P5
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah bagian penting dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berikut adalah beberapa tema proyek P5 yang dapat diterapkan di SMP:
Deskripsi: Siswa melakukan proyek berbasis komunitas yang melibatkan kerja sama dalam menyelesaikan masalah di lingkungan sekitar, seperti membersihkan lingkungan, membuat taman sekolah, atau mengadakan bazar amal.
Tujuan: Mengembangkan sikap gotong royong, kerjasama, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Aktivitas: Siswa bekerja dalam kelompok untuk merencanakan dan melaksanakan proyek, serta membuat laporan dan presentasi hasil kegiatan.
Deskripsi: Siswa melakukan eksplorasi budaya lokal yang ada di sekitar mereka, seperti tarian tradisional, kuliner, kerajinan tangan, atau upacara adat, dan kemudian membuat dokumentasi atau menyelenggarakan pameran.
Tujuan: Mengembangkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia dan melatih kemampuan berpikir kritis dalam melestarikan budaya lokal.
Aktivitas: Siswa mengadakan wawancara dengan tokoh masyarakat, melakukan observasi, serta menyusun laporan atau membuat video dokumenter.
Deskripsi: Siswa mengembangkan proyek kewirausahaan berbasis sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar, seperti membuat produk dari bahan daur ulang atau membuka usaha kecil yang hasilnya disumbangkan untuk kegiatan sosial.
Tujuan: Mengembangkan jiwa wirausaha, kreativitas, dan kepedulian sosial.
Aktivitas: Siswa merancang produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat, mengelola usaha secara mandiri, dan menyusun laporan bisnis sederhana.
Deskripsi: Siswa merancang dan melaksanakan kampanye untuk mendorong pola hidup sehat di sekolah dan masyarakat, seperti kampanye anti-narkoba, program penghijauan, atau gerakan kebersihan lingkungan.
Tujuan: Mengembangkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan menjaga lingkungan.
Aktivitas: Siswa membuat materi kampanye, melakukan kegiatan penyuluhan, dan melakukan monitoring serta evaluasi dari hasil kampanye.
Deskripsi: Siswa melakukan proyek yang mempromosikan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap keragaman di sekolah, seperti mengadakan pekan budaya, seminar tentang keragaman agama dan budaya, atau membuat kampanye anti-diskriminasi.
Tujuan: Mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai, dan menumbuhkan rasa persatuan dalam keberagaman.
Aktivitas: Siswa bekerja sama dalam merancang dan melaksanakan kegiatan, serta melakukan refleksi tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Deskripsi: Siswa menyusun dan menjalankan proyek literasi digital yang menekankan pada etika dan penggunaan internet yang sehat, seperti kampanye anti-cyberbullying, pelatihan tentang keamanan internet, atau pembuatan konten positif di media sosial.
Tujuan: Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya literasi digital dan etika dalam penggunaan teknologi.
Aktivitas: Siswa membuat materi edukasi, menyelenggarakan seminar atau workshop, serta memproduksi konten edukatif yang disebarkan secara online.
Deskripsi: Siswa menciptakan solusi teknologi sederhana yang dapat membantu menyelesaikan masalah di masyarakat, seperti alat penghemat energi, aplikasi sederhana untuk kegiatan sosial, atau inovasi dalam bidang pertanian dan perikanan.
Tujuan: Mengembangkan kemampuan inovatif, pemecahan masalah, dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.
Aktivitas: Siswa melakukan riset kecil-kecilan, merancang prototipe, dan menguji solusi yang mereka ciptakan, kemudian mempresentasikan hasilnya di depan teman-teman atau masyarakat.
Deskripsi: Siswa melakukan proyek penelitian atau pembuatan film pendek tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia, misalnya dengan mengunjungi situs bersejarah, mewawancarai veteran, atau mengumpulkan cerita rakyat yang terkait dengan perjuangan kemerdekaan.
Tujuan: Meningkatkan pengetahuan sejarah, nasionalisme, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Aktivitas: Siswa melakukan dokumentasi, menulis artikel sejarah, atau memproduksi video yang kemudian dibagikan di lingkungan sekolah atau komunitas.
Proyek-proyek ini dapat disesuaikan dengan konteks sekolah dan kebutuhan siswa, serta diintegrasikan dengan mata pelajaran lain untuk memberikan pengalaman belajar yang holistik dan bermakna.