Tugas utama Bimbingan dan Konseling berpusat pada upaya memfasilitasi perkembangan individu agar mencapai kemandirian dan keberfungsian yang optimal. Secara garis besar, tugas BK dapat dirinci sebagai berikut:
Memfasilitasi Perkembangan Siswa: Ini adalah tugas inti BK. Konselor bertugas membantu siswa mengembangkan seluruh potensi dirinya, baik akademik, pribadi, sosial, maupun karier, secara holistik dan seimbang. Ini berarti membantu siswa mengenali bakat, minat, serta mengoptimalkan kekuatan yang dimilikinya (Prayitno & Erman Amti, 2013, hlm. 104-106).
Membantu Siswa Memahami Diri dan Lingkungan: Konselor bertugas menyediakan informasi dan kesempatan bagi siswa untuk memahami karakteristik diri mereka (misalnya, gaya belajar, kepribadian, nilai-nilai) serta lingkungan tempat mereka berada (sekolah, keluarga, masyarakat, dunia kerja). Pemahaman ini menjadi dasar bagi siswa untuk membuat keputusan yang tepat.
Membantu Siswa Mengatasi Masalah: Ketika siswa menghadapi kesulitan atau hambatan dalam kehidupannya (misalnya, masalah belajar, konflik sosial, kecemasan), konselor bertugas memberikan bantuan profesional melalui konseling. Tugas ini mencakup membantu siswa mengidentifikasi akar masalah, mengeksplorasi pilihan solusi, dan mengembangkan strategi coping yang adaptif.
Mengarahkan Siswa dalam Membuat Keputusan: Baik itu keputusan terkait jurusan, pilihan studi lanjut, atau rencana karier, konselor bertugas membimbing siswa agar mampu membuat keputusan yang rasional dan bertanggung jawab, mempertimbangkan berbagai faktor dan konsekuensi.
Memfasilitasi Adaptasi dan Penyesuaian Diri: Lingkungan terus berubah, dan siswa perlu mampu beradaptasi. Tugas konselor adalah membantu siswa menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan baru, seperti transisi dari jenjang pendidikan sebelumnya ke jenjang berikutnya, atau adaptasi dengan perubahan sosial.
Memfasilitasi Pencegahan Masalah: Konselor juga bertugas melakukan upaya preventif, yaitu memberikan informasi dan bimbingan yang dapat mencegah timbulnya masalah pada siswa di kemudian hari. Contohnya adalah bimbingan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba, bullying, atau pentingnya kesehatan mental.
Fungsi BK merujuk pada peran atau kegunaan layanan BK itu sendiri dalam mencapai tujuan-tujuannya. Fungsi-fungsi ini bersifat dinamis dan saling terkait, disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dilayani. Menurut Sukardi (2000) dan pandangan umum dalam literatur BK, terdapat beberapa fungsi utama BK:
Fungsi Pemahaman (Understanding Function):
Pemahaman Diri: Membantu siswa untuk memahami potensi, minat, bakat, kelemahan, serta karakteristik pribadinya.
Pemahaman Lingkungan: Membantu siswa untuk memahami lingkungan sekitar, baik lingkungan pendidikan, sosial, maupun dunia kerja yang relevan dengan perkembangan mereka.
Pemahaman Masalah: Membantu siswa memahami hakikat, penyebab, dan dampak dari masalah yang sedang mereka hadapi.
Pentingnya fungsi ini adalah sebagai dasar bagi fungsi-fungsi berikutnya.
Fungsi Pencegahan (Preventive Function):
Membantu siswa untuk mencegah timbulnya masalah-masalah yang mungkin mengganggu perkembangan mereka. Ini dilakukan melalui berbagai program bimbingan yang bersifat proaktif, seperti bimbingan klasikal tentang keterampilan belajar, pengembangan diri, atau informasi karier.
Fungsi Pengentasan (Curative/Remedial Function):
Membantu siswa untuk mengatasi atau menyelesaikan masalah yang sedang mereka alami. Fungsi ini sebagian besar diwujudkan melalui layanan konseling individual atau kelompok, di mana siswa dibantu untuk mengeksplorasi masalah dan menemukan solusi.
Fungsi Pengembangan (Developmental Function):
Membantu siswa dalam mengembangkan seluruh potensi positif yang dimilikinya secara optimal. Fungsi ini bersifat proaktif dan berorientasi pada masa depan, membekali siswa dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan untuk menghadapi tantangan hidup.
Fungsi Pemeliharaan (Maintenance Function):
Membantu siswa untuk memelihara dan menjaga kondisi atau perilaku positif yang telah dicapai melalui proses bimbingan dan konseling. Ini memastikan bahwa kemajuan yang telah diperoleh tidak luntur dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Fungsi Penyaluran (Distributive Function):
Membantu siswa dalam menyalurkan potensi, minat, dan bakatnya ke arah yang sesuai, misalnya dalam memilih jurusan, kegiatan ekstrakurikuler, pilihan studi lanjut, atau penempatan kerja. Fungsi ini memastikan bahwa siswa berada di jalur yang tepat sesuai dengan karakteristik dirinya.
Fungsi Adaptasi (Adaptive Function):
Membantu staf sekolah (guru dan pimpinan) untuk menyesuaikan program pendidikan agar lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik siswa. Fungsi ini menekankan pentingnya kurikulum dan metode pembelajaran yang responsif terhadap kondisi siswa.
Fungsi Penyesuaian (Adjustment Function):
Membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan lingkungan, baik lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Ini mencakup adaptasi terhadap norma, nilai, dan perubahan lingkungan.
Memahami tugas dan fungsi ini menegaskan bahwa BK bukan sekadar layanan tambahan, melainkan inti dari upaya pendidikan yang berorientasi pada perkembangan manusia seutuhnya.
Prayitno, & Erman Amti. (2013). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Rineka Cipta.
Sukardi, D. K. (2000). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Rineka Cipta.