Buku "Be Yourself and Let It Shine"
Sinopsis:
Pernahkah terpikir untuk menciptakan suatu karakter yang berbeda untuk kau ungkapan? Kamu adalah kamu. Kumu unik dengan caramu. Lalu keunikanmu menjadikan suatu trend yang tidak diduga. Tidak perlu menjadi orang lain untuk mengekspresikan sesuatu. Cukup gali dan ekspos kemampuan yang selama ini tersembunyi.
"Be Your Self and Late it Shine." Kumpulan artikel menarik dengan tips dan trik di dalamnya, bisa menjadi referensi cemerlang untuk menemukan tren dan identitas unikmu. So, what are you waiting for? Biarkan dirimu bersinar dengan usaha yang maksimal.
Penulis:
Peserta KMO Batch 50
Penerbit:
KMO Publishing
Link Pembelian Buku: -
Tulisan Ilmiah? Why Not?
oleh: Dwi Ridho Aulianto
Kapan terakhir kali Anda membaca? Mungkin beberapa menit lalu, saat Anda membaca pesan dari Whatsapp, Instagram, atau lainnya. Sekarang jika pertanyaan diubah, kapan terakhir Anda menulis artikel di jurnal ilmiah? Jika Anda perlu waktu untuk mengingatnya, berarti sudah agak lama Anda tidak menulisnya. Menulis artikel pada jurnal ilmiah terkadang menjadi hambatan bagi sebagian orang. Padahal, pemanfaatan teknologi yang optimal dapat memberikan kemudahan bagi Anda untuk mencari ide, mencari referensi, mengumpulkan data, mengolah, dan menganalisis data. Setiap tahapan penelitian bisa dimaksimalkan melalui teknologi.
Menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain merupakan hal yang diharapkan setiap orang. Salah satu caranya dengan berbagi informasi, pengetahuan, pengalaman yang dimiliki kepada orang lain melalui tulisan, termasuk artikel ilmiah. Pilihan yang jarang orang pilih, menulis artikel ilmiah mengapa tidak? Jurnal ilmiah merupakan media publikasi juga seperti halnya buku, novel, prosiding, majalah, atau media terbitan lainnya. Masalah umum yang muncul ketika Anda akan menulis artikel ilmiah antara lain bahasan apa yang akan ditulis, ke mana artikel dikirimkan, bagaimana cara mengirim naskah ke jurnal ilmiah, dan apa manfaat menulis artikel ilmiah.
“Menulis itu sulit!”
Sebuah ungkapan yang sering kita dengar. Biasanya ungkapan itu diutarakan oleh orang yang belum pernah mencoba atau dari orang yang belum menemukan ide, bahasan, dan bingung dengan apa yang akan ditulis. Sudahkah Anda mencoba menulis? Mencoba menulis terus-menerus akan membuat kita terbiasa menulis. Menulis itu mudah karena menulis itu bisa dari pengetahuan yang dimiliki. Latar belakang pendidikan seseorang bisa menjadi modal utama dalam menulis. Cobalah menulis dari pengetahuan yang dimiliki. Menulis itu mudah karena menulis bisa dari pengalaman atau kejadian yang dialami. Menulis itu mudah karena bisa dari kegelisahan hati. Keresahan mengenai pekerjaan, lingkungan, ataupun masalah lainnya dapat digali lebih dalam menjadi sebuah tulisan. Pengetahuan, pengalaman, keresahan hati yang dimiliki seseorang didukung dengan data hasil kajian atau riset, serta dilengkapi dengan teori atau referensi, maka akan menjadi sebuah tulisan ilmiah yang baik.
Jika belum berani menulis sendiri, kita bisa mulai belajar dengan ikut membantu orang lain menulis. Menulis artikel ilmiah bisa dilakukan sendiri atau berkolaborasi dengan orang lain. Menulis akan terasa mudah apabila dilakukan oleh dua orang atau lebih. Tiap penulis memberikan kontribusi sesuai keahlian dan tugas yang disepakati bersama. Melalui kolaborasi kita dapat menuliskan sebuah fenomena dari berbagai perspektif dengan mengacu pada pokok pikiran yang telah ditetapkan sebelumnya. Belajar menulis melalui kolaborasi akan memberikan pengalaman bagaimana cara orang lain menuangkan hasil kajiannya dalam bentuk tulisan yang kemudian dapat kita tiru dan coba. Berkolaborasi dengan orang lintas bidang studi juga dapat memberikan pengalaman dan nuansa baru bagi kita dalam berbagai keilmuan.
Pertanyaan yang muncul berikutnya, "Ke mana naskah kita akan di submit?"
Mengirim naskah atau sering disebut submit naskah dilakukan dari penulis ke tim editor jurnal ilmiah. Langkah awal yang disiapkan, pastikan dahulu apakah kita sudah mempunyai target atau tujuan ke mana naskah akan dikirim. Jika belum ada, Anda bisa cari jurnal yang dituju melalui database pengindeksan jurnal nasional atau internasional, disesuaikan dengan kebutuhan. Database jurnal di Indonesia yang bisa digunakan untuk mencari jurnal ilmiah antara lain GARUDA (Garba Rujukan Digital) yang dapat diakses melalui laman http://garuda.kemdikbud.go.id, SINTA (Science and Technology Index) yang dapat diakses melalui http://sinta.kemdikbud.go.id, atau bisa juga melalui laman resmi ISSN BRIN yaitu http://issn.issn.go.id. Sedangkan, salah satu database jurnal internasional seperti SCOPUS dapat diakses melalui http://scopus.com atau bisa juga melalui Scimago Journal & Country Rank pada tautan http://scimagojr.com, DOAJ pada alamat http://doaj.com atau pada database jurnal internasional lainnya. Jurnal apa yang akhirnya dipilih biasanya disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Apakah akan menerbitkan artikel di jurnal nasional, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional, atau bahkan jurnal internasional bereputasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika submit naskah, antara lain:
Pastikan jurnal yang dipilih sesuai dengan fokus dan ruang lingkup tulisan. Jangan sampai tema tulisan berbeda dengan ruang lingkup jurnal karena dapat dipastikan naskah kita akan ditolak walaupun belum melalui proses review.
Pelajari petunjuk penulisan pada jurnal dapat membantu kita memperoleh informasi mengenai seluk beluk jurnal yang dituju.
Patuhi gaya dan format penulisan jurnal, serta sesuaikan tulisan kita dengan template yang disediakan karena itu adalah ciri khas jurnal. Penyesuaian mulai dari sistematika penulisan, jenis huruf, ukuran huruf, penggunaan tabel, keterangan gambar, cara pengutipan sampai jenis penulisan daftar pustaka. Ketentuan penggunaan sumber referensi harus dipatuhi misal sebuah jurnal mensyaratkan 80% rujukan berasal dari sumber primer dan 20% dari sumber sekunder. Itu adalah ketentuan minimal yang harus dipenuhi, dan akan lebih baik jika semua sumber tulisan dari sumber primer.
Sebelum di submit, pastikan artikel yang ditulis tidak mengandung unsur plagiat. Semua kutipan telah disertakan sumbernya dan tertulis dalam daftar pustaka. Pengecekan plagiat bisa dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi, seperti Turnitin, iThenticate, Plagiarisma, dan sejenisnya. Upaya menghindari plagiat bisa dengan menuliskan seluruh sumber referensi dalam daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka bisa dibantu dengan penggunaan aplikasi Reference Manager seperti Mendeley, Zotero, Endnote, atau lainnya.
Jika similarity artikel telah diperiksa, semua kutipan dan daftar pustaka sudah lengkap, maka artikel siap untuk di submit.
Tiap jurnal ilmiah mempunyai kebijakan penerbitan jurnal masing-masing. Kita harus tahu dengan pasti bagaimana kebijakan penerbitan jurnal yang menjadi target tujuan kita. Bisnis proses pengelolaan jurnal dari proses submit, review, editing, sampai terbit dapat dilakukan secara manual, melalui email, atau bahkan menggunakan sistem atau aplikasi khusus penerbitan jurnal ilmiah misalnya OJS (Open Journal System). Informasi pengelolaan jurnal akan membantu kita untuk mengetahui bagaimana cara mengirimkan naskah ke dewan editor jurnal. Selain itu, proses komunikasi antara penulis dengan dewan editor selama proses penerbitan perlu dibangun, agar naskah yang sedang diproses tetap terpantau dan tidak menggantung atau berakhir dengan tidak jelas. Nasib akhir sebuah naskah yang di submit ke jurnal ilmiah adalah dinyatakan diterbitkan atau ditolak, sehingga keputusan itu harus kita peroleh dalam proses penerbitan.
“Jika sudah menerbitkan artikel jurnal ilmiah, apa saja manfaat publikasi artikel ilmiah bagi pribadi dan orang lain?”
Itulah ungkapan berikutnya yang sering ditanyakan. Secara tidak langsung, menerbitkan artikel ilmiah berarti berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai amanat pembukaan Undang-undang Dasar. Jurnal ilmiah selain sebagai media publikasi, juga merupakan media promosi yang efektif untuk mengenalkan diri kita dan mengenalkan organisasi tempat kita bekerja. Substansi tulisan dapat memperlihatkan kompetensi diri serta menunjukkan eksistensi diri atau kelompok kita terhadap perkembangan bidang ilmu yang kita geluti. Tulisan sesederhana apa pun akan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Tulisan kita bisa bermanfaat bagi pekerjaan, riset, kajian atau tambahan wawasan untuk orang lain. Kapan dan siapa yang akan memanfaatkan biarlah waktu yang menjawab.
Di kalangan akademisi, pengukuran seberapa manfaat artikel yang telah ditulis biasanya dilihat melalui banyaknya angka sitasi. Tulisan yang dikutip oleh orang lain menandakan data, fakta, atau informasi yang dituangkan dalam tulisan bermanfaat. Semakin banyak angka sitasi berarti semakin banyak orang yang memanfaatkan tulisan kita.
Di dunia kerja terutama pemerintahan, menulis artikel ilmiah dapat memperoleh angka kredit. Poin yang biasa diperlukan oleh PNS dengan jabatan fungsional tertentu. Semakin banyak menulis artikel ilmiah semakin banyak poin yang diperoleh. Hal ini berguna untuk memenuhi persyaratan angka kredit untuk dibutuhkan dalam kenaikan jenjang jabatan.
Manfaat lain dari menulis artikel ilmiah, yaitu bisa menghasilkan uang. Tidak sedikit jurnal ilmiah memberikan insentif bagi naskah yang diterima pada jurnalnya. Hal ini dilakukan untuk menarik para penulis mengirimkan karyanya, sekaligus menjadi ajang promosi jurnal. Besar insentif beragam biasanya sekitar Rp100.000 s/d Rp200.000 per halaman. Nominal yang cukup memuaskan sebagai ganti tenaga dan pikiran selama menulis. Selanjutnya, manfaat yang tak ternilai dari menulis dan menerbitkan artikel ilmiah adalah melalui menulis artikel dapat memberikan kepuasan diri. Terbitnya artikel pada jurnal ilmiah membuat perasaan bahagia. Tulisan yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah artinya artikel sudah kaidah ilmiah dan layak untuk dibaca.
Terpaan tren sosial media masa kini begitu dahsyat yang berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat. Di tengah badai tren itu setiap orang berhak memilih dan menentukan apakah akan latah mengikuti tren ataukah tidak. Melakukan hal yang berbeda dari kebanyakan orang merupakan sikap berani dan menghargai prinsip diri. Tak perlu risau dengan umpatan dan perkataan orang lain tentang diri kita. Lakukan apa pun sebaik mungkin karena tak ada balasan kebaikan selain kebaikan pula. Mari buktikan diri dengan melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain. Bersama kita bisa menciptakan tren yang positif. Menulis karya ilmiah? Mengapa tidak? Jangan ditunda lagi, lakukan sekarang dan detik ini juga. Yuk, mari kita menulis.
*****