Dalam era globalisasi dan kondisi ekonomi yang dinamis, keterlibatan masyarakat dalam pembangunan ekonomi mutlak dibutuhkan. Salah satunya ditunjukkan melalui keuangan inklusif, dimana masyarakat memiliki akses dalam memanfaatkan berbagai layanan keuangan formal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
Pertumbuhan ekonomi juga perlu ditopang oleh masyarakat yang well literate (melek keuangan) sehingga mereka lebih mudah memahami dan mengerti seluk beluk sektor jasa keuangan. Dengan demikian, produk dan layanan jasa keuangan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan serta dapat melindungi diri dari potensi kerugian akibat kejahatan di sektor keuangan.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2024 dilakukan untuk memperoleh angka prevalensi tingkat literasi masyarakat di Indonesia. Data yang dikumpulkan dalam SNLIK 2024 merupakan data umum untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keyakinan, keterampilan, sikap, dan perilaku keuangan serta penggunaan layanan produk dan jasa keuangan. Pendataan SNLIK 2024 dikumpulkan melalui metode CAPI dengan menggunakan aplikasi FASIH Mobile.
Survei ini memiliki beberapa tujuan yaitu :
Mengetahui indeks literasi dan inklusi keuangan serta literasi keuangan digital masyarakat Indonesia terkini.
Sebagai alat ukur terhadap efektivitas program edukasi dan literasi keuangan yang terarah dan terukur.
Sebagai bahan masukan bagi OJK dan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam rangka menyusun kebijakan yang efektif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara lebih luas
Memberikan masukan kepada Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam menyusun strategi pemenuhan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen