SLB Al Falah Sembayat berdiri atas prakarsa Bapak Moh. Umanrido, seorang guru yang memiliki kepedulian besar terhadap anak-anak dengan hambatan fisik maupun intelektual. Keinginan untuk mendirikan sekolah ini berawal dari aspirasi masyarakat sekitar agar anak-anak berkebutuhan khusus juga memperoleh hak pendidikan yang layak. Dengan semangat pengabdian, beliau bersama beberapa rekan mulai menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar meskipun dengan sarana yang sangat terbatas.
Gagasan tersebut muncul pada kegiatan Perkemahan Ma’arif se-Kecamatan Manyar, Gresik, yang diselenggarakan di LIK Roomo, Lapangan Sunan Giri Manyar pada tahun 1989–1990. Saat itu, Bapak Abd. Qodir dan Bapak Kholidun memanggil Bapak Umanrido untuk menyampaikan harapan masyarakat setelah mengetahui latar belakang pendidikannya di bidang Pendidikan Luar Biasa.
Dengan tekad dan keyakinan, Bapak Umanrido kemudian mencari dukungan. Ia mengumpulkan data dari Dinas Pendidikan, lalu berusaha menemukan tempat serta yayasan yang dapat menaungi pendirian sekolah. Upaya dilakukan dengan mengajukan permohonan ke Kecamatan Manyar dan Kecamatan Bungah, namun belum berhasil. Selanjutnya, melalui bantuan Kepala Desa Sembayat, Bapak H. Dhofir, beliau dipertemukan dengan Ketua BP3, Bapak H. Saehan, serta mencoba menjalin komunikasi dengan beberapa yayasan, seperti Yayasan Wali Songo dan Yayasan Al Mustaqillah. Namun, upaya tersebut masih belum mencapai kesepakatan.
Perjuangan tidak berhenti sampai di situ. Atas inisiatif Bapak Abd. Qodir (TU MI Al Falah Sembayat), Bapak Umanrido kemudian dipertemukan dengan Bapak Ismail Efendi, pengelola Yayasan MI Al Falah Sembayat. Alhamdulillah, beliau akhirnya memberikan izin kepada Bapak Umanrido untuk menggunakan salah satu ruang kelas MI Al Falah sebagai tempat kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Namun, dengan catatan seluruh biaya operasional ditanggung sendiri oleh Bapak Umanrido.
Tepat pada 21 Desember 1991, SLB Al Falah Sembayat resmi berdiri. Pada awal berdirinya, Bapak Umanrido beberapa bulan pertama didampingi oleh Imam Mahmud, Aris Sufianah, dan Alfiyah (lulusan SGPLB Surabaya). Saat itu, Kepala Sekolah MI Al Falah dijabat oleh Bapak M. Sholihon Yasin.
Seiring perjalanan waktu, beberapa guru yang sempat bergabung kemudian mengundurkan diri, sehingga Bapak Umanrido sempat mengajar seorang diri. Beberapa tenaga pendidik yang pernah mengabdi antara lain pasangan suami istri Bapak Suyatna (Madiun) dan Ibu Hermin Arifah (Sidoarjo) selama tujuh tahun, serta Ibu Anik Sugiasih (Bungah). Namun, mereka juga akhirnya keluar hampir bersamaan karena alasan keluarga. Hingga akhirnya, perjuangan pendidikan anak berkebutuhan khusus di SLB Al Falah Sembayat kembali dijalankan hanya oleh Bapak Umanrido bersama Ibu Sutimah, sang istri.
Pada akhir tahun 2002, beban operasional sekolah yang semakin berat membuat Bapak Umanrido sempat berpikir untuk menutup sekolah. Beliau bahkan mengutarakan hal tersebut kepada para wali murid dan menyarankan agar anak-anak pindah ke sekolah lain. Namun, para wali murid menolak dengan penuh haru dan menangis karena tidak rela sekolah ini ditutup. Melihat ketulusan hati para orang tua dan kecintaan anak-anak pada sekolah, Bapak Umanrido tidak sampai hati untuk membubarkannya.
Perjuangan itu akhirnya membuahkan harapan baru. Pada tahun 2003, pemerintah mulai membuka program penerimaan guru bantu. Melalui kesempatan ini, Ibu Anik Sugiasih kembali bergabung dan mengabdi di SLB Al Falah, sehingga beban pengelolaan sekolah menjadi lebih ringan dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih baik.
Sejak berdiri hingga April 2012, SLB Al Falah masih menempati gedung MI Al Falah di Jl. Sidoakor RT 09, Sembayat, Manyar, Gresik. Namun, dengan tekad dan harapan yang kuat, Bapak Umanrido akhirnya dapat membeli sebidang tanah milik Bapak Ismail Efendi seharga Rp97.000.000. Dari jumlah tersebut, Rp62.000.000 berasal dari dana pribadi Bapak Umanrido, sementara sisanya diperoleh berkat dukungan para dermawan.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya diberikan kepada:
· Bapak H. Abd. Rohman (LAXMI Sembayat) sebesar Rp25.000.000,
· Bapak H. Fatoni (TNI AU) sebesar Rp10.000.000,
· Bapak Bambang Adi, Kepala Desa Sembayat pada waktu itu, yang turut membantu pembangunan jembatan menuju sekolah sebesar Rp3.000.000 dari total kebutuhan Rp6.000.000.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, langkah menuju kemandirian sekolah semakin nyata. Selanjutnya, dimulailah pembangunan gedung SLB Al Falah dengan bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik sebesar Rp30.000.000. Bantuan ini menjadi tonggak awal berdirinya gedung sendiri bagi SLB Al Falah, setelah sekian lama menempati ruang kelas di MI Al Falah.
Namun, pembangunan gedung tidak berhenti di situ. Untuk melengkapi sarana prasarana, Bapak Umanrido kembali berjuang dengan upaya pribadi, bahkan harus berhutang demi keberlangsungan sekolah. Beberapa pembangunan yang berhasil diwujudkan antara lain:
· Pembangunan toilet sebesar Rp15.000.000,
· Pembangunan pondasi utara sebesar Rp100.000.000,
· Pembangunan tangga sebesar Rp7.000.000,
· Pembangunan lantai dua sebesar Rp100.000.000.
Alhamdulillah, berkat kegigihan dan kesabaran, seluruh biaya pembangunan tersebut dapat dicicil hingga akhirnya terselesaikan.
Pada tahap berikutnya, sekolah juga mendapat bantuan pembangunan ruang keterampilan dari Direktorat Kementerian Pendidikan sebesar Rp137.573.000. Bantuan ini semakin memperkuat fasilitas SLB Al Falah, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus dapat memperoleh layanan pendidikan yang lebih layak dan bermutu.
Dalam perjalanannya, banyak guru yang turut membantu, baik dari kalangan lulusan pendidikan luar biasa maupun sukarelawan. Mereka bersama-sama mendampingi anak-anak dengan penuh dedikasi. Tantangan ekonomi dan kebutuhan operasional memang sempat membuat sekolah hampir tutup, namun semangat pengabdian serta dukungan masyarakat membuat sekolah terus bertahan.
Akhirnya, SLB Al Falah memiliki lahan dan gedung sendiri, hasil dari kerja keras pendiri bersama para dermawan yang peduli terhadap pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus. Sejak itu, SLB Al Falah semakin berkembang menjadi tempat belajar yang memberikan pelayanan pendidikan inklusif dan penuh kasih sayang.
Hingga kini, SLB Al Falah Sembayat hadir sebagai jawaban dari kebutuhan masyarakat, menjadi wadah bagi anak-anak dengan hambatan khusus untuk belajar, berkembang, dan meraih masa depan yang lebih baik.
Perjalanan panjang berdirinya SLB Al Falah Sembayat adalah bukti nyata bahwa ketulusan, keikhlasan, dan kegigihan mampu mengubah keterbatasan menjadi kekuatan. Perjuangan Bapak Moh. Umanrido tidak hanya menghadirkan gedung sekolah, tetapi juga membuka jalan bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk meraih pendidikan dan masa depan yang lebih baik.
Dari tangan seorang guru yang sederhana, lahirlah harapan besar bagi generasi yang istimewa. Semoga semangat beliau menjadi teladan, bahwa dengan keyakinan dan pengabdian, tidak ada yang mustahil untuk diwujudkan.
Penulis
Herlina Kurnia
*Berdasarkan rujukan dari naskah Bpk. Umanrido