Pada pengalaman belajar saya memilih praktik mengajar mandiri. Saya mencoba merefleksi pada praktik mengajar mandiri yaitu topik 4 karena pada praktik mengajar mandiri ini saya juga melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas 5. Saat saya melakukan observasi di kelas ini saya menemui kurangnya sikap tanggung jawab dari siswa. Diketahui Sebagian besar siswa tidak mengerjakan tugas rumah dari guru, siswa kurang focus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, banyak siswa yang kurang faham saat diberi pertanyaan guru, tidak semua siswa melakukan feedback dari pancingan pertanyaan guru. Menurut saya hal tersebut terjadi karena kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dan kegiatan pembelajaran hanya berjalan satu arah.
Kurang adanya interaktif antara siswa dan guru mengakibatkan pembelajaran yang kurang menyenangkan dan menarik. Adanya permasalahan tersebut saya mencoba untuk memperbaiki kelas dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian yang saya lakukan sebelumnya telah saya konsultasikan dengan guru pamong. Solusi yang saya lakukan untuk persoalan tersebut adalah apda model pembelajarannya. Saya menggunakan model pembelajaran teams games tournament (TGT). Penelitian tidnakan kelas (PTK) saya lakukan 2 siklus. Siklus 1 yaitu pada pertemuan 1 dan 2. Siklus kedua yaitu pada pertemuan 3 dan 4. Tiap pembelajaran atau pertemuan diadakan refleksi bersama dan rencana tindak lanjut. Pelaksanaan PTK berjalan dengan lancar dan mendapat partisipasi aktif dari siswa.
Pembelajaran bermakna yang saya miliki setelah melaksanakan PPL II adalah saya menyadari bahwa setiap kelas pembelajaran selalu ada persoalan-persoalan baik persoalan yang terjadi karena guru atau karena siswa. Namun tidak aka nada persoalan tanpa solusi. Sebagai seorang guru kita memiliki kewajiban untuk menuntaskan hasil belajar atau kemampuan peserta didik di dalam kelas pembelajaran yang kita ampu. Jika dalam kelas ditemui suatu persoalan maka sebagai seornag guru kita sebaikanya dengan sigap untuk segera mencari solusi dari persoalan tersebut. Salah satu solusi yang tepat adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru dan meningkatkan kompetensi guru