PRESTASI-PRESTASI KHULAFAUR RASYIDIN
PRESTASI-PRESTASI KHULAFAUR RASYIDIN
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:
PRESTASI-PRESTASI KHULAFAUR RASYIDIN
1. Prestasi Abu Bakar As-Shiddiq
Khalifah Abu Bakar memimpin umat Islam selama 2 tahun
Keberhasilan kebijakan Khalifah Abu Bakar as-Shidiq;
a. Menumpas kelompok pembangkang
Pada masa itu beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed menyatakan murtad atau membangkang kepada khalifah baru dan sistem yang ada. Suku-suku tersebut menyatakan bahwa mereka hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itu, kewafatan Nabi Muhammad Saw menjadi alasan sehingga perjanjian tersebut tidak berlaku lagi. Ada pula yang menolak membayar zakat. Sebagian golongan yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya, yakni menyembah berhala.
Khalifah Abu Bakar As-Siddiq memandang gerakan itu sangat berbahaya karena hampir diseluruh jazirah Arab muncul gerakan itu. Menghadapi keadaan tersebut, Khalifah Abu Bakar As Siddiq bersikap tegas. Di balik ketegasannya, khalifah Abu Bakar As-Siddiq tetap berpesan kepada para panglimanya untuk mengadakan pendekatan secara persuasif atau damai. Sebagian kaum murtad ada yang menerima ajakan damai dan kembali tunduk kepada hukum Islam. Namun, ada juga yang tak mau berdamai dan memilih berperang. Mereka dipimpin oleh orang-orang yang mengangkat dirinya sebagai Nabi.
Diantara orang yang mengaku Nabi adalah Musailimah al-Kadzab. Musailamah yang berasal dari Yamamah mendapat dukungan dari Bani Hanifah hingga ia berhasil mengumpulkan ribuan pengikut. Dari sinilah, Perang Yamamah yang melibatkan pasukan muslim dan pasukan Musailamah pecah. Perang itu akhirnya dimenangkan oleh kaum muslimin yang dipimpin oleh Khalid bin Walid meski mengakibatkan banyak penghafal al-Qur'an wafat. Selain musailimah al-Kadzab, Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi juga menganggap dirinya sebagai nabi. Pengikutnya berasal dari Bani Asad, Ghatafan dan Bani Amir. Abu Bakar mengirim pasukan yang di pimpin Khalid bin walid untuk memerangi kelompok ini sehingga pasukan muslim berhasil mengalahkan mereka.
b. Kodifikasi Al-Qur’an atau mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an
Dampak dari perang yang berlangsung di era kepemimpinan Abu Bakar, banyak para penghafal Al-Qur'an yang gugur ketika membela agama Allah. Situasi ini pun diresahkan oleh kaum muslimin yang khawatir bahwa Al-Qur'an akan lenyap seiring dengan para penghafalnya yang juga semakin berkurang. Atas inisiatif Umar bin Khatab, Abu Bakar diberi saran agar mulai membukukan Al-Qur'an. Awalnya memang Abu Bakar as-Siddiq tidak setuju dengan saran Umar dengan alasan bahwa Rasulullah Saw tidak pernah membukukannya. Akan tetapi, atas penjelasan Umar, akhirnya pendirian Abu Bakar luluh.
Abu Bakar As-Shiddiq kemudian menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai pemimpin untuk mengumpulkan Al-Qur'an. Setelah selesai dikumpulkan, mushaf itu kemudian diserahkan kepada sang Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq. Selanjutnya, setelah Abu Bakar as-Siddiq wafat, mushaf tersebut disimpan oleh putri Umar bin Khattab yang juga merupakan salah satu istri Rasulullah bernama Hafsah binti Umar.
c. Perluasan Wilayah
Perluasan wilayah Dakwah Islam pada masa Abu Bakar As-siddiq Khalifah Abu Bakar As-Siddiq mulai menyebarkan ajaran Islam ke wilayah yang lebih luas lagi setelah situasi sosial politik masyarakat Islam dirasa stabil. Penyebaran dakwah Islam semakin diperluas ke berbagai wilayah. Salah satunya adalah dakwah yang dipimpin oleh panglima Usamah bin Zaid bin Haritsah ke Suriah. Sebenarnya, pasukan ini telah dipersiapkan sejak zaman Nabi Muhammad, tetapi karena beliau meninggal dunia, tertundalah untuk sementara waktu dakwah tersebut hingga dilanjutkan di era Abu Bakar. Tidak berhenti di situ saja, umat Islam di bawah kepemimpinan Abu Bakar As-Siddiq, juga merambah ke kekaisaran Persia dan Byzantium. Melalui Perang Yarmuk yang cukup sulit, pasukan Islam akhirnya berhasil menaklukan Byzantium dan juga menjadi awal runtuhnya kekaisaran itu.
2. Prestasi Umar bin Khattab
Umar bin Khattab mengemban jabatan sebagai Khalifah dengan wasiat dari Abu Bakar as-Siddiq.
Prestasi yang telah di capai Umar bin Khattab sebagai berikut;
a. Perluasan wilayah dakwah Islam
Pada masa khalifah Umar bin Khattab terjadi perluasan dakwah Islam secara besar-besaran dan dikenal sebagai periode Futuhat Al-Islamiyah. Secara berturut-turut dakwah Islam sampai ke Suriah, Persia, dan Mesir. Pada waktu itu Suriah merupakan pusat perdagangan yang penting. Oleh karena itu Umar bin Khattab berusaha keras untuk memperluas wilayah dakwahnya. Wilayah Suriah memilki beberapa kota yang menjadi pusat kekuatan Romawi timur (Bizantium) yang beragama Kristen. Beberapa kota tersebut adalah Damaskus, Yordania, Yerusalem, Hims dan Antiokia. Saat itu Damaskus dapat ditaklukan oleh orang Islam. Wilayah dakwah Islam pada masa khalifah Umar bin Khahtab begitu luas hingga Afrika Utara, Armenia dan sebagian wilayah Eropa Timur. Guna memudahkan jalannya pemerintahan, khalifah Umar bin Khattab membagi wilayah Islam menjadi delapan provinsi serta menunjuk seorang gubernur untuk memerintah pada wilayah provinsi tersebut.
b. Mengatur Administrasi dan Keuangan Pemerintahan
Karena perluasaan daerah terjadi sangat cepat, Umar r.a. segera mengatur administrasi Negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang, terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah provinsi: mekah, madinah, syiria, jazirah basrah, kufah, palestina, dan mesir. Pada masa pemerintahanya Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang. Baitul Mal bertugas mengurusi keuangan negara. Dewan Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan. Umar bin Khattab adalah Khalifah pertama kali yang memperkenalkan sistim penggajian bagi pegawai pemerintah. Ia juga memberikan santunan dari Baitul Mal kepada seluruh rakyatnya. Anda belum mahir membaca Qur'an? Ingin Segera Bisa? Klik disini Sekarang! Besarnya santunan di sesuaikan lamanya memeluk Islam. pada masa Khalifah Umar bin Khattab,kemakmuran dapat dinikmati rakyat dari seluruh pelosok negeri.
c. Menetapkan Kalender Hijriah
Khalifah Umar bin Khattab menetapkan permulaan tahun Islam pada saat Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah. Hal itu disebabkan hijrah merupakan titik balik kemenangan Islam. Hijrah juga menandai dua periode dakwah Islam. Periode dakwah sebelum Nabi Muhammad Saw. Hijrah disebut periode Mekah, sedangkan periode dakwah setelah beliau hijrah dikenal sebagai periode Madinah. Demikian pula pembagian surah-surah Al-Qur’an yang turun sebelum hijrah disebut surah-surah Makkiyah, sedangkan yang turun setelah hijrah disebut surah Madaniyah.
d. Dewan Pemilihan Khalifah
Khalifah Umar bin Khattab membentuk dewan yang akan mencari penggantinya. Dewan tersebut beranggotakan enam orang sahabat yang saat itu dianggap paling tinggi tingkatannya. Keenam anggota dewan itu adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa'ad bin Abi Waqqas.
3. Prestasi Usman bin Affan
Usman bin Affan terpilih sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab.
khalifah Usman bin Affan dipilih di rusia 70 tahun.
Beliau menjadi khalifah selama 12 tahun.
Selama itu Prestasi yang dicapai Utsman bin Affan :
a. Kodifikasi Mushaf al Qur'an
Kodifikasi al Qur’an pada masa Usman bin Affan, Pengumpulan dan penulisan Al Qur’an disebut Mushaf Usmani atau al Imam. Himpunan Al Qur’an digandakan menjadi empat buah oleh Zaid bin Tsabit dibantu oleh Abdullah bin Zubair, Said bin Ash dan Abdurrahman bin Haris.Dari empat mushaf tersebut didistribusikan ke beberapa wilayah; Mekah, Suriah, Basra dan Kuffah. Kodifikasi al Qur’an pada masa Khalifah Usman bin Affan atas saran Hudzaifah bin Yaman. Hal ini disebabkan banyak terjadi perselisahan tetang cara baca dan susunan surat dalam al Qur’an.
b. Renovasi Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad saw. pada saat pertama kali tiba di Madinah dari perjalanan hijrahnya. Masjid ini pada mulanya hanya kecil dan masih sangat sederhana . Dengan semakin banyaknya jumlah umat Islam, maka Khalifah Umar bin Khattab mulai memperluas masjid ini. Masjid Nabawi telah mulai dibangun sejak masa Kholifah Umar bin Khattab yang kemudian dilanjutkan merenovasinya dan diperluas oleh Kholifah Usman bin Affan. Selain diperluas, masjid Nabawi juga dibangun dengan bentuk dan coraknya yang lebih indah.
c. Pembentukan Angkatan Laut
Pada masa Khalifah Usman bin Affan, wilayah Islam sudah mencapai Afrika, Siprus, hingga konstantinopel. Muawiyah saat itu menjabat gubernur Suriah mengusulkan dibentuknya angkatan laut. Usul itu disambut dengan baik oleh Kholifah Usman bin Affan. Tujuan dibentuknya angkatan laut adalah untuk melindungi wilayah Afrika, Siprus hingga Konstantinopel yang banyak diliputi lautan. Dalam perkembangannya, angkatan laut itulah yang kelak akan membawa misi dakwah Islam hingga ke daratan Eropa bahkan sampai Indonesia.
d. Perluasan Wilayah Dakwah Islam
Perluasan wilayah dakwah Islam pada masa Khalifah Usman bin Affan, yaitu:
. Perluasan ke Khurasan, Usman bin Affan mengutus Sa’ad bin Ash dan Huzaifah bin Yaman memimpin pasukan Islam ke Khurasan.
. Perluasan ke Armenia, Salman Rabiah Al-Bahili diutus Usman bin Affan berdakwah ke Armenia. Sebagian besar rakyat Armenia saat itu menyambut tentara Islam dengan sukacita.
. Perluasan ke Tunisia Ustman bin Affan memerintahkan Abdullah bin Sa’ad untuk menaklukan Tunisia yang telah dikuasai Romawi. Dengan bantuan rakyat Tunisia akhirnya daerah tersebut dapat dikuasai pasukan Islam.
. Penaklukan Rai dan Azerbaijan dan Kelima; Perluasan dakwah Islam ke Amuriah dan Cyprus.
4. Prestasi Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib menjabat khalifah selama 5 tahun.
Prestasi yang telah dicapai selama beliau menjabat adalah :
a. Mengganti pejabat yang kurang cakap
Khalifah Ali bin Abi Thalib mengiginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, beliau kemudian mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan tetapi, pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak yang berasal dari keluarga Khalifah Usman bin Affan (Bani Umayah). Akibatnya, makin banyak kalangan Bani Umayyah yang tidak menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Diantara langkah tegas Ali bin Abi Thalib memberantas korupsi, yaitu mencabut fasilitas pejabat yang pada Masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan permasalahan tersebut. Beliau menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Ali bin Abi Thalib juga menghapus upaya penindasan yang dilakukan pejabat. Cara beliau menegakkan keadilan yaitu dengan membuat SOP dalam hal-hal yang terkait dengan tugas jaksa, hakim, dan penegak hukum lainnya. Melakukan kontrol pasar dan memberantas para pedagang licik, penimbun barang dan pasar gelap.
b. Membenahi keuangan Negara (baitul mal)
Pada Masa Khalifah Utsman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Khalifah Ali bin Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan permasalahan ftersebut. Beliau menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Kebijakan tersebut mendapat tantangan dan perlawanan dari mantan penguasan dan kerabat Utsman bin Affan. Mereka menghasut para shahabat yang lain untuk menentang kebijakan Ali bin Abi Thalib. Dan melakukan perlawanan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib. Akibatnya terjadi peperangan seperti perang Jamal dan perang Shiffin.
c. Memajukan ilmu Nahwu
Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Thalib, penulisan huruf hijaiyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dammah,dan syaddah. Hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Qur’an dan Hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab. Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Qur’an dan Hadis, Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad Ad-Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajari tata Bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang non Arab dan mempelajari sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan Hadis
d. Pembangunan Kota Kufah
Khalifah Ali bin Abi Thalib membangun Kota Kuffah secara khusus. Pada awalnya kota Kufah disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi Kota Kufah kemudian berkembang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits,ilmu nahwu dan ilmu pengetahuan lainya.