kedua, kadang saya juga merasa takut, takut karena sampai saat ini saya merasa belum bisa menjadi sosok yang menjadi tauladan bagi murid, menjadi pemimpin pembelajaran dan bisa mewujudkan pembelajaran yang berpifhak kepada murid yang berpikir reflektif, inovatif,kolaboratif dan mandiri, namun demikian saya akan berusaha semampunya dengan mengikuti setiap program dari CGP Angkatan 4 ini dan di dampingi oleh Bapak Suwanto, S.Pd, M.Pd yang sangat sabar dan selalu mendukung kami dalam keterbatasan.

·       Ketiga, yaitu saya merasakan perasaan senang syukur pada kali ini saya sudah memasuki modul 1.3 yang artinya saya belajar mulai dari diri saya mengetahui kelemahan saya sekaligus merefleksikan saya sebagai guru penggerak yang harus bisa  menggerakan pelajar Pancasila.

3.     Topi kuning menggambarkan manfaat (benefits) yang saya peroleh setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kedua

·       Melihat kelemahan sebagai kekuatan.

Saya merasa semakin terbuka melihat kelemahan diri saya yang justru dengan bisa mengetahui kelemahan tersebut saya tergerak dan bergerak untuk merubahnya dan menjadikan kelemahan saya menjadi kekuatan, modal utama untuk merefleksikan diri agar bisa menjadi diri yang kreatif, inovatif memberikan pembelajaran yang menyenagkan murid , antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang ada, dalam kondisi apapun. Dan adanya perasaan senang, gembira, bebas merdeka dalam megikuti kegiatan pembelajaran, dengan sendirinya akan mampu memunculkan potensi diri mereka yang unik dan beragam tanpa disadari.

·       Mengetahui kekuatan diri

Dengan adanya mengetahui kekurangan atau kelemahan diri maka saya pun akan mengetahui kekuatan diri untuk bisa mewujudkan visi saya sebagai guru penggerak.

4.     Topi hitam menggambarkan kendala (cautions) yang saya hadapi selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keempat, antara lain 

·       Pertama, kendala jaringan. Jaringan internet yang tidak stabil kadang membuat saya sering terlempar pada saat vicon. Saya hanya bisa berusaha. Terlebih pada saat ini yang cuacanya sudah memasuki musim hujan.

·       Kedua, kendala Kesehatan. Setelah saya melaksanakan lokakarya 1 tepatnya pada hari sabtu tanggal 20 November 2021 alhamdulillah saya masih di sayang oleh Allah saya di beri amanat untuk bersabar atas apa yang terjadi pada diri saya. Saya sakit hampir satu minggu kondisi saya lemah, tapi saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fasilitator Bapak Suwanto, S.Pd. M.Pd yang telah memberikan support dan doanya sekaligus memahami kondisi saya. 

·       Ketiga, kendala dalam jadwal vicon atau tatap muka dalam alam maya berbarengan dengan jadwal atau kegiatan sehari-hari.

5.     Topi hijau menggambarkan ide/gagasan (creativity) yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keenam, diantaranya adalah 

·   Pertama,  Mandiri mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya.

·   Kedua, Kolaboratif, Seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah contoh: orang tua murid dan komunitas terkait dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, seorang Guru Penggerak akan bertemu banyak sekali pihak yang mampu mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan mampu merangkul semua pihak itu.

·   Ketiga Inovatif, seorang guru penggerak harus mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan atau ide yang di sesuaikan dengan kodrat zaman.

6.     Topi biru menggambarkan kesimpulan (process) saya setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keenam, yaitu

·       Evaluasi diri, maksudnya melakukan instrospeksi diri atas kekurangan dengan cara meminta masukan dari teman sejawat, kepala sekolah atau pengawas sekolah terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan tindak lanjuti dengan terus belajar dan jangan malu untuk bertanya;

·       Upgade kebiasaan, maksudnya mengubah kebiasaan mengajar yang selama ini saya lakukan dengan cara menciptakan proses kegiatan pembelajaran yang kolaboratif, inovatif, reflektif, mandiri dan menyenangkan.

Evolusi pembelajaran, maksudnya melakukan perubahan pembelajaran yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila dan di dukung dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak. 

JURNAL MINGGU KE - 8

JURNAL REFLEKSI MINNGU KE 8

DI SUSUN OLEH

NAMA                              : SUPARMAN

INSTANSI                    : SD NEGERI CINANAS 03

KECAMATAN                 : BANTARKAWUNG

KABUPATEN                   : BREBES

CGP                                  : ANGKATAN 4

Setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak pada minggu ke-8, dan mempelajari modul 1.3 tentang Visi Guru Penggerak saya merefleksikan hasil dari kegiatan ini dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Model refleksi yang saya gunakan adalah Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi) seperti pada gambar di bawah ini:

Dalam model ini terdapat berbagai warna topi yang dijadikan untuk berpikir. Setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir. Warna-Warna tersebut antara lain putih, merah, hitam, kuning, hijau, dan biru. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari setiap topi itu, akan saya paparkan di bawah ini.

1. Topi putih yaitu menggambarkan fakta (facts) dari rangkaian kegiatan dalam Pendidikan Guru Penggerak yang saya alami selama satu minggu.

·       Mulai Dari Diri-Budaya Positif

Dalam kesempatan ini saya belajar tentang penerapan budaya positif. Budaya positif sangatlah penting untuk diterapkan di lingkungan sekolah, terlebih pada kodrat zaman sekarang yang masuk abad ke 21 di era digital. Dengan bertujuan agar murid lebih nyaman dan menyenagkan ketika belajar sehingga mereka dapat dengan mudah untuk bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

 

·       Eksplorasi konsep

Pada bagian ini Saya menyimak dan belajar banyak mengenai materi tentang Perubahan Paradigma -Stimulus Respon lawan Teori Kontrol, Arti Disiplin dan 3 Motivasi Perilaku Manusia,Keyakinan Kelas, Hukuman dan Penghargaan, Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia, ima (5) Posisi Kontrol , Segitiga Restitusi, dapat di jealskan secara sederhana sehingga tercerna dalam pemahaman saya yang serba terbatas ini sekaligus mempu saya jabarkan dalam bentuk manifestasi di kegiatan saya sehari-sehari.

·   Ruang Kolaborasi

Pada tahap ruang kolaborasi ini, saya berkolaborasi dengan CGP lain untuk membuat komunitas praktisi. Ruang kolaborasi ini akan terbagi menjadi 4 kerja kelompok  dan forum diskusi sinkronus bersama fasilitator. Disini saya belajar banyak dengan teman CGP yang lain mengenai penyelesaian permasalahan.

2. Topi merah menggambarkan perasaan (feelings) yang muncul selama kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kesatu, yaitu 

·       Pertama, Betah. Saya merasa sangat beruntung sudah sekian minggu kami masih bisa bergabung di program Calon Guru Penggerak disamping saya bisa mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada pada diri saya.

·       Kedua, kadang saya juga merasa takut, takut karena sampai saat ini saya merasa belum bisa menjadi sosok yang menjadi tauladan bagi murid, menjadi pemimpin pembelajaran, membudayakan budaya yang positif dan bisa mewujudkan pembelajaran yang berpifhak kepada murid yang berpikir reflektif, inovatif,kolaboratif dan mandiri, namun demikian saya akan berusaha semampunya dengan mengikuti setiap program dari CGP Angkatan 4 ini dan di dampingi oleh Bapak Suwanto, S.Pd, M.Pd yang sangat sabar dan selalu mendukung kami dalam keterbatasan.

·       Ketiga, yaitu saya merasakan perasaan senang syukur pada kali ini saya sudah memasuki modul 1.4 yang artinya saya belajar mulai dari diri saya mengetahui kelemahan saya sekaligus merefleksikan saya sebagai guru penggerak yang harus bisa  menggerakan komunitas praktisi.

3.     Topi kuning menggambarkan manfaat (benefits) yang saya peroleh setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu kedua

·       Karakter yang baik.

Saya merasa semakin kitab isa membudayakan budaya yang positif pada diri kita maka dengan sendirinya murid puna akan mengikuti kita, karena dalam program guru penggerak ini salah satunya kita harus bisa merubah diri sendiri dengan cara merefleksikan diri, menggerakan diri, menganalisis diri, sehingga murid pun akan mengikuti kita.

·       Bertanggung jawab.

Dengan adanya budaya positif yang saya terapkan saya berharap imbasnya akan di rasakan oleh murid saya bahkan teman sejawat atau lingkungan sekolah. Sehingga akan tercapai lingkungan yang kondusif yang bisa menumbuhkan karakter yang baik pula.

4.     Topi hitam menggambarkan kendala (cautions) yang saya hadapi selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keempat, antara lain 

·       Pertama, kendala jaringan. Jaringan internet yang tidak stabil kadang membuat saya sering terlempar pada saat vicon. Saya hanya bisa berusaha. Terlebih pada saat ini yang cuacanya sudah memasuki musim hujan.

·       Kedua, kendala Kesehatan. Salah satu kendala yang memang sangat saya kawatirkan di Kesehatan, kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi kedepan namun saya hanya bisa berusaha dengan menjaga Kesehatan saya agar selalu fit dalam semua kegiatan.

·       Ketiga, kendala dalam jadwal vicon atau tatap muka dalam alam maya berbarengan dengan jadwal atau kegiatan sehari-hari.

5.     Topi hijau menggambarkan ide/gagasan (creativity) yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keenam, diantaranya adalah 

·   Pertama,  Mandiri mampu senantiasa mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya.

·   Kedua, Kolaboratif, Seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah contoh: orang tua murid dan komunitas terkait dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, seorang Guru Penggerak akan bertemu banyak sekali pihak yang mampu mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan mampu merangkul semua pihak itu.

·   Ketiga Inovatif, seorang guru penggerak harus mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan atau ide yang di sesuaikan dengan kodrat zaman.

6.     Topi biru menggambarkan kesimpulan (process) saya setelah mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak pada minggu keenam, yaitu

·       Evaluasi diri, maksudnya melakukan instrospeksi diri atas kekurangan dengan cara meminta masukan dari teman sejawat, kepala sekolah atau pengawas sekolah terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan tindak lanjuti dengan terus belajar dan jangan malu untuk bertanya;

·       Upgade kebiasaan, maksudnya mengubah kebiasaan mengajar yang selama ini saya lakukan dengan cara menciptakan proses kegiatan pembelajaran yang kolaboratif, inovatif, reflektif, mandiri dan menyenangkan.

·       Evolusi pembelajaran, maksudnya melakukan perubahan pembelajaran yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila dan di dukung dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak.


DOKUMENTASI