Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat yang apabila dikonsumsi dapat menyebabkan ketergantungan (adiksi) atau ingin menggunakannya secara terus menerus (ketagihan).
Zat adiktif alami yang biasa dikonsumsi adalah kafein yang ada dalam kopi, dan theine yang ada dalam teh. Setelah minum kopi, biasanya orang akan merasa lebih segar disebabkan oleh kerja kafein. Pernahkah kamu mendengar bahwa orang yang terbiasa minum kopi, kemudian tidak minum kopi akan merasa pusing? Gejala itu menunjukkan seseorang mengalami ketergantungan.
Jenis zat adiktif berdasarkan pada pengaruhnya terhadap tubuh:
Stimulan
merupakan zat adiktif yang dapat meningkatkan aktifitas sistem saraf pusat atau fungsi organ tubuh lainnya seperti meningkatkan detak jantung, laju pernapasan, dan tekanan darah. Stimulan akan membuat orang lebih siaga dan tidak merasakan lelah.
Contoh : kafein, nikotin, kokain, dan metamfetamin
"Kokain dan metamfetamin dilarang digunakan, barang siapa yang menggunakan di luar ketentuan hukum dapat dipidana 15 tahun penjara".
Sedatif/hipnotika
Zat ini dikenal dengan depresan yang merupakan zat adiktif memiliki efek kebalikan dengan stimulan. Depresan akan menurunkan kesadaran menyebabkan rasa kantuk, menurunkan tekanan darah, memperlambat detak jantung, dan membuat otot lebih rileks.
Contoh: asam barbiturat, alkohol, dan diazepam
Halusinogen
Zat adiktif yang memberikan efek halusinasi atau khayal. Pengguna zat ini akan mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.
Contoh : LSA (Lysergic acid amide) dan LSD (Lysergic acid diethylamide).
Penggunaan LSA dan LSD juga dilarang oleh hukum, oleh karena itu hindarilah zat-zat tersebut.
Jenis-jenis zat adiktif:
Narkotika
Psikotropika
Zat Psiko Aktif