Latar Belakang
Penerapan budaya positif di sekolah merupakan langkah yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan pendidikan karakter dan mencapai visi serta misi yang terkait dengan implementasi nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila. Budaya positif di sekolah memiliki banyak manfaat dan dampak yang positif, seperti peningkatan Pendidikan Karakter: Budaya positif di sekolah membantu dalam membentuk karakter positif pada siswa. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter, seperti nilai-nilai kejujuran, kerja sama, disiplin, dan empati, sekolah dapat membantu siswa menjadi individu yang lebih baik. Pengembangan Kebahagiaan Siswa: Budaya positif di sekolah dapat menciptakan atmosfer yang mendukung kesejahteraan siswa. Lingkungan yang positif dan dukungan dari staf pengajar serta rekan sebaya dapat membantu siswa merasa lebih bahagia dan aman di sekolah. Keterlibatan Seluruh Elemen Sekolah: Penerapan budaya positif mendorong keterlibatan seluruh elemen di sekolah, termasuk guru, staf sekolah, siswa, dan orangtua. Semua pihak dapat berperan aktif dalam membangun budaya yang positif di sekolah.
Penerapan budaya positif di sekolah memerlukan komitmen dan kerja sama dari seluruh warga sekolah. Hal ini melibatkan perencanaan yang matang, pelatihan staf pengajar, peran orangtua dalam mendukung nilai-nilai ini di rumah, serta pemberian contoh yang baik oleh seluruh elemen sekolah. Dengan mengintegrasikan budaya positif ke dalam pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter dan kebahagiaan siswa, sekaligus mewujudkan visi dan misi sekolah yang berhubungan dengan nilai-nilai Pancasila.
Tujuan
Menumbuhkan budaya positif di lingkup sekolah dan kelas. Menerapkan nilai-nilai dimensi Pelajar Profil Pancasila. Mengadakan desiminasi kepada guru untuk menyampaikan materi budaya positif, 5 posisi kontrol dan penerapan segitiga restitusi Membiasakan murid dengan budaya positif sehingga menumbuhkan kesadaran dari dalam dirinya sendiri.
Tolak Ukur
Murid mampu berdiskusi dalam menyusun sebuah keyakinan kelas yang disepakati bersama. Murid mampu mengamalkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam kehidupan di sekolah maupun di masyarakat. Guru dapat menerapkan budaya positif, menjadi manajer pada posisi kontrol dan melakukan pendekatan segitiga restitusi kepada siswa yang memiliki permasalahan dengan kebutuhan dasarnya yang belum terpenuhi Murid memiliki kesadaran bahwa pembiasaan budaya positif ini merupakan sebuah kewajiban sekaligus hak yang melekat dalam dirinya baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial.
Linimasa Tindakan Yang Akan Dilakukan
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya: Sosialisasi atau diseminasi materi modul 1.4 kepada seluruh warga sekolah meliputi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan terkait disiplin positif, kesepakatan kelas dan Profil Pelajar Pancasila dan praktik segitiga restitusi sebagai dampak pelanggaran keyakinan kelas. Menumbuhkan, menanamkan, dan membiasakan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila. Mendokumentasikan setiap yang mendukung kegiatan tersebut.
Dukungan yang dibutuhkan
Dukungan yang dibutuhkan agar budaya positif di sekolah dapat berjalan dengan baik, antara lain: Dukungan dari seluruh warga sekolah Peran orang tua di rumah dalam membiasakan budaya positif Peran dan dedikasi seluruh warga sekolah sebagaiteladan bagi murid dalam menanamkan budaya positif di sekolah Kolaborasi seluruh warga sekolah dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah