Tiga golongan yang mampu meredam murka Allah

Terdapat tiga jenis manusia yang selalu mendapatkan pandangan rahmat dan kasih sayang dari Allah serta mampu meredamkan murka-Nya:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ إِنْ شَآءَ اللهُ مِنَ اْلآمِنِيْنَ 

Laa ilaha illallohu muhammadurosulullohi sollalohu alaihi wa sallama. kalimatu haqqin 'alaiha nahya wa 'alaiha namut , wa biha nub'asu insya'allohu minal aaminiina.

sekaligus kalimat tersebut adalah kunci syurga (Miftahul Jannah) dan yang tidak kalah penting sertakan niat "mempererat tali silaturahmi saling mengasihi dan  menyayangi di antara sesama saudara umat muslim karena Allah, tujuan untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyah" dan tentunya masih banyak contoh lain kegiatan Syiar di dalam maupun luar masjid yang dapat meredam murka Allah.


Kitab Mukhtarul Ahadits

295. PENYELAMAT DARI AZAB ALLAH


إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُوْلُ؛ إِنِّي لَأَهِمُّ بِأَهْلِ الْأَرْضِ عَذَابًا فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارٍ بُيُؤْتِي وَالْمُتَحَابِيْنَ فِيَّ، وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَذَابِي عَنْهُمْ

 رواه البيهقي عن أنس

Allah SWT berfirman: 

"Sesungguhnya Aku benar-benar akan menimpakan azab kepada penduduk bumi, tetapi apabila Aku memandang kepada orang-orang yang meramaikan rumah-rumah-Ku (masjid-masjid) dan orang-orang yang saling menyayangi demi karena Aku, serta orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur, maka Aku kesampingkan azab-Ku dari mereka

(Riwayat Baihaqi melalui Anas r.a.)