4.Surga Ketiga

SURGA KETIGA : TEMPAT KEABADIAN

Nabi saw bergerak di angkasa selama 500 ribu tahun cahaya yang lain hingga mereka mencapai surga ketiga. Ia dinamakan “ Tempat Keabadian ” (dar al-khuld). Begitu mereka mencapai tujuan mereka, mereka mendengar suara hebat yang menggeledek di sekeliling mereka. “ Itu suara para malaikat yang memuji Tuhan mereka ” .- : kata Jibril.; Begitu mereka mendekat, mereka mendengar musik para malaikat yang berasal dan segala sesuatu yang bergerak di orbit dunia surgawi. Jibril as  berhenti di depan sebuah pintu terbuat dari sesuatu yang murni, berpolitur tembaga surgawi. Dia mengetuk.

“ Siapa itu ? ”.- jawab suara di belakang pintu. “ Jibril, membawa Muhammad ” .- : Jawab Jibril “Apakah dia telah diutus ?”.- “ Ya ”.- : Jawab Jibril ;

Pintupun terbuka. Nabi saw masuk. Nabi saw  menyaksikan satu malaikat yang berubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya setiap saat. Setiap kali ia berubah, berubah pula warnanya. Dia terlihat seperti sesuatu yang bergerak dalam cahaya. Di belakang malaikat itu Nabi melihat 700 ribu malaikat, seluruhnya bergerak seperti malaikat pertama, dari satu citra berwarna ke citra berwarna lainnya.. Kaki mereka mencapai tujuh bumi. Pujian musikal mereka adalah : “ Keagungan untuk Yang Mahahidup, Dia Yang Hidup Sendirian yang tidak pernah mati ! ”.- Melodi pujian mereka menggerakkan seluruh surga menjadi keriangan yang tak terucapkan yang menaburkan kasih sayang ke bumi dan penghuninya. Nabi saw meminta Jibril as untuk menanyakan mereka apakah manusia bisa mendengar musik itu. Malaikat menjawab : “ Siapa pun yang membuka kekuatan kemalaikatannya dan menghubungkan dirinya dengan kami akan mendengar melodi ini dan akan menerima ganjaran pahala yang kami terima sebab mengucapkan pujian ini.”.-

Lalu malaikat itu membacakan :

Realitas Rahasia  ! Hati cahaya kemalaikatan,

Kerajaan kekuasaan, bersinar dalam cahaya yang setia,

Tetap dalam fondasi, dalam keindahan mahalengkap,

Esensinya turun dari hati Adam yang bertahta,

Seperti Yang Maha Pengasih turun dari Singgasana-Nya.

Esensi cahaya malaikat Adam tampak,

Dan dipasangkan dengan kepercayaan penuh dari Allah,

Ampunan dibuatnya untuk seluruh manusia.

Di sini muncul pengetahuan cahaya Allah,

Hanya diketahui oleh wali terpilih yang hanya sendiri ia bisa melihat.

Di mana pengetahuan-Nya memancar, ketidak sempurnaan terbang

Dan seluruh perhatian duniawi redup dan padam.

Disini berakhir dan berawal tempat menggambar

Tempat yang murni berdiam, serupa cahaya di atas cahaya.

Ketika mereka bergerak maju, mereka melihat seorang lelaki tampan yang ketampanannya membuat segala sesuatu memucat ; “ ini Yusuf, Sang Rasul ” , kata Jibril as . Nabi Muhammad saw mendekatinya dan menyalaminya. Yusuf membalas salam itu dengan sambutan surga yang terbaik. Jibril as berkata : “ Dan ketampanan Yusuf diciptakan keindahan seluruh manusia. Ia adalah keindahan bulan purnama, matahari dan bintang-gemintang ”.-

Merindukan keindahan kemalaikatan akan mencairkan hati yang telah membatu. Hati yang pingsan tidak akan bisa mendekati rahasianya, karena mereka akan segera jatuh di bawah kekuasaan-Nya dan memadamkan mereka di dalamnya. Itulah makna dari sifat manis rindu-dendam yang menyakitkan dalam cinta. Pendekatan keindahan adalah masih lebih manis daripada rangkulan dan kepemilikan. Sebab memiliki kekasih menuntut kepuasan diri yang rendah, ketika tersisa dalam kesakitan sebab yang terkasih lebih baik dari kesenangan dan kepuasan hati.

Di belakang Yusuf Nabi saw melihat kerumunan hebat manusia, semuanya memakai pakaian kemalaikatan yang bersinar-sinar.; Nabi saw bertanya : “ Siapakah orang-orang ini, wahai Jibnil ? ”.-  

Jibril as menjawab : “ Di belakang Yusuf, Allah menciptakan 700 ribu tempat di surga. Di setiap pos ada 700 ribu butir permata merah. Dalam setiap butir permata terkandung 700 ribu istana. Dalam setiap istana ada 700 ribu ruangan. Dalam setiap ruangan ada 700 ribu jendela. Ruangan-ruangan ini dihuni oleh manusia yang menyandang kekuataan kemalaikatan dan menghabiskan hidupnya untuk mencintai sesamanya dan alam. Hati mereka terisi dengan cinta kepada Alloh Swt dan meniadakan nafsu rendahan. Mereka merindukan Alloh Swt dan Alloh Swt merindukan mereka. Setiap hari manusia-manusia ini muncul di jendela mereka dan menatap manusia surga. Dari keindahan mereka cahaya hebat bersinar terus-menerus, dalam cara yang sama matahari muncul di jendela langit dan memancarkan sinarnya ke semua manusia di bumi. Lalu orang-orang surga berkata : ‘ Biarkan kami berlari ke arah para kekasih Allah ’. Sesegera mereka mencapai para kekasih Allah, para kekasih Allah menghiasi mereka dengan berbagai macam pelangi dan untaian cahaya. Mereka memberikan para kekasih pakaian yang terbuat dari sutra hijau yang menyimbulkan kualitas mereka yang dibuat sempurna dan serasi dengan Allah .-