TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan dan melaksanakan tahapan-tahapan metode ilmiah
Menganalisis dan memecahkan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar dengan menerapkan prinsip metode ilmiah
Menerapkan metode ilmiah untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan observasi yang lebih baik
Project Based Learning
Penentuan pertanyaan mendasar (start with the essential question)
Siswa mampu menjelaskan makna berpikir secara ilmiah yang digunakan dalam memahami fenomena di sekitar.
Siswa mampu mengidentifikasi ruang lingkup dan peran bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam mengkaji gejala alam berdasarkan data, bukti, dan pengamatan.
Siswa mampu mengidentifikasi ruang lingkup dan peran bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam memahami perilaku manusia, masyarakat, dan interaksi sosial.
Siswa mampu menjelaskan pengertian dan tujuan metode ilmiah dalam proses memperoleh pengetahuan yang dapat dibuktikan secara sistematis.
Siswa mampu menguraikan langkah-langkah metode ilmiah mulai dari perumusan masalah, hipotesis, eksperimen, pengumpulan data, analisis, hingga kesimpulan.
Siswa mampu mengidentifikasi dan membedakan jenis-jenis variabel penelitian, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Siswa mampu merancang contoh sederhana penerapan metode ilmiah untuk menyelidiki suatu fenomena atau permasalahan di sekitar.
Siswa mampu menentukan variabel yang relevan dalam rancangan percobaan atau penelitian yang dibuatnya.
Siswa mampu mengidentifikasi variabel bebas dan variabel terikat dari data yang disajikan dalam tabel.
Siswa mampu memilih jenis grafik yang sesuai (batang, garis, lingkaran, atau lainnya) untuk menampilkan hubungan antarvariabel.
Siswa mampu membuat grafik secara manual maupun digital berdasarkan data dalam tabel dengan ketepatan skala, judul, dan label sumbu.
Siswa mampu mengidentifikasi berbagai wujud zat (padat, cair, gas, dan plasma) beserta sifat-sifat utamanya.
Siswa mampu menjelaskan berbagai jenis perubahan wujud zat, seperti mencair, membeku, menguap, mengembun, dan menyublim, beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa mampu membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia berdasarkan ada atau tidaknya zat baru yang terbentuk.
Siswa mampu mengidentifikasi contoh perubahan fisika dan kimia yang sering terjadi di lingkungan sekitar.
Siswa mampu menjelaskan pengertian atom sebagai partikel dasar penyusun materi serta memahami konsep dasar proton, neutron, dan elektron.
Siswa mampu menjelaskan hubungan antara nomor atom, nomor massa, dan jumlah proton, neutron, serta elektron.
Siswa mampu memahami prinsip dasar penyusunan tabel periodik unsur, termasuk pengelompokan berdasarkan periode dan golongan.
Siswa mampu menjelaskan perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran berdasarkan komposisi dan sifatnya.
Siswa mampu menjelaskan penerapan senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada makanan, obat, bahan pembersih, dan pupuk.
Siswa mampu memahami konsep dasar reaksi kimia sebagai proses perubahan zat yang menghasilkan zat baru.
Siswa mampu melakukan penyetaraan reaksi kimia sederhana dengan menyeimbangkan jumlah atom pereaksi dan hasil reaksi.
Siswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai metode pemisahan campuran, seperti filtrasi, distilasi, kristalisasi, dan kromatografi.
Siswa mampu menjelaskan konsep dasar elektrolisis sebagai proses pemisahan senyawa menggunakan arus listrik.
Siswa mampu melakukan percobaan elektrolisis air secara aman dan sistematis.
Siswa mampu membandingkan volume gas H₂ dan O₂ yang dihasilkan berdasarkan data pengamatan dan teori (perbandingan 2 : 1).
Siswa mampu menguji sifat gas hasil elektrolisis untuk memastikan identitasnya (uji nyala api).
Mendesain perencanaan projek (design a plan for the project)
Menyusun jadwal (create a schedule)
Siswa mampu mengidentifikasi berbagai jenis pencemaran lingkungan, seperti pencemaran air, udara, tanah, dan suara, beserta sumber dan contohnya.
Siswa mampu menganalisis penyebab utama pencemaran lingkungan yang sering terjadi di sekitar tempat tinggal atau diberitakan di media.
Siswa mampu mencari dan memilih berita aktual tentang kasus pencemaran lingkungan dari media cetak, daring, atau televisi.
Siswa mampu menyusun laporan sederhana tentang kasus pencemaran lingkungan berdasarkan berita yang dipilih, meliputi latar belakang, jenis pencemaran, dampak, dan upaya penanggulangannya.
Siswa mampu menyajikan hasil analisis laporan secara lisan atau tertulis dengan menggunakan bahasa ilmiah yang jelas dan data yang relevan.
Siswa mampu melakukan pengamatan langsung secara sistematis dengan mencatat data, bukti visual, dan hasil wawancara sederhana (jika relevan).
Siswa mampu mengklasifikasikan jenis pencemaran yang ditemukan berdasarkan sumber, lokasi, dan dampaknya terhadap lingkungan sekolah.
Siswa mampu menganalisis hasil observasi untuk menentukan penyebab utama dan area yang paling terdampak pencemaran.
Siswa mampu menyusun laporan hasil observasi sederhana berisi data, dokumentasi, dan rekomendasi solusi atau tindakan perbaikan.
Siswa mampu menyampaikan hasil observasi secara lisan atau tertulis dengan bahasa ilmiah yang jelas dan sikap peduli terhadap lingkungan.
Memonitor siswa dan kemajuan projek (monitor the students and the progress of the project)
Siswa mampu menjelaskan pengertian dan tujuan pengelolaan sampah sebagai upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis sampah (organik, anorganik, B3, dan residu) serta cara penanganan yang sesuai untuk masing-masing jenis.
Siswa mampu menjelaskan konsep zero waste sebagai pendekatan hidup yang berfokus pada pengurangan, penggunaan ulang, dan daur ulang sampah.
Siswa mampu merancang dan melaksanakan tindakan zero waste sederhana dalam kehidupan sehari-hari (misalnya membawa botol isi ulang, memilah sampah, atau membuat kompos).
Siswa mampu mencatat kegiatan dan perubahan perilaku dalam bentuk jurnal tindakan zero waste secara rutin dan reflektif.
Jurnal Zero Waste
Menguji hasil (assess the outcome)
Siswa mampu menjelaskan konsep dasar penyaringan air sebagai salah satu metode pemisahan campuran secara fisik.
Siswa mampu mengidentifikasi bahan-bahan alami dan buatan yang dapat digunakan sebagai media penyaring (misalnya pasir, kerikil, arang, kapas, dan botol plastik).
Siswa mampu merancang alat filter air sederhana berdasarkan prinsip ilmiah dan ketersediaan bahan di lingkungan sekitar.
Siswa mampu mengamati dan mencatat hasil penyaringan air, termasuk perubahan warna, bau, dan kejernihan air sebelum dan sesudah disaring.
Siswa mampu menganalisis efektivitas filter air yang dibuat dengan membandingkan hasil penyaringan antar kelompok atau bahan yang digunakan.
Siswa mampu menarik kesimpulan ilmiah tentang cara kerja filter dan faktor yang memengaruhi kualitas hasil penyaringan.
Siswa mampu menyusun laporan hasil projek pembuatan filter air sederhana yang mencakup tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, hasil, analisis, serta refleksi.
Siswa mampu menjelaskan manfaat penerapan teknologi sederhana seperti filter air bagi kehidupan masyarakat dan kelestarian lingkungan.