Andi "Bombang" Ali Imron (Alm)

ANDI BOMBANG, Adalah Alumni Menwa ITB angkatan 26 (1992). Beliau pernah menjabat Danki C/muda (1993) dan Kasiter (1994). 

Andi adalah, sulung dari tiga bersaudara. Lahir di Magelang, 24 September 1970. Ayahnya Bugis, ibunya Sunda. Masa kecil dilalui dengan penuh warna, antara lain pindah-pindah sekolah karena ayahnya sering berpindah tugas. Tapi, tetap bahagia. Ijazah Sekolah Dasar didapat dari SD Negeri Lawang V di kota transit Lawang – Malang. Sekolah Menengah Pertama dari SMP Negeri I Makassar (dulu Ujung Pandang), Sekolah Menengah Atas dari SMA Negeri 14 Bandung yang loka-sinya didalam lingkungan Pusat Persenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD itu. Lanjut ke Institut Teknologi Bandung, ambil Geofisika. Ceritanya, berhasil juga lulus dengan judisium ‘kemelut’ tahun 1995. Alhamdulillah.

Saat masih jadi mahasiswa, sempat aktif di beberapa organisasi. Rada-rada aktivis juga. ‘Sayang’ waktu itu belum musim demonstrasi keluar. Ributnya cuma didalam kampus doang. Jagoan kandang. Tapi lumayanlah. Dari segitu organisasi yang pernah diikuti, yang paling berkesan justru Resimen Mahasiswa alias Menwa yang kala itu cukup ‘dibenci’ rekan-rekan seperjuangan karena santer dituduh sebagai perpanjangan tangan militer. “Maaf kawan, yang intel justru yang teriaknya paling kencang diantara kita. Pokoknya yang paling kita sangka bukan …” katanya. Sempat jadi Komandan Kompi C di Batalyon I / ITB. Tidak sempat jadi Komandan Batalyon karena keburu diluluskan oleh dosen pembimbing yang mulai cemas melihat ‘gayanya’.

Lulus kuliah, jadi wartawan. Dengan memanggul bendera majalah Ikatan Alumni ITB, kasak-kusuklah dia menyelidiki dan menulis ‘rahasia sukses’ para alumni yang sudah jadi orang. Lumayan, para kakak jarang lupa kasih uang jajan buat adiknya. Tidak dipaksa, mereka sendiri yang kasih. Ikhlas katanya. Tawaran bergabung dengan Gatra (kala itu Tempo barusan di-breidel) terpaksa ditolak karena bersamaan dengan diterimanya dia di SDNP (Sustainable Development Networking Programme) diba-wah UNESCO. Mohon maaf untuk Pak Budiono Kartohadiprodjo (yang punya Gatra dan mantan Danyon I / ITB ketiga). Tidak lama disitu, beberapa bulan saja, kembali terdampar di sebuah grup perusahaan swasta nasional ternama. Merayap dari bawah, mulai dari Project Engineer sampai terakhir Operation Manager. Sepuluh tahun lebih, jenuh. Keluar, ceritanya mau wirausaha. Sambil itu, kembali menulis …

Novel pertamanya adalah Kun Fayakun. Jaman kuliah dulu, sering menulis cerpen romantika mahasiswa mahasiswi yang banyak pusing itu. Sekalian, kalau ada pesanan, artikel-artikel provo-katif yang katanya untuk pembangkit semangat juang. Entahlah. Dua vovel berikutnya adalah: Saat Cinta Berhijrah dan Dialah dia.

Andi meninggal Pada Desember 2011, dalam sebuah tabrakan antara mobil yang dikendarainya degan sebuah tronton ketika dia menuju pelabuhan udara Pekanbaru hendak ke Jakarta. Keluarga Andi tinggal di Karawang, dengan seorang istri dan dua putri cantik. Alamat lengkapnya, Jln. Sanggabuana No. 30A Perumahan Karang Indah – Karawang. Untuk say hello, kontak ke (0267) 405161.