Sistem Kardiovaskuler

PEMERIKSAAN JANTUNG

  1. Vena jugularis, ada pembesaran atau tidak, dengan cara lakukan pembendungan pada supraklavikula kemudian tekan pada ujung proximal vena jugularis sambil melepaskan bendungan pada supraklavikula, ukurlah jarak vertical permukaan atas kolom darah terhadap bidang horizontal, katakanlah jaraknya a Cm di atas atau di bawah bidang horizontal. Maka nilai tekanan vena jugularisnya adalah : JVP = 5 – a Cm,( bila di bawah bidang horizontal ) JVP = 5 – a CmHg ( bila di atas bidang horizontal), normalnya JVP = 5 – 2 CmHg. Pengukuran langsung tekanan vena melalui pemasangan CVP dengan memasukan kateter pada vena ,tekanan normal CVP = 5 – 15 CmHg. lihat gambar 1 dan gambar 2


  1. PEMERIKSAAN TORAK DAN PARU

Secara umum ada beberapa garis bayangan yang digunakan dalam pemeriksaan torak yaitu:

  1. Garis midsternalis : garis yang ditarik dari garis tengah sternum ke bawah

  2. Parasternalis : garis yang ditarik pada tepi sternum ke bawah

  3. Garis midclavikula : garis yang ditarik dari pertegahan clavikula ke bawah

  4. Garis mid axillaries : Garis yang ditarik dari pertengahan axilla ke bawah

  5. Garis mid spinalis : garris yang ditarik dari pertengahan spinal ke bawah

  6. Garis mid scapula : Garis yang ditarik dari pertengahan scapula ke bawah

  1. PEMERIKSAAN JANTUNG

    1. Inspeksi

Amati ictus cordis : denyutan dinding torak akibat pukulan ventrikel kiri pada dinding torak, normalnya pada ICS V Mid clavikula kiri selebar 1 Cm, sulit ditemukan pada klien yang gemuk.

  1. Palpasi

Adanya pulsasi pada dinding torak, normalnya pulsasi tidak ada :

  • ICS II ( area aorta pada sebelah kanan dan pulmonal pada sebelah kiri )

  • ICS V Mid Sternalis kiri ( area tricuspidalis atau ventrikel kanan )

  • ICS V Mid Clavikula kiri ( area Bicuspidalis )

Gambar: Lokasi(A) dan palpasi (B) adalah denyut apical (juga disebut point of maximal impulse (PMI)). Denyut apical normal di ICS V midklavikula sinistra.

  1. Perkusi

Tujuan perkusi adalah untuk mengetahui ukuran dan bentuk jantung secara kasar, batas-batas jantung normal adalah :

  • Batas atas : ICS II Mid sternalis

  • Batas bawah : ICS V

  • Batas Kiri : ICS V Mid Clavikula Sinistra

  • Batas Kanan : ICS IV Mid Sternalis Dextra

  1. Auskultasi

  • Dengarkan BJ I pada ICS IV linea sternalis kiri BJ I Tricuspidalis, dan pada ICS V Mid Clavicula/Apeks BJ I bicuspidalis: terdengar LUB lebih keras akibat penutupan katub mitral dan tricuspidalis.

  • Dengarkan BJ II pada ICS II linea sternalis kanan BJ II Aortic, dan ICS II linea sternalis kiri BJ II pulmonik, terdengar DUB akibat penutupan katup aorta dan pulmonal.

  • Dengarkan BJ III (kalau ada) terdengar di daerah mitral, pada awal diastolic terdengar LUB-DUB-EE, BJ III terdengar normal pada anak-anak, dewasa muda dan orang hamil. Bila ada BJ III pada orang dewasa yang disertai dengan oedema/dipsneu berarti abnormal. BJ III pada klien decompensasi cordis disebut Gallop Rhythm, yang terjadi akibat getaran karena derasnya pengisian ventrikel kiri dari atrium kiri, dari ruang sempit ke ruang yang lebih lebar.

  • Dengarkan adanya suara murmur, suara tambahan pada fase sistolik, diastolic akibat dari getaran jantung atau pembuluh darah karena arus turbulensi darah.

Derajat Murmur :

          • 1 : Hampir tidak terdengar

          • 2 : Terdengar lemah

          • 3 : Agak keras

          • 4 : Keras

          • 5 : Sangat keras

          • 6 : Sampai stetoskop di angkat sedikit suara masih terdengar