Asesmen adalah bagian penting dari proses pembelajaran yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, terutama untuk mata pelajaran IPS di SMP, terdapat dua jenis asesmen utama: asesmen formatif dan asesmen sumatif. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai keduanya:
Pengertian: Asesmen formatif adalah jenis asesmen yang dilakukan secara terus-menerus selama proses pembelajaran berlangsung. Tujuan utamanya adalah untuk memantau perkembangan siswa dan memberikan umpan balik yang dapat membantu mereka memperbaiki pemahaman dan keterampilan sebelum penilaian akhir dilakukan.
Ciri-ciri:
Berlangsung secara terus-menerus: Asesmen ini dilakukan sepanjang proses pembelajaran, baik melalui tugas harian, kuis, diskusi kelas, proyek kecil, maupun observasi guru.
Memberikan umpan balik: Guru memberikan umpan balik segera setelah asesmen dilakukan, sehingga siswa dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka.
Mendorong pembelajaran aktif: Siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar, karena mereka diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka sebelum penilaian akhir.
Tidak selalu diberi nilai: Asesmen formatif lebih berfokus pada perkembangan belajar siswa daripada pemberian nilai.
Contoh dalam IPS:
Kuis singkat tentang materi yang baru dipelajari, misalnya tentang dinamika kependudukan atau perubahan sosial.
Diskusi kelas mengenai topik-topik tertentu, seperti globalisasi dan dampaknya terhadap Indonesia.
Proyek kelompok kecil di mana siswa menganalisis contoh kasus pembangunan berkelanjutan di daerah mereka.
Penilaian diri dan penilaian teman sebaya, di mana siswa merefleksikan pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
Pengertian: Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan di akhir periode pembelajaran tertentu (misalnya, akhir semester atau akhir unit) untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Ciri-ciri:
Dilakukan di akhir periode pembelajaran: Asesmen sumatif biasanya dilakukan setelah sejumlah besar materi telah diajarkan, misalnya ujian akhir semester.
Bertujuan untuk evaluasi akhir: Tujuan utama dari asesmen ini adalah untuk menilai pencapaian belajar siswa dan memberikan nilai akhir yang mencerminkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Berdampak pada penilaian akhir siswa: Hasil dari asesmen sumatif sering kali berkontribusi besar terhadap nilai akhir siswa dalam suatu mata pelajaran.
Mencakup berbagai jenis penilaian: Asesmen sumatif dapat berupa ujian tertulis, proyek akhir, presentasi, atau laporan penelitian.
Contoh dalam IPS:
Ujian akhir semester yang mencakup soal pilihan ganda, esai, dan studi kasus tentang materi yang telah dipelajari selama satu semester.
Proyek akhir di mana siswa diminta untuk melakukan penelitian kecil tentang perubahan sosial atau dinamika kependudukan di lingkungan mereka, dan kemudian menyusun laporan tertulis.
Presentasi kelompok tentang analisis kasus globalisasi dan dampaknya terhadap Indonesia.
Portofolio yang mencakup kumpulan tugas-tugas dan proyek yang telah diselesaikan siswa selama semester tersebut.
Tujuan: Asesmen formatif bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan proses belajar, sedangkan asesmen sumatif bertujuan untuk mengevaluasi hasil akhir belajar.
Waktu Pelaksanaan: Asesmen formatif dilakukan secara berkala selama pembelajaran, sedangkan asesmen sumatif dilakukan di akhir periode pembelajaran.
Umpan Balik: Umpan balik dalam asesmen formatif diberikan segera dan bertujuan untuk perbaikan, sementara asesmen sumatif lebih menekankan pada penilaian pencapaian akhir.
Asesmen formatif bisa digunakan oleh guru IPS untuk memastikan siswa memahami konsep-konsep yang sedang dipelajari, seperti perubahan sosial atau pembangunan berkelanjutan.
Asesmen sumatif bisa diterapkan dalam bentuk ujian akhir yang mencakup seluruh topik yang dipelajari selama semester, mengukur kemampuan siswa untuk menganalisis dan menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang lebih luas.
Dengan menggunakan kedua jenis asesmen ini, guru dapat memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan efektif dan siswa benar-benar menguasai materi yang diajarkan.