Kurikulum ajaran baru 2025 di Indonesia akan berfokus pada penguatan Profil Pelajar Pancasila, pembelajaran berdiferensiasi, dan integrasi teknologi digital. Kurikulum ini juga akan mengurangi beban belajar siswa dan menerapkan pendekatan deep learning untuk pemahaman materi yang lebih mendalam.
Berikut adalah poin-poin penting mengenai kurikulum ajaran baru 2025:
Kurikulum Merdeka akan menjadi kurikulum nasional.
Pendekatan Deep Learning: akan diterapkan untuk pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna.
Penerapan Tes Kemampuan Akademik (TKA): akan menggantikan Ujian Nasional (UN).
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB): akan menggantikan PPDB.
Penjurusan di SMA akan kembali diterapkan.
Mata pelajaran pilihan seperti coding dan AI akan diperkenalkan.
Fokus pada pengembangan karakter, kemandirian, dan gotong royong melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Pembelajaran akan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masing-masing siswa (pembelajaran berdiferensiasi).
Kurikulum baru ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era digital dan revolusi industri 4.0.
Salah satu konsep utama dalam Kurikulum 2025 adalah kurikulum deep learning yang menekankan pemahaman mendalam dan penerapan ilmu dalam kehidupan nyata. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menetapkan kurikulum nasional yang berlaku mulai tahun ajaran 2025/2026. Dua kurikulum tetap digunakan, yakni Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum Merdeka, dengan tambahan metode deep learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Menurut Cambridge Dictionary, deep learning adalah metode yang memungkinkan seseorang memahami konsep secara menyeluruh dan tidak mudah melupakan materi yang telah dipelajari. Dengan kata lain, deep learning adalah strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan memecahkan masalah secara mandiri.
Dalam peraturan terbaru, Kurikulum Merdeka resmi ditetapkan sebagai kurikulum nasional melalui Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024. Namun, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menegaskan bahwa K-13 tetap berlaku di beberapa sekolah yang belum beralih. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi institusi pendidikan dalam menyesuaikan kurikulum dengan kondisi masing-masing.
Pendekatan deep learning dalam Kurikulum 2025 akan diterapkan pada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA. Konsep pembelajaran ini menekankan tiga aspek utama: mindful (sadar), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan). Guru akan dibekali dengan pelatihan intensif untuk mengadaptasi metode ini dalam pembelajaran sehari-hari.
Sebagai bagian dari program prioritas Kemendikdasmen, pemerintah akan memberikan pendampingan implementasi kurikulum di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa seluruh sekolah memiliki kesiapan dalam mengadopsi pendekatan baru, termasuk dengan penyediaan sumber daya dan pelatihan tenaga pengajar.
Kurikulum deep learning merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan. Sebagai kurikulum nasional, Kurikulum 2025 akan menentukan arah pendidikan Indonesia dalam menghadapi era digital dan tantangan masa depan.
Selain deep learning, Kurikulum 2025 juga memperkenalkan mata pelajaran pilihan seperti coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Menurut Mendikdasmen Abdul Mu’ti, penguasaan teknologi sangat penting untuk mempersiapkan generasi Indonesia menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0.
Mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) akan diajarkan di tingkat SD kelas atas dan SMP. Namun, tidak semua sekolah akan menerapkannya karena penerapan bergantung pada kesiapan sarana dan prasarana, seperti akses internet dan perangkat teknologi yang memadai.
Pemerintah juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) untuk menyusun kurikulum yang relevan. Termasuk memberikan pelatihan kepada guru guna memastikan pembelajaran coding dan AI dapat berjalan secara efektif dan aplikatif.
Menghadapi perubahan dalam dunia pendidikan memerlukan kesiapan yang matang, terutama bagi para guru yang menjadi ujung tombak pembelajaran. Kurikulum 2025 membawa pendekatan baru, termasuk penerapan kurikulum deep learning yang menuntut cara mengajar lebih mendalam dan bermakna.
Berikut adalah sembilan langkah strategis yang dapat dilakukan guru untuk menyongsong penerapan Kurikulum 2025:
Guru perlu memahami konsep dasar kurikulum 2025, termasuk bagaimana kurikulum ini mengintegrasikan kurikulum nasional dengan pendekatan kurikulum deep learning. Dengan memahami prinsip ini, guru dapat menyusun strategi pengajaran yang lebih efektif.
Penerapan kurikulum deep learning menuntut guru untuk beralih dari metode ceramah ke model pembelajaran yang lebih interaktif. Guru perlu menyusun strategi yang memungkinkan siswa mengeksplorasi materi secara mendalam, seperti problem-based learning atau inquiry-based learning.
Untuk menguasai kurikulum 2025, guru harus aktif mengikuti pelatihan dan workshop yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun komunitas pendidikan. Program pelatihan ini bertujuan untuk membekali guru dengan teknik pembelajaran terbaru, termasuk penerapan kurikulum deep learning dalam berbagai mata pelajaran.
Kurikulum 2025 mendorong pemanfaatan teknologi sebagai bagian dari proses belajar mengajar. Guru harus memahami cara menggunakan perangkat digital, aplikasi pendidikan, serta platform pembelajaran daring untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Sistem evaluasi dalam kurikulum nasional yang baru lebih menekankan pada proses berpikir kritis dan pemecahan masalah dibanding sekadar nilai angka. Guru harus mulai beralih dari metode ujian konvensional ke penilaian berbasis proyek atau portofolio.
Perubahan kurikulum memerlukan kerja sama antar pendidik untuk berbagi strategi dan pengalaman terbaik dalam menerapkan metode baru. Guru dapat membentuk komunitas belajar untuk mendiskusikan tantangan serta menemukan solusi bersama.
Kurikulum 2025 menuntut guru untuk menciptakan lingkungan kelas yang kondusif bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Pendekatan personalisasi dalam pembelajaran harus diutamakan agar setiap siswa dapat berkembang sesuai potensinya.
Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) menjadi salah satu ciri utama kurikulum deep learning. Guru perlu mengasah keterampilan dalam merancang proyek yang relevan dengan kehidupan nyata serta mampu mendorong siswa untuk berpikir kreatif.
Menurut Abdul Mu’ti, pendekatan pembelajaran Deep Learning dapat tercapai melalui 3 elemen utama, yakni Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning.
Meaningful Learning
Proses pembelajaran dimana siswa merasa apa yang mereka pelajari memiliki makna dan relevansi dalam kehidupan mereka. Siswa mampu mengaitkan konsep baru yang diajarkan dengan konsep-konsep yang mereka pahami sebelumnya sehingga lebih bermakna bagi siswa.
Contoh: Tidak hanya mempelajari rumus matematika, namun juga mempelajari penerapan dan penggunaannya seperti contohnya mengelola anggaran atau menghitung bunga tabungan.
Mindful Learning
Dalam teori pendidikan dikenal sebagai metakognisi, dimana siswa diajak untuk memiliki kesadaran penuh, fokus, dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang sedang ia jalani.
Teknik mindfulness juga dapat diterapkan melalui kegiatan latihan pernapasan dan refleksi pribadi sebelum atau sesudah belajar. Guru juga dapat membiasakan siswa membuat kesimpulan pembelajaran di akhir sesi belajar sebagai proses refleksi.
Joyful Learning
Bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan positif dengan pengalaman belajar interaktif, menantang dan penuh rasa ingin tahu. Siswa diharapkan merasa tertarik dan menikmati proses belajar sehingga mudah menyerap informasi dan mempertahankan hasil belajar.
Metode yang digunakan melibatkan permainan edukatif, penggunaan media kreatif, hingga diskusi kelompok yang dinamis sehingga merangsang motivasi dan kreatifitas siswa dalam menemukan solusi.
Matematika X
materi Eksponen
Materi Barisan dan Deret
Materi Perbandingan trigonometri
Materi Persamaan Linier
Materi Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Materi interprestasi Data
Materi Peluang
Informatika
Materi Informatika dan pengetahuan umum
Materi Berfikir komputerasional
Materi TIK
Materi Sistem Komputer
Materi jaringan komputer dn internet
Materi Analisis data
Materi Algoritma dan pemograman
Materi Dampak sosia linformatika
Materi Praktika lintas bidang