Yoan, siswa kelas 8A, memiliki masalah tidak betah tinggal di kelas. Sehingga seringkali Yoan meninggalkan kelas hanya untuk sekadar duduk atau berdiam diri di depan WC atau di luar kelas. Alasannya Yoan tidak menyukai kelas yang ramai dan ada kecenderungan keluar kelas walaupun tidak ada kepentingan apa pun. Alhamdulillah saat ini kebiasaan tersebut sudah hilang. Melalui pendekatan segita restitusi dalam menyelesaikan permasalahan ini, Yoan sudah betah dan lebih sering berada di kelas meskipun tidak mendapat pengawasan langsung dari guru atau wali kelas.
video kegiatan segitiga resititusi bisa disaksikan di sini https://youtu.be/ELIQTQSSxEA
Tasya, siswa kelas 9A, tidak percaya diri jika melepas maskernya. Maka, sejak pandemi Covid-19 hingga saat itu, Tasya tidak mau melepas maskernya saat di sekolah. Berbeda di rumah, Tasya tidak pernah memakai masker. Alasannya ternyata adalah desain atau model kerudung sekolah yang tidak nyaman. Tasya merasa saat mengenakan kerudung seragam sekolah, pipinya tampak lebih tembem dan mengakibatkan penampilannya menjadi kurang menarik. Sebagai gadis yang sedang tumbuh, Tasya menjadi tidak percaya diri dengan keadaan tersebut. Setelah melakukan pendekatan segitiga restitusi, kini Tasya sudah tidak lagi mengenakan masker dengan alasan tersebut. Tasya sudah kembali menjadi percaya diri. Solusi yang dilakukan dengan memperbaiki model jilbab sehingga selain nyaman dipakai juga tidak mengakibatkan kesan pipi tembem lagi.Â
video kegiatan segitiga resititusi bisa disaksikan di sini https://youtu.be/ELIQTQSSxEA