Sumber Gambar: Internet
Sosialisasi PISA Domain Reading dilihat dari Perspektif Social Constructivist Learning Theori
oleh Sri Wantoro Guru SMA N 2 Pangkalpinang
25 Juli 2021
Konsep PISA (Progamme for International Student Assesment) , terkhusus Domain Reading, ramai diperdengarkan diberbagai bentuk sosialisasi, IHT / Workshop / Pelatihan, di Provinsi Bangka Belitung guna mendorong realisasi semboyan 415 BABEL Pacak. PISA, agenda tiga tahunan, kemungkinan diselenggarakan di tahun 2022 dimana even ini diundur satu tahun karena pandemi COVID-19.
Dari berbagai upaya dengan hiruk pikuknya sosialisasi PISA, Domain Reading khususnya, diberbagai level satuan pendidikan dengan berbagai rancangan sosialisasi dilihat dari perspektif teori belajar yang sekiranya baru sebatas memenuhi konsep behavioristic learning theory & cognitive learning theory menurut persepsi penulis, yang mungkin saja jauh dari kebenaran. Dimana dewasa ini kedua teori pembelajaran tersebut “sepertinya” disempurnakan dengan konsep social constructivist learning theory.
Pemaparan konsep PISA, Domain Reading, yang didasarkan pada sumber PPt (PowerPoint presentation) yang diperoleh saat mengikuti sosialisasi diberbagai level dan disampaikan kembali pada level berikutnya bilamana belum bisa menjawab realisasi PISA di level guru MAPEL untuk menduplikasi soal-soal PISA Domain reading, tingkat satuan pendidikan misalnya, ini memenuhi konsep behavioristic learning theory dimana konsep keilmuan yang didapat disampaikan seperti apa yang didapat. Dengan kata lain pengulangan atau drilling / repeatition.
Disisi lain, ketika konsep keilmuan yang bersumber dari PPt dikaji lebih dalam untuk membuat intepretasi baru yang lebih aplicable dan lebih detail dan kemudian disampaikan pada sosialisasi dilevel berikutnya dan belum bisa juga menjawab realisasi di level guru MAPEL untuk menduplikasi soal-soal PISA Domain reading, tingkat satuan pendidikan misalnya, ini memenuhi konsep teori cognitive learning theory. Bukankah yang dibutuhkan bukanlah sekedar konsep, yang dibutuhkan adalah realisasi bagi guru-guru untuk membuat soal-soal sesuai masing-masing MAPEL dalam konteks Domain Reading. Soal mengarah pada standar PISA Domain Reading.
Fakta, yang menjadi pertanyaan ditingkat satuan pendidikan, guru-guru mata pelajaran, adalah; saya guru Pendidikan Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Sejarah, Bahasa Inggris atau Bahasa Asing lainnya, Seni Budaya, PJOK, Prakarya, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi, bagaimana melakukan diagnosa apakah soal yang ada / dibuat sudah sesuai / mengarah kepada soal-soal PISA Domaian reading? atau bagaimana saya bisa menyusun tipe soal-soal mengarah / sesuai dengan soal-soal tipe PISA? Apakah alat ukur / instrument / parameter yang dapat digunakan untuk mengukur soal-soal yang dibuat oleh guru-guru sudah sesuai dengan standar / menuju kearah soal-soal PISA?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kiranya konsep PISA Domain Reading yang ada pada sumber PPt (sumber PUSMENJAR, P4TK, atau sumber lainnya) perlu di break down atau dirinci lebih detail dengan mencari berbagai sumber dan referensi penunjang sehingga realisasi konsep PISA Domain Reading dapat secara nyata diaplikasikan melalui MAPEL. Inilah level Social Constructivist Learning Theori diupayakan dapat tercapai. Dengan kata lain konsep teori belajar ini menjawab bukan hanya konsep tetapi realisasinya dalam kehidupan / “social” Konsep sosial yang dimaksud adalah guru-guru MAPEL. Berikut 3 (tiga) parameter yang dapat digunakan untuk menguji / mendiagnosa apakah soal-soal yang dibuat guru MAPEL sudah mengarah / standar soal-soal PISA domain Reading, yakni; (1) Dimensi Teks (text dimension), (2) Tingkat proses berfikir (Level Cognitif) / bisa juga menggunakan instrument levels of reading literacy proficiency, dan (3) Bentuk Soal. (1) Dimensi Teks (lihat dari sisi source & form) dari sisi "source" apakah single atau multiple, dari sisi "form" apakah continuous, non-continuous, atau mixed-texts (sumber: PISA Domain Reading, OECD, released 2012, 2015, 2018); (2) Level Cognitif, apakah soal masuk kategori L1a, L1b, L2a, L2b, L3a, L3b, L3c (Sumber: PPt PISA domain Reading PUSMENJAR 2021, PISA Domain Reading OECD released 2012, 2015, 2018, Buku panduan menulis soal AKM, halam 31 PUSMENJAR). Dan (3) Bentuk soal; pilihan ganda, pilihan ganda komplek, menjodohkan, isian, dan uraian (sumber; Desain Pengembangan Soal AKM, PUSMENJAR, 2020).
#SalamLiterasi
#415BabelPacak