Capaian
"Mulai dari hal terkecil dan lakukan yang terbaik,
karena semua hal yang besar berawal dari hal yang kecil"
"Mulai dari hal terkecil dan lakukan yang terbaik,
karena semua hal yang besar berawal dari hal yang kecil"
Meraih Mimpi Bersama Saintek
oleh: Dwi Ridho Aulianto
Mimpi Masa Kecil
Sebuah impian kadang berasal dari angan-angan yang belum terpikir bagaimana cara untuk mewujudkannya. Salah satu impian saya waktu kecil adalah bisa bersekolah setinggi mungkin, dan menjadi abdi negara yang bekerja untuk melayani masyarakat. Proses usaha, kerja keras dan do’a tidak akan mengingkari hasil yang didapat. Satu per satu impian saya bisa terwujud, lulus sarjana S1 pada tahun 2012 dan pada tahun 2014 saya bisa menjadi abdi negara atau PNS di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berlokasi di Jakarta. Saya ditempatkan pada unit kerja Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI pada sub bagian layanan ISSN LIPI, dengan pekerjaan rutin melakukan verifikasi dan pemberian nomor ISSN untuk terbitan berkala. Unit layanan ISSN mengharuskan saya untuk berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dengan para pendaftar ISSN. Pengalaman dan proses belajar terjadi selama bekerja di unit layanan ISSN, bagaimana cara berkomunikasi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan para pelanggan. Dinamika yang terjadi selama bekerja di unit layanan ISSN baik itu masalah, pertanyaan, konsultasi, ataupun hal terkait layanan menambah pengalaman dan wawasan bagi saya, proses pembelajaran terjadi saat itu juga alias “learning by doing”.
Melangkah Setapak Demi Setapak Mewujudkan Mimpi
Empat tahun bekerja di LIPI dengan rutinitas yang ada, terlintas dalam pikiran untuk dapat melanjutkan studi S2. Budaya kerja di LIPI, setiap pegawai diharapkan bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dengan syarat telah berstatus 2 tahun PNS. Lama waktu kerja sebagai syarat dasar telah saya lalui secara otomatis. Rasa ingin melanjutkan studi semakin menggebu ketika teman satu angkatan sudah banyak yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi baik S2 ataupun S3. Beberapa informasi tentang beasiswa saya cari melalui internet dengan mempelajari segala persyaratan dan panduan beasiswa untuk mempermudah saya dalam mempersiapkan diri mendaftar beasiswa. Persiapan saya lakukan dengan belajar bahasa inggris melalui youtube untuk mempelajari tips dan trik mengerjakan toefl selama beberapa minggu. Akhirnya saya mendaftarkan diri untuk melakukan tes toefl ITP di daerah pasar minggu jakarta, alhamdulillah nilainya di atas 450 cukup sebagai syarat minimal mendaftar beasiswa. Kemudian, persiapan selanjutnya adalah belajar untuk mempersiapkan diri mengikuti tes TPA Bappenas. Suatu pengalaman baru bagi saya karena baru pertama kali mengikuti tes seperti ini. Beberapa aplikasi smartphone dan buku ajaib saya pelajari untuk memahami model tes potensi akademik. Dua minggu setelah tes, akhirnya nilai TPA Bappenas keluar dan alhamdulillah nilainya 599.3 sehingga cukup sebagai syarat berkas beasiswa.
Peluang itu bernama SAINTEK
Beasiswa Saintek 2018 merupakan program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk PNS yang berada di lingkungan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada dibawah koordinasi Kemenristekdikti. LIPI merupakan salah satu diantara LPNK tersebut. Beasiswa saintek diutamakan untuk PNS yang telah memiliki jabatan fungsional tertentu. Proses seleksi dilakukan melalui seleksi administrasi dan proposal, terdapat 11 persyaratan administrasi yang ditentukan yaitu: copy SK PNS, copy SK pangkat terakhir, copy ijazah legalisir, surat pengusul dari lembaga, copy transkrip nilai, copy sertifikat ielts atau toefl, form aplikasi beasiswa, surat keterangan sehat, copy KTP dan bukti kelulusan tes perguruan tinggi. Batas akhir pengumpulan tanda kelulusan masuk perguruan tinggi adalah tanggal 22 juni 2018.
Keputusan untuk Menentukan Pilihan
Pengiriman berkas persyaratan administrasi dilakukan secara kolektif melalui institusi, baik berupa elektronik melalui email ataupun bentuk fisik dokumen. Setelah beberapa minggu akhirnya keluar pengumuman administrasi calon mahasiswa penerima beasiswa dan nama saya adalah salah satu diantara sekian banyak orang yang lolos tahap administrasi dan tahap berikutnya adalah melengkapi bukti kelulusan dari perguruan tinggi. Persyaratan yang belum bisa saya penuhi saat itu karena saya belum ikut seleksi masuk perguruan tinggi. Berdasarkan pencarian data pendaftaran universitas, beberapa universitas telah melakukan pembukaan pendaftaran mahasiswa baru namun ketika saya melihat tanggal pengumuman akhir ternyata semua melebihi batas waktu yang diperlukan misalnya Universitas Padjadjaran tanggal 29 Juni 2018, Universitas Indonesia tanggal 7 Juli 2018, dan Universitas Diponegoro tanggal 17 Juli 2018. Keterbatasan waktu yang ada mengharuskan saya untuk berfikir cepat dalam menentukan universitas yang dituju, akhirnya saya memilih Universitas Padjadjaran dengan asumsi waktu pendaftaran paling cepat, pengumuman tanggal 29 juni 2018 yang bertepatan dengan tanggal batas akhir pengumpula berkas beasiswa selain itu ada bidang keilmuan yang ingin saya pelajari yaitu ilmu informasi dan perpustakaan yang ada di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Diterima dan Lulus Beasiswa
Tiba saatnya proses pendaftaran masuk perguruan tinggi, saya daftar secara online dengan mengisi form pendaftaran dan melengkapi berkas persyaratan. Rangkaian tes yang harus dilalui adalah tes toefl, tes TPA dan wawancara. Persyaratan tes tersebut ternyata bisa dilalui jika kita mempunyai bukti atau sertifikat nilai tes toefl dan tes TPA, dan kebetulan saya telah memiliki bukti tes tersebut sehingga saya cukup melakukan konversi nilai saja tanpa harus melakukan tes lagi. Hasil konversi nilai toefl dan TPA saya dinyatakan memenuhi syarat administrasi di Universitas Padjadjaran, sehingga saya langsung ke tahap wawancara. Kamis tanggal 30 mei 2018, saya ke jatinangor untuk melakukan tes wawancara, dengan menyiapkan draft proposal tesis dan mental sebagai modal utama. Beberapa hal yang ditanyakan penguji adalah teori-teori tentang metode penelitian, motivasi melanjutkan studi, apa yang akan dikaji saat tesis, bagaimana bisa sampai mendaftar ke Unpad, dan dari mana sumber pendanaan selama masa perkuliahan. Alhamdulillah semua bisa dilalui walau ada beberapa jawaban yang kurang meyakinkan namun semua berjalan lancar. Akhirnya saat hari pengumuman saya dinyatakan diterima sebagai calon mahasiswa Universitas Padjadjaran. Segera setelah pengumuman, saya langsung mengirimkan SK (Surat Keputusan) Universitas Padjadjaran tentang Pengumuman Hasil Seleksi Mahasiswa Baru 2018 ke Panitia penyelenggara Beasiswa Saintek Kemenristekdikti. Singkat cerita, akhirnya saya dinyatakan lulus sebagai penerima Beasiswa Saintek 2018 Kemenristekdikti.
Manfaatkan Waktu Sebaik Mungkin
Menyandang status sebagai mahasiswa baru, banyak sekali hal baru yang harus saya lalui karena proses belajar mengajar di perkuliahan S2 ternyata membutuhkan tenaga dan pikiran yang ekstra, sangat jauh berbeda dengan dunia kerja terutama PNS yang jenis pekerjaanya sedikit namun volume pekerjaan akan selalu ada setiap harinya. Banyaknya serangkaian tugas yang diberikan oleh para dosen disetiap minggunya, dan hampir seluruh mata kuliah ada tugas yang harus diselesaikan dalam setiap minggunya. Perkuliahan yang hanya berlangsung selama dua hari dalam sepekan ternyata tidak membuat saya banyak waktu untuk bersantai namun sisa waktu yang ada digunakan untuk menyelesaikan tugas perkuliahan. Hikmah dari proses belajar ini adalah saya akhirnya bisa menghargai waktu dengan baik, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Memanfaatkan waktu sebentar apapun untuk aktivitas yang positif adalah dampak yang sekarang saya rasakan. Harapan saya dengan lanjut studi di Universitas Padjadjaran dengan biaya dari Beasiswa Saintek 2018 adalah bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu, proses pembelajaran dan penelitian berjalan lancar dan karya yang saya nanti tulis baik itu berupa artikel book chapter, artikel jurnal ataupun tesis semoga bisa bermanfaat bagi institusi dan masyarakat pada umumnya. Sedikit cerita ini semoga bisa diambil hikmah bagi para pembaca terutama arsiparis atau pustakawan atau fungsional lainnya yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan, agar bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga jika ada peluang dan kesempatan bisa langsung mencobanya karena setiap usaha dan perjuangan yang kita lakukan pasti akan membuahkan hasil jadi jangan pernah takut untuk mencoba.
ditulis di Jatinangor, 07 Desember 2018
dwi ridho aulianto