Peneran Teori Brunner dalam pembelajaran matematika memiliki tujuan yang sangat jelas yaitu memberi peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara menyeluruh. Dalam suasana pembelajaran yang menggugah minat dan kreativitas, siswa diajak untuk eksplorasi konsep matematika melalui berbagai macam tugas yang merangsang untuk berpikir secara kritis dan pemecahan masalah. Digunakan juga sistem diskusi kelompok dan proyek kolaboratif memberikan siswa memiliki kesempatan belajar satu sama lain, mengasah kemampuan sosial, dan meningkatkan pemahaman melalui perspektif-perspektif melalui pengalaman nyata.
Tahap Enaktif melibatkan pengalaman langsung dengan objek atau situasi nyata.
Tahap Ikonik melibatkan representasi visual atau gambaran mental dari objek atau situasi.
Tahap Simbolik melibatkan penggunaan simbol-simbol,seperti angka atau lambang matematika.
Pendekatan Berbasis Tindakan
Siswa belajar melalui tindakan langsung dengan objek, contohnya guru memberikan alat peraga seperti kubus dan balok untuk membantu siswa memahami konsep matematika secara konkret.
Tahap Ikonik yaitu menggunakan gambar atau representasi visual untuk memperkuat pemahan konsep, contohnya guru menggunakan diagram atau ilustrasi untuk membantu siswa memvisualisasikan konsep matematika.
Menggunakan simbol-simbol matematika seperti angka, simbol oprerasi, dan rumus matematika. Yakni siswa dapat belajar menghitung penjumlahan dengan menggunakan simbol (+) atau mempelajari rumus luas persegi dengan menggunakan simbol A = s x s.
Media interaktif merupakan strategi yang efektif dalam pembelajaran matematika agar terlihat menarik. Media yang digunakan, sebagai berikut:
Manipulatif
Benda yang digunakan untuk membantu siswa memahami konsep matematika secara rinci. Contohnya kubus, balok, dan koin dapat digunakan untuk mengajarkan konsep seperti volume, perbandingan, atau geometri.
Media Visual
Seperti diagram, grafik, atau ilustrasi, dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep matematika. Misalnya, diagram batang dapat digunakan untuk membandingkan data.
Teknologi
Komputer, tablet, atau perangkat lunak matematika interaktif, dapat digunakan untuk memperkaya pembelajaran matematika.
Media Audio-Visual
Seperti video pembelajaran atau presentasi , dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan konsep matematika secara menarik.
Proyek dan Aktivitas Kolaboratif
Dalam kurikulum merdeka, siswa dapat memperbayak proyek atau aktivitas yang melibatkan media. Misalnya, siswa dapat membuat presentasi multimedia tentang konsep matematika atau menggunakan aplikasi desain grafis untuk membuat poster yang menjelaskan konsep-konsep matematika.