Budaya Positif


Budaya positif menjadi bagian dari kebutuhan bagi pribadi-pribadi pendidik yang memiliki kewajiban untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak. Setiap anak dalam melakukan tindakan sesungguhnya HANYA untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Seorang anak yang belum bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan hal-hal positif cenderung memenuhi kebutuhan hidupnya dengan hal-hal negatif. Dalam konteks inilah mereka, siswa, perlu dikasihani dan mendapat tuntunan yang tepat. 

Untuk menuntun anak sesuai kodratnya, pendidik mengambil berbagai posisi kontrol, seperti; Penghukum, Membuat anak merasa bersalah, Teman, Pemantau, atau Manajer. Pilihan posisi kontrol menunjukan keputusan logis seorang pendidik, maka posisikanlah diri kita yang pertama dan utama sebagai manajer dengan mengedepankan RESTITUSI.