Prayitno

Prayitno, Pemuda Teladan dari Desa

PRAYITNO, pemuda asal Purworejo ini memiliki tekad dan semangat dari desa yang luar biasa. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Kimia ini mengawali bisnisnya dari desa dengan kemampuannya sendiri.

Semasa kuliah, pengalamannya ditempa di dua organisasi kampus yaitu Koperasi Mahasiwa (Kopma) dan Resimen Mahasiswa (Menwa). Pendidikan yang dilaluinya di dua organisasi tersebut, Prayitno Muda memberanikan diri untuk membuat perusahaan sejak kuliah.

Berbekal dari hasil riset beliau menemukan cairan untuk cuci darah yang berhasil diproduksi secara masal oleh salah satu perusahaan farmasi. Prayitno memutuskan untuk tidak bekerja dan memulai usahanya dengan berjualan daun pisang. Sedikit demi sedikit usahanya terus berkembang akhirnya beliau menawarkan produk lainnya seperti jambal, teri, dan bumbu dapur lainnya untuk kebutuhan rumah makan khas sunda.

Berbekal koneksi dan jaringan semasa kuliah, Prayitno memulai berinvestasi ke bisnis jamur dengan ikut mendirikan pabrik pembuatan baglog di daerah Bunihayu, Subang kemudian gagal. Tidak putus asa, ia kembali mendirikan pabrik lagi di daerah Kasomalang, Subang sampai saat ini perkembangan pabrik yang kedua ini cukup menggembirakan dan bahkan ingin memperluas area pabriknya.

Pada saat ini, ia sudah mendirikan dua perusahaan lagi di bawah bendera Mitra Pangan Sejahtera Group yakni konstruksi dan konsultan. Tidak puas dengan itu, ia juga akan menambah lini bisnisnya di agribisnis khususnya buah-buahan. Project bisnis sudah direncanakan antara lain adalah menanam pohon pepaya california dan peternakan sapi di daerah Kalijati, Subang.

Pesan yang sering didengarnya yakni rumput sendiri harus lebih hijau dibanding rumput tetangga itulah yang menjadi faktor pendorong untuk memunculkan bisnis-bisnis baru lagi. Selain itu ia juga berpesan bahwa apapun usaha yang digeluti, untuk pertama kali, jangan pernah menggantungkan usaha tersebut pada orang lain.

Lakukan sedikit demi sedikit, rasakan kelelahan dan kemenangan kecil terlebih dahulu. Tidak kalah pentingnya, integritas dan kepercayaan orang lain kepada kita harus terus dijaga, karena bekal ini yang akan menjadikan diri kita besar dengan sendirinya.

Saat ini ia sudah tinggal berbahagia dengan keluarganya di daerah Cicaheum, Bandung memiliki satu istri dan dikaruniai tiga orang anak. Ketika masuk di rumahnya, sudah terlihat semangat keluarga ini untuk terus belajar, perpustakaan umum sudah menyambut di ruang tamu keluarga. Sukses terus Pak Prayitno, Semoga keberkahan usahanya terus terjaga. [adv]